Sunday, July 13, 2014

MENGAPA TIDAK OPTIMAL?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Juli 2014

Baca:  1 Timotius 4:10-16

"Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya."  1 Timotius 4:10

Bukan karena kasih Tuhan yang kurang atau janji Tuhan yang tidak tersedia secara maksimal jika banyak orang Kristen yang tidak pernah menjalani kehidupan rohaninya secara optimal.  Apa masalahnya?

     Pertama, kita tidak tahu secara detil tentang janji Tuhan itu karena kita sendiri tidak mau tinggal di dalam firmanNya.  Bagaimana mau  'tinggal di dalam firman'  jika kita tidak menyediakan waktu untuk membaca dan merenungkan firmanNya?  Padahal Kitab Suci berisikan janji-janji berkat Tuhan yang luar biasa,  "...baik untuk hidup ini maupun untuk hidup yang akan datang."  (1 Timotius 4:8).  Tuhan Yesus berkata,  "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya."  (Yohanes 15:7).

     Kedua, tidak mau melakukan segala sesuatunya secara optimal meski tahu persis Tuhan telah melakukan yang terbaik bagi kita dalam segala hal.  Nasihat rasul Paulus,  "...giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."  (1 Korintus 15:58).  Jadi, semua sangat tergantung pada respons kita terhadap apa yang sudah Tuhan perbuat bagi kita.  Petani tidak akan pernah menuai hasil panen secara maksimal bila tidak terlebih dahulu bekerja keras mengolah tanah pertaniannya dan juga menabur benih.  "Seorang petani yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya."  (2 Timotius 2:6).  Pula atlet, tanpa mau berlatih keras mustahil meraih kemenangan di setiap laga yang diikutinya.  Ini menunjukkan bahwa untuk menghasilkan kehidupan yang optimal kita harus mau membayar harga.  Seberapa besar kita membayar harga, sebesar itulah akan kita peroleh!

     Ketidakmauan kita membayar harga menjadi penyebab kegagalan kita menghasilkan kehidupan yang optimal.  Karena itu jangan pernah menyalahkan Tuhan jika selama ini kita tidak mengalami penggenapan janji Tuhan secara maksimal pula.

Segala hal yang dipercayakan Tuhan kepada kita kerjakan itu secara optimal, sebab  "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,"  Amsal 14:23

Saturday, July 12, 2014

ORANG PERCAYA: Harus Hidup Optimal (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 12 Juli 2014

Baca:  Mazmur 117:1-2

"Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!"  Mazmur 117:2

Segala hal yang kita butuhkan dalam hidup ini telah disediakan Tuhan dari semula, di antaranya adalah rasa aman dan penerimaan diri.  Tuhan berkata,  "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."  (Mazmur 91:14-16).  Selain jaminan perlindungan dan penyertaanNya sebagai bukti kasihNya, keberadaan kita di mata Tuhan juga sangat berharga.  "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau,"  (Yesaya 43:4).  Itu adalah jaminan yang sudah lebih dari cukup bagi kita.  Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak melakukan yang terbaik bagi Tuhan.

     Melalui pengorbanNya di kayu salib segala perkara yang dijanjikan Tuhan sudah digenapi.  Ada janji keselamatan "...dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus."  (Roma 3:24), sehingga kita dibebaskan dari kutuk dan tidak lagi di bawah kuasa dosa.  Janji kemenangan"...Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita."  (1 Korintus 15:57), sehingga kita lebih dari pada pemenang  (baca  Roma 8:37).  Janji kelimpahan"...Ia, yang oleh karena kamu menjadi miskin, sekalipun Ia kaya, supaya kamu menjadi kaya oleh karena kemiskinan-Nya."  (2 Korintus 8:9).  Rasul Paulus pun menyatakan,  "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  (Filipi 4:19).  Ada pula janji kesembuhan"Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh."  (1 Petrus 2:24b).

     Dengan berkatNya Tuhan ingin kita menjadi berkat bagi orang lain.  Masih banyak janji Tuhan yang luar biasa disediakanNya bagi kita.  Adalah rugi besar bila kita menjadi orang-orang Kristen yang biasa-biasa saja, karena kasih Tuhan sungguh hebat atas kita!

Tuhan sudah menyediakan berkatNya secara maksimal bagi kita, tapi mengapa kita merespons kehebatan kasihNya itu dengan biasa-biasa saja?