Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Juni 2014
Baca: 1 Korintus 3:10-23
"Jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah." 1 Korintus 3:14
Hal memberkati adalah perkara yang sangat mudah bagi Tuhan. Namun untuk memperoleh berkat Tuhan secara penuh tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, karena Tuhan tidak asal-asalan mencurahkan berkatNya kepada siapa saja. "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia." (Mazmur 24:4-5).
Tuhan perlu menguji dan memproses kita apakah kita sudah layak dan siap untuk menerima berkat dan kelimpahanNya, sebab jika kita sendiri belum siap dan belum layak, berkat dan kelimpahan yang diberikan Tuhan kepada kita justru bisa jadi bumerang. Fakta membuktikan bahwa ada banyak orang yang mengalami kejatuhan iman dan kemudian meninggalkan Tuhan justru dalam posisi berlimpah berkat. Mereka menjadi sombong, mengandalkan kekuatan sendiri dan menyalahgunakan berkat yang diterimanya itu untuk memuaskan keinginan dagingnya dan membawanya semakin jauh meninggalkan Tuhan. Abraham, sebelum mengalami penggenapan janji Tuhan dan diberkati secara luar biasa, harus mengalami ujian dan proses dari Tuhan: keluar dari negeri nenek moyangnya dan harus bersabar menantikan janji Tuhan perihal keturunan selama 25 tahun. Lalu diuji lagi ketika diperintahkan Tuhan untuk mempersembahkan Ishak. Yusuf harus melewati masa-masa sulit dalam hidupnya selama 13 tahun: dimasukkan sumur, dijual sebagai budak di mesir, dipenjara karena fitnah isteri Potifar, "sampai saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya. Raja menyuruh melepaskannya, penguasa bangsa-bangsa membebaskannya. Dijadikannya dia tuan atas istananya, dan kuasa atas segala harta kepunyaannya," (Mazmur 105:19-21).
Ada proses yang harus kita lewati sebelum janji berkatNya dinyatakan. Proses itu bisa saja singkat, tapi ada pula yang memerlukan waktu yang lama. Milikilah kerelaan untuk masuk dalam prosesNya, karena di balik itu ada rencanaNya yang indah.
Tetaplah setia dan jaga hati dalam proses, sebab "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya," Pengkotbah 3:11
Saturday, June 7, 2014
Friday, June 6, 2014
Seri Berkat: TUHAN SENANG MEMBERKATI
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Juni 2014
Baca: Ulangan 28:1-14
"Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu," Ulangan 28:2
Saudaraku, apakah saat ini Anda sedang berkelimpahan materi? Jangan sekali-kali membanggakan diri dan berkata bahwa semua ini merupakan hasil usahamu sendiri, sebab dari Tuhanlah kita beroleh "...kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini." (Ulangan 8:18). Tanpa pertolongan dan campur tangan Tuhan kita takkan mampu berbuat apa-apa.
Kekuatan yang diberikan Tuhan untuk memperoleh kekayaan itu bisa berupa talenta, hikmat, kesehatan, kecerdasan dan sebagainya sehingga kita mampu bekerja dan menghasilkan suatu karya. Jadi meski Tuhan berjanji akan memberikan berkat dan kelimpahan kepada umatNya, bukan berarti kita diam saja, tapi kita juga harus bekerja dan berusaha. Adapun yang menjadi dasar kita memperoleh berkat dan kelimpahan itu bukan karena perbuatan dan kerja keras kita semata, tapi karena Tuhan memang senang untuk memberkati kita. "...Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10). Namun Tuhan menghendaki agar berkat yang telah kita terima itu tidak kita nikmati sendiri, tapi kita salurkan kepada orang lain. Inilah tujuan Tuhan memberkati kita yaitu supaya kita bisa menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.
Ada perbedaan cara pandang tentang berkat antara orang dunia dan orang percaya. Bagi orang dunia, berkat adalah semata-mata tentang uang, harta, mobil, rumah mewah dan sebagainya. Olehnya mereka bekerja sekeras mungkin untuk memperoleh semuanya itu, bahkan tidak sedikit yang menempuh jalan yang sesat demi mendapatkan berkat tersebut. Namun bagi orang percaya, berkat adalah sumbernya yang sejati yaitu Tuhan Yesus, yang olehNya apa yang kita kerjakan menjadi berhasil.
Mari pergunakan berkat yang telah kita terima untuk kemuliaan nama Tuhan dan untuk memberkati orang lain!
Baca: Ulangan 28:1-14
"Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu," Ulangan 28:2
Saudaraku, apakah saat ini Anda sedang berkelimpahan materi? Jangan sekali-kali membanggakan diri dan berkata bahwa semua ini merupakan hasil usahamu sendiri, sebab dari Tuhanlah kita beroleh "...kekuatan untuk memperoleh kekayaan, dengan maksud meneguhkan perjanjian yang diikrarkan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, seperti sekarang ini." (Ulangan 8:18). Tanpa pertolongan dan campur tangan Tuhan kita takkan mampu berbuat apa-apa.
Kekuatan yang diberikan Tuhan untuk memperoleh kekayaan itu bisa berupa talenta, hikmat, kesehatan, kecerdasan dan sebagainya sehingga kita mampu bekerja dan menghasilkan suatu karya. Jadi meski Tuhan berjanji akan memberikan berkat dan kelimpahan kepada umatNya, bukan berarti kita diam saja, tapi kita juga harus bekerja dan berusaha. Adapun yang menjadi dasar kita memperoleh berkat dan kelimpahan itu bukan karena perbuatan dan kerja keras kita semata, tapi karena Tuhan memang senang untuk memberkati kita. "...Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan." (Yohanes 10:10). Namun Tuhan menghendaki agar berkat yang telah kita terima itu tidak kita nikmati sendiri, tapi kita salurkan kepada orang lain. Inilah tujuan Tuhan memberkati kita yaitu supaya kita bisa menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.
Ada perbedaan cara pandang tentang berkat antara orang dunia dan orang percaya. Bagi orang dunia, berkat adalah semata-mata tentang uang, harta, mobil, rumah mewah dan sebagainya. Olehnya mereka bekerja sekeras mungkin untuk memperoleh semuanya itu, bahkan tidak sedikit yang menempuh jalan yang sesat demi mendapatkan berkat tersebut. Namun bagi orang percaya, berkat adalah sumbernya yang sejati yaitu Tuhan Yesus, yang olehNya apa yang kita kerjakan menjadi berhasil.
Mari pergunakan berkat yang telah kita terima untuk kemuliaan nama Tuhan dan untuk memberkati orang lain!
Subscribe to:
Posts (Atom)