Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juli 2014
Baca: Kisah Para Rasul 4:23-31
"...dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani." Kisah 4:31
Ketika Roh Kudus pertama kalinya dicurahkan di Yerusalem tidak banyak orang yang mengerti dan memahami apakah Roh Kudus itu dan apa tujuan dicurahkannya Roh Kudus. Namun yang pasti, ketika Roh Kudus dicurahkan sesuatu yang dahsyat terjadi. Perubahan hidup secara radikal dialami oleh murid-murid Yesus. Mereka tidak lagi takut dan ragu dalam memberitakan Injil. Kehadiran Roh Kudus benar-benar menjadi api pembakar semangat sehingga roh mereka makin berkobar-kobar bagi Tuhan.
Sebagai orang percaya kita perlu dipenuhi oleh Roh Kudus supaya tubuh kita menjadi bait Roh Kudus. "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" (1 Korintus 3:16). Ketika Roh Kudus memenuhi hidup kita dan tubuh kita menjadi tempat di mana Roh Kudus berdiam, kita akan menjadi orang-orang yang berbeda dan beroleh perhatian lebih dari Tuhan jika dibandingkan dengan orang lain yang tidak memiliki Roh Kudus, sehingga karya Tuhan yang heran dan ajaib akan semakin dinyatakan dalam kehidupan kita.
Bagaimana supaya hidup kita dipenuhi oleh Roh Kudus? "Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang
mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu
dibukakan." (Matius 7:7-8). Jadi kita harus berdoa dan meminta kepada Tuhan dengan penuh iman. Namun seringkali kita tidak sabar dalam menantikan Roh Kudus. Tuhan Yesus pun memerintahkan murid-muridNya untuk menunggu di Yerusalem sampai mereka dipenuhi dengan RohNya, dan setelah menunggu selama 10 hari, dari sekian banyak orang yang menunggu hanya tersisa 120 orang saja yang dipenuhi oleh Roh Kudus.
Tuhan pun menginginkan kita bertekun dan sabar menantikan janji Tuhan ini. DiberikanNya Roh Kudus kepada orang percaya adalah bukti bahwa Tuhan sangat mengasihi kita, karena Ia tahu bahwa kita ini penuh kelemahan sehingga Roh Kudus diberikan sebagai Penolong dan Penghibur bagi kita.
Mintalah dengan iman, maka Roh Kudus akan dicurahkan atas hidup kita!
Tuesday, July 1, 2014
Monday, June 30, 2014
MEMANDANG TUHAN
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Juni 2014
Baca: Mazmur 123:1-4
"Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga." Mazmur 123:1
Dalam menjalani hari-hari yang penuh gejolak dan pergumulan ini penting bagi kita untuk mengarahkan pandangan secara tepat, bukan kepada hal-hal negatif yang membawa kita semakin jauh dari Tuhan dan semakin dekat dengan kegagalan dan kehancuran. Sebab sekali saja kita salah dalam mengarahkan mata akan berakhir fatal seperti yang dialami oleh Hawa, Akhan dan juga Daud.
Di sepanjang perjalanannya dan Mesir menuju ke Tanah Perjanjian bangsa Israel senantiasa mengalami kebaikan dan mujizat Tuhan yang dinyatakan di depan mereka. Tapi mereka tetap saja dihantui oleh ketakutan karena mata mereka terus tertuju kepada kesukaran di padang gurun dan juga pasukan Firaun yang mengejarnya. Musa pun harus mengingatkan mereka berulang-ulang, "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:13-14).
Di sepanjang bulan Juni yang telah kita lewati mungkin ada banyak kesalahan yang telah kita lakukan karena 'mata' kita sehingga hari-hari yang kita jalani pun terasa berat dan membuat kita jatuh bangun dalam dosa. Tidak ada kata terlambat untuk berbenah dan berubah! Mulai hari ini dan seterusnya "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman," (Ibrani 12:2). Mengapa kita harus mengarahkan pandangan kepada Tuhan? Agar kita tidak mengalami ketakutan dalam menjalani hidup ini. Namun bila pandangan kita terus tertuju kepada situasi dan kondisi yang ada, kita akan mudah sekali takut. Ingat! Ketakutan adalah musuh dari iman dan merupakan roh yang harus kita kalahkan, "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7). Semakin kita takut semakin lemahlah iman kita, sehingga kita pun tidak akan sanggup menghadapi segala sesuatunya.
"Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah." Mazmur 16:8
Baca: Mazmur 123:1-4
"Kepada-Mu aku melayangkan mataku, ya Engkau yang bersemayam di sorga." Mazmur 123:1
Dalam menjalani hari-hari yang penuh gejolak dan pergumulan ini penting bagi kita untuk mengarahkan pandangan secara tepat, bukan kepada hal-hal negatif yang membawa kita semakin jauh dari Tuhan dan semakin dekat dengan kegagalan dan kehancuran. Sebab sekali saja kita salah dalam mengarahkan mata akan berakhir fatal seperti yang dialami oleh Hawa, Akhan dan juga Daud.
Di sepanjang perjalanannya dan Mesir menuju ke Tanah Perjanjian bangsa Israel senantiasa mengalami kebaikan dan mujizat Tuhan yang dinyatakan di depan mereka. Tapi mereka tetap saja dihantui oleh ketakutan karena mata mereka terus tertuju kepada kesukaran di padang gurun dan juga pasukan Firaun yang mengejarnya. Musa pun harus mengingatkan mereka berulang-ulang, "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. TUHAN akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja." (Keluaran 14:13-14).
Di sepanjang bulan Juni yang telah kita lewati mungkin ada banyak kesalahan yang telah kita lakukan karena 'mata' kita sehingga hari-hari yang kita jalani pun terasa berat dan membuat kita jatuh bangun dalam dosa. Tidak ada kata terlambat untuk berbenah dan berubah! Mulai hari ini dan seterusnya "Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman," (Ibrani 12:2). Mengapa kita harus mengarahkan pandangan kepada Tuhan? Agar kita tidak mengalami ketakutan dalam menjalani hidup ini. Namun bila pandangan kita terus tertuju kepada situasi dan kondisi yang ada, kita akan mudah sekali takut. Ingat! Ketakutan adalah musuh dari iman dan merupakan roh yang harus kita kalahkan, "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7). Semakin kita takut semakin lemahlah iman kita, sehingga kita pun tidak akan sanggup menghadapi segala sesuatunya.
"Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah." Mazmur 16:8
Subscribe to:
Posts (Atom)