Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Mei 2014
Baca: Roma 8:28-30
"Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya." Roma 8:30b
Saat hendak mengangkat dan meninggikan seseorang Tuhan tidak pernah melihat berdasarkan latar belakang pendidikan, rupa, status sosial, jabatan, tingkat kecerdasan, suku bangsa dan bahasa, namun semata-mata karena anugerah yang disediakan bagi siapa saja yang percaya kepadaNya. Ada tertulis: "Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani." (Keluaran 33:19). Namun banyak orang Kristen yang tidak menyadari betapa besar anugerah yang disediakan Tuhan bagi hidup mereka.
Seseorang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi hidup di dalam kasih karunia Tuhan. Namun ada hal-hal yang patut diperhatikan supaya kita masuk dalam rencanaNya yang sempurna yaitu menjadi orang-orang yang dimuliakanNya. Percaya kepada Yesus, percaya Injil, bertobat dan lahir baru adalah tahap dasar bagi kita untuk mengalami anugerah dan berada di posisi yang Tuhan tentukan. Tetapi hal itu tidaklah cukup, kita pun harus melangkah kepada kehidupan yang makin hari makin berkenan kepada Tuhan, sehingga mata Tuhan dan hatiNya terarah kepada kita. Inilah yang akan membawa kita kepada posisi yang semakin dimuliakan, seperti yang terjadi dalam diri Daud. "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku." (Kisah 13:22). Grafik kehidupan Daud semakin hari semakin naik, bukan turun.
Di dalam 1 Petrus 2:9 dikatakan: "...kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus,
umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan
perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu
keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:" Inilah posisi orang percaya di hadapan Tuhan, sungguh sangat istimewa! Namun di balik itu ada tanggung jawab besar di pundak kita yaitu harus memberitakan perbuatan-perbuatan Tuhan yang heran dan ajaib itu kepada bangsa-bangsa. Jadi kita harus melangkah menjadi saksi-saksiNya di tengah dunia ini.
Saat dimuliakan Tuhan inilah kita sanggup melakukan perkara-perkara yang jauh lebih besar (baca Yohanes 14:12).
Wednesday, May 28, 2014
Tuesday, May 27, 2014
KRISTEN RAJAWALI: Fokus dan Setia Meski Diproses
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Mei 2014
Baca: 1 Timotius 6:11-16
"Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal." 1 Timotius 6:12a
Burung rajawali memiliki pandangan yang tajam, sanggup memandang dalam jarak yang cukup jauh kurang lebih 6 km. Ini perihal visi atau sasaran yang hendak kita capai.
Paulus, meski diperhadapkan dengan berbagai tantangan, tetap fokus dan mengarahan pandangannya kepada panggilan sorgawi, karena ia tahu ada upah yang Tuhan sediakan bagi anak-anakNya yang setia sampai akhir. Inilah janji firman Tuhan yang harus kita pegang teguh! bagi orang percaya "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsal 23:18). Gambaran tentang masa depan yang pasti inilah yang membuat kita terus bersemangat dan kian bergairah dalam mengiring Tuhan.
Karakter lain dari si rajawali adalah setia terhadap pasangannya. Kita diingatkan tentang kesetiaan. Tanpa kesetiaan langkah kaki kita tidak akan pernah mencapai garis finis. Setia dalam mengerjakan perkara apa pun yang dipercayakan Tuhan kepada kita. "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" (Amsal 19:22). Tuhan Yesus telah meninggalkan teladan hidup yang luar biasa, bagaimana Ia setia melakukan kehendak Bapa, bahkan "...Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan,' bagi kemuliaan Allah, Bapa!" (Filipi 2:9-11). Yesus beroleh peninggian dari Bapa karena kesetiaan dan ketaatanNya.
Banyak orang Kristen gagal dalam ujian kesetiaan ini. Begitu mudah meninggalkan Tuhan dan menerima tawaran-tawaran dunia yang menggiurkan, serba instan, meski itu semu. Kita tidak mau masuk dalam proses Tuhan, sementara rajawali saja harus melewati fase-fase berat, yaitu harus melewati proses transformasi tubuh yang sangat menyakitkan, mulai dari paruh, cakar, kuku, termasuk bulu-bulunya.
Ingin menikmati kemuliaan bersama Kristus? Fokus dan setialah meski harus melewati proses!
Baca: 1 Timotius 6:11-16
"Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal." 1 Timotius 6:12a
Burung rajawali memiliki pandangan yang tajam, sanggup memandang dalam jarak yang cukup jauh kurang lebih 6 km. Ini perihal visi atau sasaran yang hendak kita capai.
Paulus, meski diperhadapkan dengan berbagai tantangan, tetap fokus dan mengarahan pandangannya kepada panggilan sorgawi, karena ia tahu ada upah yang Tuhan sediakan bagi anak-anakNya yang setia sampai akhir. Inilah janji firman Tuhan yang harus kita pegang teguh! bagi orang percaya "...masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsal 23:18). Gambaran tentang masa depan yang pasti inilah yang membuat kita terus bersemangat dan kian bergairah dalam mengiring Tuhan.
Karakter lain dari si rajawali adalah setia terhadap pasangannya. Kita diingatkan tentang kesetiaan. Tanpa kesetiaan langkah kaki kita tidak akan pernah mencapai garis finis. Setia dalam mengerjakan perkara apa pun yang dipercayakan Tuhan kepada kita. "Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya;" (Amsal 19:22). Tuhan Yesus telah meninggalkan teladan hidup yang luar biasa, bagaimana Ia setia melakukan kehendak Bapa, bahkan "...Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, dan segala lidah mengaku: 'Yesus Kristus adalah Tuhan,' bagi kemuliaan Allah, Bapa!" (Filipi 2:9-11). Yesus beroleh peninggian dari Bapa karena kesetiaan dan ketaatanNya.
Banyak orang Kristen gagal dalam ujian kesetiaan ini. Begitu mudah meninggalkan Tuhan dan menerima tawaran-tawaran dunia yang menggiurkan, serba instan, meski itu semu. Kita tidak mau masuk dalam proses Tuhan, sementara rajawali saja harus melewati fase-fase berat, yaitu harus melewati proses transformasi tubuh yang sangat menyakitkan, mulai dari paruh, cakar, kuku, termasuk bulu-bulunya.
Ingin menikmati kemuliaan bersama Kristus? Fokus dan setialah meski harus melewati proses!
Subscribe to:
Posts (Atom)