Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Agustus 2014
Baca: Mazmur 119:1-8
"Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati," Mazmur 119:2
Hidup benar dan kudus di tengah-tengah dunia yang jahat ini, bagi orang-orang di luar Tuhan, adalah perkara yang sangat mustahil. Bagaimana dengan orang percaya?
Kita pun tidak akan pernah bisa bila kita bersandar pada pengertian sendiri dan mengandalkan kekuatan sendiri. Namun kita tahu bahwa hidup benar dan kudus adalah kehendak Tuhan bagi orang percaya! Asal kita mau tunduk kepada pimpinan dan kehendak Tuhan sepenuhnya hal itu bukanlah perkara yang mustahil, karena di dalam kita ada kuasa yang bekerja dengan tak terbatas yaitu Roh Kudus, "...Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;" (Yohanes 16:13). Jadi tidak ada alasan bagi orang percaya untuk tidak hidup dalam kebenaran dan kekudusan.
Tuhan mempunyai banyak cara untuk menyatakan kehendak-Nya dan salah satunya adalah melalui firman yang tertulis di dalam Alkitab ini. Bagian kita adalah membuka hati dan menerima firman Tuhan dengan lemah lembut seperti tanah yang gembur, supaya benih firman yang ditabur itu tertanam di hati, lalu tumbuh dan menghasilkan buah seperti yang dikehendaki oleh Tuhan. Kunci untuk hidup benar dan kudus adalah tinggal di dalam firman-Nya, karena kuasa firmanlah yang dapat mengubah dan memperbaharui hidup kita dari hari ke sehari, "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan
roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan
pikiran hati kita." (Ibrani 4:12). "...Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar,
untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk
mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16). Itulah sebabnya kita harus mau dan siap untuk diajar, ditegur, diperbaiki, bahkan ditelanjangi oleh firman Tuhan, "...ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah." (Yohanes 15:2).
Utusan Tuhan harus siap menerima 'makanan keras' ini supaya pancainderanya kian terlatih (baca Ibrani 5:14), bukti bahwa kita sudah dewasa rohani.
Tanpa tinggal di dalam firman-Nya kita tidak akan mampu menjadi pelaku firman.
Monday, August 11, 2014
Sunday, August 10, 2014
SERI UTUSAN TUHAN: Tinggal Dalam Firman (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Agustus 2014
Baca: Matius 13:1-23
"Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." Matius 13:23
Sebagai utusan Tuhan tugas kita adalah memberitakan kabar baik dari sorga! Dapatkah kita lakukan jika kita sendiri tidak mengalami pertumbuhan rohani dengan baik?. Adapun benih pertumbuhan rohani bagi orang percaya adalah firman Tuhan. Oleh karena itu kita harus menjadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani kita setiap hari, sebab "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Tanpa benih firman yang tertanam tidak akan pernah ada pertumbuhan iman dan buah yang dihasilkan (pelipatgandaan) dalam kehidupan kita, sebab "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Jadi utusan Tuhan harus taat membaca, meneliti, merenungkan firman Tuhan.
Pemazmur menyatakan bahwa orang "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. " (Mazmur 1:2-3). Semakin kita menyukai firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam, kita akan semakin berakar di dalam firman-Nya; dan ketika kita berakar kuat di dalam firman-Nya seluruh aspek hidup kita akan semakin diarahkan, diatur dan dibentuk oleh firman. Inilah yang disebut tinggal di dalam firman Tuhan, di mana kita memiliki kepekaan rohani dan sedang berada dalam proses untuk menjadi serupa dengan Kristus. "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6).
Tinggal di dalam firman Tuhan berkenaan dengan ketaatan seseorang terhadap perintah Tuhan. Firman-Nya berkata, "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16). Jadi hidup dalam kebenaran dan kekudusan adalah syarat mutlak bagi seorang utusan Tuhan.
"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." Mazmur 119:97
Baca: Matius 13:1-23
"Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat." Matius 13:23
Sebagai utusan Tuhan tugas kita adalah memberitakan kabar baik dari sorga! Dapatkah kita lakukan jika kita sendiri tidak mengalami pertumbuhan rohani dengan baik?. Adapun benih pertumbuhan rohani bagi orang percaya adalah firman Tuhan. Oleh karena itu kita harus menjadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani kita setiap hari, sebab "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." (Matius 4:4). Tanpa benih firman yang tertanam tidak akan pernah ada pertumbuhan iman dan buah yang dihasilkan (pelipatgandaan) dalam kehidupan kita, sebab "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus." (Roma 10:17). Jadi utusan Tuhan harus taat membaca, meneliti, merenungkan firman Tuhan.
Pemazmur menyatakan bahwa orang "...yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. " (Mazmur 1:2-3). Semakin kita menyukai firman Tuhan dan merenungkannya siang dan malam, kita akan semakin berakar di dalam firman-Nya; dan ketika kita berakar kuat di dalam firman-Nya seluruh aspek hidup kita akan semakin diarahkan, diatur dan dibentuk oleh firman. Inilah yang disebut tinggal di dalam firman Tuhan, di mana kita memiliki kepekaan rohani dan sedang berada dalam proses untuk menjadi serupa dengan Kristus. "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6).
Tinggal di dalam firman Tuhan berkenaan dengan ketaatan seseorang terhadap perintah Tuhan. Firman-Nya berkata, "...hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16). Jadi hidup dalam kebenaran dan kekudusan adalah syarat mutlak bagi seorang utusan Tuhan.
"Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari." Mazmur 119:97
Subscribe to:
Posts (Atom)