Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Juli 2014
Baca: 1 Korintus 10:1-13
"dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala," 1 Korintus 10:7
Faktor lain yang membuat sebagian besar umat Israel tidak dapat menikmati Kanaan adalah ada allah lain dalam hidup mereka. Mereka mendesak Harun untuk membuatkan patung anak lembu emas untuk mereka sembah. Semua berawal dari ketidaksabaran mereka menantikan Musa turun dari gunung Sinai. "...maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata kepadanya: 'Mari,
buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di depan kami sebab Musa
ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir-kami tidak
tahu apa yang telah terjadi dengan dia.'" (Keluaran 32:1). FirmanNya dengan tegas menyatakan, "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan patung atau tugu berhala
janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir janganlah kamu
tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab Akulah
TUHAN, Allahmu." (Imamat 26:1). Karena tindakan bodoh tersebut Tuhan menjadi sangat murka. Kata Tuhan kepada Musa, "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya....dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk." (Keluaran 32:7, 9).
Tanpa kita sadari ada berhala-berhala dalam kehidupan kita yang menjadi penghalang kita mengalami berkat Tuhan. Berhala atau allah lain tidak harus dalam bentuk patung pahatan, kayu ukiran atau batu yang menjadi sesembahan, tapi segala sesuatu yang menjadi lekatan hati kita, yang mampu menggeser posisi Tuhan dalam hidup kita, contoh kita lebih mencintai uang, harta kekayaan, bisnis, pekerjaan, hobi atau perkara-perkara duniawi lainnya daripada cinta kita kepada Tuhan. Bukankah ada banyak orang Kristen rela mengorbankan ibadahnya dan jam-jam doanya karena seluruh waktu dan tenanganya tersita untuk bisnis atau pekerjaannya? Inilah ilah-ilah di akhir zaman ini! Jadi jangan kita terjebak pada kegiatan rutinitas pekerjaan maupun pelayanan kita, sehingga kita melupakan hubungan intim dengan Tuhan secara pribadi.
Tuhan Yesus adalah Pribadi yang harus menjadi lekatan hati, fokus ibadah, prioritas dan yang terutama dalam hidup kita, bukan yang lain.
"Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu." Keluaran 34:14
Wednesday, July 16, 2014
Tuesday, July 15, 2014
SERI BANGSA ISRAEL: Mengingini Hal Jahat
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juli 2014
Baca: 1 Korintus 10:1-13
"Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun." 1 Korintus 10:5
Sebelum mencapai Tanah Perjanjian bangsa Israel harus mampu menaklukkan musuh. Dengan kekuatan sendiri pastilah mereka tidak akan mampu mengalahkan musuh yang kuat itu. Keadaan akan berbeda jika mereka mau mengandalkan Tuhan, artinya tunduk dan taat kepada tuntunan Tuhan. Saat mereka mengandalkan Tuhan, Dia akan turut campur tangan. "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." ( Keluaran 14:14). Itulah yang mejadi dasar iman Kaleb dan Yosua, keduanya "...hidup karena percaya, bukan karena melihat." (2 Korintus 5:7). Sesungguhnya yang menjadi musuh utama bangsa Israel adalah kedagingan mereka sendiri. Karena itu dibutuhkan iman dan ketaatan mutlak kepada Tuhan.
Hidup di Tanah Perjanjian inilah yang memungkinkan setiap orang percaya untuk hidup secara optimal. Namun jika diperhatikan, ternyata tidak semua umat Israel dapat mencapai dan menikmati Kanaan, "...karena mereka ditewaskan di padang gurun." (ayat nas). Banyak hal yang menyebabkan mereka tidak menikmati Kanaan atau janji Tuhan ini, di antaranya adalah menginginkan hal-hal yang jahat (1 Korintus 10:6). Salah satunya adalah perbuatan yang dilakukan Akhan (baca Yosua 7). Oleh karena mengingini jubah, emas dan perak, Akhan terperangkap dalam dosa. "...aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali." (Yosua 7:21). Apa yang diperbuat Akhan ini telah mencelakai umat Israel sehingga Israel terpukul kalah musuh. Sebagai akibatnya Yosua menjatuhkan hukuman mati kepada Akhan dan keluarga berserta dengan seluruh isi rumah dan segala miliknya.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar mereka tidak berlaku sama seperti bangsa Israel sewaktu di padang gurun. Peringatan ini juga berlaku atas kita! Janganlah kita melakukan hal-hal yang jahat seperti yang diperbuat bangsa Israel. Perbuatan jahat yang mereka lakukan akhirnya menjadi penghalang bagi mereka untuk menikmati berkat Tuhan, bahkan hal itu menyebabkan Tuhan murka atas mereka.
Untuk dapat menikmati Kanaan kita harus bertekad untuk menjauhi kejahatan!
Baca: 1 Korintus 10:1-13
"Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun." 1 Korintus 10:5
Sebelum mencapai Tanah Perjanjian bangsa Israel harus mampu menaklukkan musuh. Dengan kekuatan sendiri pastilah mereka tidak akan mampu mengalahkan musuh yang kuat itu. Keadaan akan berbeda jika mereka mau mengandalkan Tuhan, artinya tunduk dan taat kepada tuntunan Tuhan. Saat mereka mengandalkan Tuhan, Dia akan turut campur tangan. "TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." ( Keluaran 14:14). Itulah yang mejadi dasar iman Kaleb dan Yosua, keduanya "...hidup karena percaya, bukan karena melihat." (2 Korintus 5:7). Sesungguhnya yang menjadi musuh utama bangsa Israel adalah kedagingan mereka sendiri. Karena itu dibutuhkan iman dan ketaatan mutlak kepada Tuhan.
Hidup di Tanah Perjanjian inilah yang memungkinkan setiap orang percaya untuk hidup secara optimal. Namun jika diperhatikan, ternyata tidak semua umat Israel dapat mencapai dan menikmati Kanaan, "...karena mereka ditewaskan di padang gurun." (ayat nas). Banyak hal yang menyebabkan mereka tidak menikmati Kanaan atau janji Tuhan ini, di antaranya adalah menginginkan hal-hal yang jahat (1 Korintus 10:6). Salah satunya adalah perbuatan yang dilakukan Akhan (baca Yosua 7). Oleh karena mengingini jubah, emas dan perak, Akhan terperangkap dalam dosa. "...aku mengingininya, maka kuambil; semuanya itu disembunyikan di dalam kemahku dalam tanah, dan perak itu di bawah sekali." (Yosua 7:21). Apa yang diperbuat Akhan ini telah mencelakai umat Israel sehingga Israel terpukul kalah musuh. Sebagai akibatnya Yosua menjatuhkan hukuman mati kepada Akhan dan keluarga berserta dengan seluruh isi rumah dan segala miliknya.
Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar mereka tidak berlaku sama seperti bangsa Israel sewaktu di padang gurun. Peringatan ini juga berlaku atas kita! Janganlah kita melakukan hal-hal yang jahat seperti yang diperbuat bangsa Israel. Perbuatan jahat yang mereka lakukan akhirnya menjadi penghalang bagi mereka untuk menikmati berkat Tuhan, bahkan hal itu menyebabkan Tuhan murka atas mereka.
Untuk dapat menikmati Kanaan kita harus bertekad untuk menjauhi kejahatan!
Subscribe to:
Posts (Atom)