Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Juli 2014
Baca: Roma 12:14-21
"Berkatilah siapa yang menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk!" Roma 12:14
Sebagai makhluk sosial kita tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain di tengah-tengah hiruk pikuk dunia ini. Kita pasti membutuhkan orang lain untuk saling bekerjasama dalam segala hal. Namun dalam membangun hubungan dengan orang lain acapkali kita dihadapkan pada banyak kendala atau masalah. Mengapa demikian? Karena setiap orang memiliki latar belakang dan kepribadian yang berbeda-beda satu sama lain sehingga otomatis masing-masing punya kehendak, keinginan, ide dan pendapat yang berbeda pula. Akibatnya perselisihan, ketegangan, kebencian, marah, selisih paham, kesal, jengkel, sakit hati seringkali timbul dan hal itu berujung kepada permusuhan. Banyak sekali kasus kejahatan terjadi karena dipicu permusuhan antarindividu, dan biasanya orang yang bermusuhan akan mencari cara untuk membalaskan dendamnya.
Bagaimana sikap orang Kristen dalam menghadapi situasi yang demikian? Bagaimana sikap kita terhadap orang-orang yang telah berbuat salah, menyakiti, melukai dan memusuhi kita? Haruskah kita menganggap mereka sebagai musuh bebuyutan yang sewaktu-waktu harus kita beri pelajaran dengan memperlakukannya dengan tidak baik? Prinsip yang dilakukan oleh orang-orang dunia terhadap musuh adalah memperlakukan musuh sebagaimana ia sudah diperlakukan, artinya ia akan berusaha membalas setimpal dengan perbuatan mereka, bahkan akan berlaku pembalasan lebih kejam daripada perbuatan. Jadi cara yang salah dalam memperlakukan orang lain yang kita anggap sebagai musuh adalah membalas dendam. Sebagai orang percaya kita tidak diperbolehkan berlaku demikian. Sikap atau pikiran untuk membalas dendam kepada orang lain sedikit pun tidak boleh berada di benak dan di dalam praktek hidup kita.
Mengapa tidak boleh membalas dendam? Ada tertulis: "Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan;" (Roma 12:17). Tuhan melarang kita untuk membalas kejahatan dengan kejahatan. Ini adalah perintah Tuhan yang harus kita taati. Jika ada orang lain yang berbuat jahat kepada kita, lalu kita pun secepat kilat merancang kejahatan dan berusaha balas dendam, kita telah melanggar firman Tuhan!
Tuhan melarang kita untuk melakukan balas dendam!
Sunday, July 27, 2014
Saturday, July 26, 2014
HATI YANG PATAH
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Juli 2014
Baca: Mazmur 34:1-23
"TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." Mazmur 34:19
Penulis seringkali mendapat 'curhat' dari anak-anak muda Kristen yang sedang mengalami masalah. Umumnya masalah yang mereka hadapi sama yaitu perihal putus cinta, diduakan cintanya atau diselingkuhi pacar, ditolak pacar, status hubungan yang tidak jelas dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka patah hati, sakit hati, terluka, kecewa, sedih berlarut-larut, mengurung diri di kamar berhari-hari, sulit melupakan pacar karena sudah terlanjur sayang. Ini membawa dampak yang sangat buruk: tidak konsentrasi belajar, nilai-nilai di sekolah terjun bebas, kuliah berantakan dan aktivitas-aktivitas lain pun menjadi terganggu termasuk dalam hal kerohanian. Rata-rata dari mereka berkata, "Hidupku tidak ada artinya lagi. Tuhan tidak sayang padaku." Galau meliputi hati mereka!
Banyak para pemuda yang menempuh berbagai cara untuk melupakan rasa sakit hatinya. Sayang, sedikit dari mereka yang menempuh jalan yang benar, kebanyakan justru melakukan tindakan-tindakan yang negatif. Ada yang menumpahkan segala kekesalan hati melalui twitter/facebook dengan kata-kata yang kasar dan kurang pantas. Bahkan banyak pula yang malah lari kepada rokok, mabuk-mabukan, 'dugem', bahkan ada yang sampai mengkonsumsi obat-obat terlarang.
Haruskah anak-anak muda Kristen mengikuti cara-cara yang salah seperti yang ditempuh oleh anak-anak dunia dalam mengatasi luka-luka hatinya? Masalah yang ada tidak seharusnya membuat kita give up dan kian terpuruk. Seburuk apa pun situasinya, kita harus tetap move on! Bagaimana caranya? Mendekatkanlah kepada Tuhan melalui doa dan sediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firmanNya. Ayat nas menyatakan bahwa Tuhan itu sangat dekat dengan orang-orang yang patah hati. Artinya Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita sendirian melewati pergumulan yang berat itu; Dia mengerti dan mempedulikan kita. Oleh karena itu jangan terfokus pada masalah yang ada, tapi arahkan mata kepada Tuhan.
"TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya." Nahum 1:7
Baca: Mazmur 34:1-23
"TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya." Mazmur 34:19
Penulis seringkali mendapat 'curhat' dari anak-anak muda Kristen yang sedang mengalami masalah. Umumnya masalah yang mereka hadapi sama yaitu perihal putus cinta, diduakan cintanya atau diselingkuhi pacar, ditolak pacar, status hubungan yang tidak jelas dan sebagainya. Kebanyakan dari mereka patah hati, sakit hati, terluka, kecewa, sedih berlarut-larut, mengurung diri di kamar berhari-hari, sulit melupakan pacar karena sudah terlanjur sayang. Ini membawa dampak yang sangat buruk: tidak konsentrasi belajar, nilai-nilai di sekolah terjun bebas, kuliah berantakan dan aktivitas-aktivitas lain pun menjadi terganggu termasuk dalam hal kerohanian. Rata-rata dari mereka berkata, "Hidupku tidak ada artinya lagi. Tuhan tidak sayang padaku." Galau meliputi hati mereka!
Banyak para pemuda yang menempuh berbagai cara untuk melupakan rasa sakit hatinya. Sayang, sedikit dari mereka yang menempuh jalan yang benar, kebanyakan justru melakukan tindakan-tindakan yang negatif. Ada yang menumpahkan segala kekesalan hati melalui twitter/facebook dengan kata-kata yang kasar dan kurang pantas. Bahkan banyak pula yang malah lari kepada rokok, mabuk-mabukan, 'dugem', bahkan ada yang sampai mengkonsumsi obat-obat terlarang.
Haruskah anak-anak muda Kristen mengikuti cara-cara yang salah seperti yang ditempuh oleh anak-anak dunia dalam mengatasi luka-luka hatinya? Masalah yang ada tidak seharusnya membuat kita give up dan kian terpuruk. Seburuk apa pun situasinya, kita harus tetap move on! Bagaimana caranya? Mendekatkanlah kepada Tuhan melalui doa dan sediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firmanNya. Ayat nas menyatakan bahwa Tuhan itu sangat dekat dengan orang-orang yang patah hati. Artinya Tuhan tidak pernah membiarkan dan meninggalkan kita sendirian melewati pergumulan yang berat itu; Dia mengerti dan mempedulikan kita. Oleh karena itu jangan terfokus pada masalah yang ada, tapi arahkan mata kepada Tuhan.
"TUHAN itu baik; Ia adalah tempat pengungsian pada waktu kesusahan; Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya." Nahum 1:7
Subscribe to:
Posts (Atom)