Friday, May 30, 2014

MENGEJAR HARTA ROHANI (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Mei 2014

Baca:  Amsal 2:1-22

"Jikalau engkau mencarinya seperti mencari perak, dan mengejarnya seperti mengejar harta terpendam,"  Amsal 2:4

Setiap orang pasti memiliki impian, cita-cita dan keinginan dalam hidupnya.  Ada yang bermimpi untuk menjadi orang kaya, artis terkenal, pejabat di pemerintahan, pengusaha sukses dan sebagainya.  Namun tidak semua impian dan keinginan itu bisa terwujud.  Semua sangat tergantung pada usaha dan kerja keras masing-masing.  Semakin kita mau berusaha dan bekerja keras, semakin kita dekat dengan impian dan cita-cita tersebut.  "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,"  (Amsal 14:23), oleh karena itu  "Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga,"  (Pengkotbah 9:10).  Tidak boleh ada istilah setengah-setengah dalam mengerjakan segala sesuatunya.  Bagi kita anak Tuhan,  "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."  (Kolose 3:23).

     Demi memperoleh harta dunia, yang sifatnya hanya sementara saja, semua orang rela melakukan apa saja dan mau membayar harga;  terlebih-lebih untuk harta rohani, seharusnya kita pun memiliki semangat yang sama, bahkan lebih dari itu, karena harta rohani jauh lebih berharga nilainya dan bersifat kekal adanya.  Inilah yang dilakukan Paulus,  "Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena akupun telah ditangkap oleh Kristus Yesus."  (Filipi 3:12).  Alkitab menasihati,  "Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya."  (Matius 6:19-20).

     Adalah lebih bijak bila keberhasilan kita mendapatkan harta yang melimpah di dunia ini juga kita imbangi dengan keberhasilan kita memperoleh harta rohani,  "...karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."  (2 Korintus 4:18).

Apalah artinya seseorang hanya sukses di dunia, memiliki harta yang melimpah di dunia ini, jika harta sorgawi tidak didapatnya?  (baca  Lukas 12:13-21)

Thursday, May 29, 2014

TUHAN YESUS NAIK KE SORGA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 29 Mei 2014

Baca:  Markus 16:9-20

"Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah."  Markus 16:19

Hari ini kita memperingati peristiwa spektakuler yang menancapkan tonggak kemenangan iman Kristiani yaitu kenaikan Yesus Kristus, yang terjadi 40 hari setelah kebangkitanNya.

     Mengapa disebut sangat spektakuler dan luar biasa?  Karena Yesus Kristus terangkat naik ke langit disaksikan langsung oleh murid-muridNya:  "...terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka. Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: 'Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.'"  (Kisah 1:9-11).  Ini bukti nyata dan tak bisa diragukan lagi bahwa Yesus berasal dari Sorga.  "Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia."  (Yohanes 3:13).  Maka adalah janji yang pasti jika Yesus menjanjikan tempat di sorga bagi kita anak-anakNya.  "Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu."  (Yohanes 14:2).  Saat Yesus kembali ke sorga Ia tidak meninggalkan dan membiarkan kita sendirian menghadapi pergumulan hidup:  "Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu."  (Yohanes 16:7).  Yesus telah menyelesaikan tugas dan menggenapi misi Allah bagi dunia, karena itu Ia harus kembali ke sorga, bukti bahwa Yesus adalah benar-benar utusan Allah.

     Biarlah melalui peristiwa ini iman setiap orang percaya makin teguh dan berakar kuat di dalam Tuhan, sebab ada jaminan keselamatan dan kehidupan kekal di sorga bagi kita yang percaya.  Sebaliknya bagi orang-orang yang tidak percaya dan menolak Dia, penghukuman kekal sedang menanti.

Hidup kekal bukan omong kosong, tapi jaminan pasti karena telah disediakan Yesus!