Tuesday, June 10, 2014

Seri Roh Kudus: DALAM NYALA API

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Juni 2014

Baca:  Kisah Para Rasul 2:1-3

"dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing."  Kisah 2:3

Tanda kedua kehadiran Roh Kudus adalah api"dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing."  (Kisah 2:3).  Api dapat berfungsi sebagai penerang atau memberi terang saat keadaan gelap.  Demikian juga dengan Roh Kudus, Ia hadir untuk memimpin dan menerangi langkah hidup orang percaya sehingga kita tidak akan tersandung.

     Namun api juga dapat membakar dan menghanguskan.  Ingat apa yang terjadi pada Nadab dan Abihu:  oleh karena ketidaktaatan mereka kepada Tuhan, yaitu mempersembahkan ke hadapan Tuhan dengan api asing yang tidak diperintahkan oleh Tuhan,  "Maka keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan keduanya, sehingga mati di hadapan TUHAN."  (Imamat 10:2).  Sungguh, Tuhan adalah api untuk menghanguskan  (baca  Ulangan 4:24).  Api juga berfungsi untuk memberi kehangatan.  Jika kehidupan rumah tangga kita sedang mengalami kebekuan, undanglah dan ijinkan Roh Kudus hadir dan berkarya, maka Ia akan memberikan kehangatan dan memulihkan keadaan keluarga kita.  Roh Kudus pun adalah api yang menyucikan dan memurnikan.  Seperti emas yang sedang dilebur dalam perapian, semua kotoran dapat dipisahkan oleh api, sehingga emas itu akan timbul menjadi emas yang murni.  Api juga dipakai untuk melebur, sehingga logam sekeras apa pun dapat dibentuk seperti yang diinginkan.  Itulah pekerjaan Roh Kudus yang dahsyat dan luar biasa!  Ketika kita membuka hati dan memberi diri untuk dibentuk dan dipimpin oleh Roh Kudus, Ia akan semakin memurnikan hidup kita sehingga kita makin berkenan kepada Tuhan, dan sekeras apa pun karakter seseorang Roh Kudus dapat mengubah dan melembutkannya.

     Saat murid-murid Tuhan mengalami lawatan Roh Kudus nampaklah di atas mereka itu lidah api.  Inilah api Roh Kudus, yang sanggup membakar dan melenyapkan segala dosa-dosa kita.  Oleh sebab itu kita tidak boleh berlaku sembarangan dalam pengiringan kita kepada Tuhan.

Saat kita tunduk pada pimpinan Roh Kudus Ia akan menjadi  'tiang api'  yang akan memimpin hidup kita, dan bersamaNya tidak ada perkara yang mustahil!

Monday, June 9, 2014

Seri Roh Kudus: SEPERTI ANGIN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Juni 2014

Baca:  Kisah Para Rasul 2:1-13

"Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;"  Kisah 2:2

Alkitab menyatakan bahwa tepat di hari Pentakosta, ketika waktu itu semua orang percaya berkumpul di suatu tempat, sesuatu yang dahsyat terjadi.  Roh Kudus datang melawat dan memenuhi tempat itu sehingga orang-orang mengalami hadirat Tuhan secara luar biasa.

     Kita membaca ada tiga tanda kehadiran Roh Kudus:  angin, nyala api dan bahasa-bahasa baru.  Tanda pertama adalah angin"Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;"  (ayat 2).  Kedatangan Roh Kudus digambarkan seperti angin yang bertiup keras memenuhi seluruh ruangan.  Angin itu secara kasat mata tidak kelihatan bentuknya, tetapi ada dan dapat kita rasakan hembusan dan kehadirannya.  Ia bisa berhembus secara lembut, tetapi dapat juga bertiup dengan keras, bahkan seperti topan yang dapat menghancurkan apa pun.  Demikian juga dengan Roh Kudus, kehadiranNya tidak dapat kita lihat dengan mata jasmani, tapi Ia ada, dapat begitu lembut dan menyejukkan, tetapi Roh itu juga Roh yang kuat dan berkuasa.  Ketika di sebuah lembah penuh tulang-tulang kering itu,  "Aku memberi nafas hidup di dalammu, supaya kamu hidup kembali. Aku akan memberi urat-urat padamu dan menumbuhkan daging padamu, Aku akan menutupi kamu dengan kulit dan memberikan kamu nafas hidup, supaya kamu hidup kembali. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."  (Yehezkiel 37:5-6).  Sesuatu yang dahsyat terjadi, bangkitlah tulang-tulang kering itu menjadi suatu tentara yang besar.  Hembusan nafas hidup adalah gambaran dari Roh Kudus.

     Kepada Nikodemus Tuhan Yesus juga mengatakan bahwa pekerjaan Roh Kudus adalah seperti angin yang bertiup.  Dari mana datangnya dan ke mana perginya angin itu kita tidak tahu, tetapi tiupannya dapat kita rasakan.  Kita tahu dengan yakin bahwa angin itu ada karena kita merasakan hadiratNya.

Kehadiran Roh Kudus itu nyata di dalam hidup orang percaya;  meski tidak terlihat, karyaNya yang ajaib dan dapat kita rasakan.