Monday, May 26, 2014

KRISTEN RAJAWALI: Memiliki Semangat Tinggi

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Mei 2014

Baca:  Mazmur 142:1-8

"Ketika semangatku lemah lesu di dalam diriku, Engkaulah yang mengetahui jalanku."  Mazmur 142:4a

Karakter lain dari burung rajawali adalah bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi.  Ini berbicara tentang semangat!  Coba bayangkan jika seorang pebulutangkis tidak memiliki semangat saat bertanding di lapangan!  Mustahil ia akan memenangkan pertandingan, sebaliknya hanya akan menjadi bulan-bulanan si lawan.  Dalam kehidupan rohani, kita pun harus memiliki semangat.  "Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah?"  (Amsal 18:14).  Dalam bidang apa pun jika kita melakukan segala sesuatunya tanpa semangat, kita tidak akan memetik hasil yang maksimal.

     Jangan sampai kita hanya puas sebagai pengikut Kristen  (orang Kristen)  saja, yang hanya menjadi simpatisan di gereja, tetapi kita harus melangkah ke tahap yang lebih lagi yaitu memiliki hati yang terbeban untuk pekerjaan Tuhan dengan melibatkan diri dalam pelayanan, yang harus kita lakukan dengan penuh semangat.  "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma 12:11).  Orang yang memiliki semangat melayani Tuhan tidak akan mudah lelah atau pun putus asa meski diterpa badai permasalahan.  Ia tidak akan berhenti dan mundur, tapi makin berlari kencang dengan mata yang tertuju kepada panggilan Tuhan.  Inilah yang dilakukan Paulus:  "...mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus."  (Filipi 3:13b-14).  Ketika badai datang burung rajawali bukannya lari menjauh, ia justru menantang badai itu;  ia akan mengembangkan sayapnya dan memperhatikan dengan seksama kapan badai itu datang.  Ini adalah sikap berjaga-jaga.  ia akan menggunakan badai itu untuk terbang lebih tinggi lagi.

     Masalah dan ujian adalah bagian dari proses.  Hendaknya hal itu semakin memacu kita untuk  'terbang tinggi'  bersama dengan Tuhan karena kita tahu dalam segala perkara Tuhan turut bekerja.

Semakin kita bersemangat di dalam Tuhan, semakin kita mengalami perkara-perkara yang ajaib bersama Dia!

Sunday, May 25, 2014

KRISTEN RAJAWALI: Selalu Terbang Tingggi

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Mei 2014

Baca:  Yesaya 40:28-31

"tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya;"  Yesaya 40:31

Tuhan memiliki rancangan yang baik bagi umat-Nya yaitu rancangan damai sejahtera dan hari depan penuh harapan  (baca  Yeremia 29:11).  Karena itulah sudah seharusnya kehidupan orang Kristen dipenuhi oleh kemenangan dan keberhasilan, bukan terus berkutat dengan kegagalan dan keterpurukan.

     Tak terbilang banyaknya orang Kristen yang masih saja  'berputar-putar di padang gurun, belum juga menikmati Kanaan.'  Hari-hari mereka dipenuhi dengan sungut-sungut, kecewa dan putus asa.  Akibatnya mereka tidak lagi bersemangat menjalani hidup ini dan akan mengalami kemunduran dalam pengiringannya kepada Tuhan.  Namun kita patut bersyukur karena kita punya Tuhan yang begitu peduli dan mengasihi kita.  Terhadap anak-anaknya yang sedang lemah dan putus asa Tuhan tidak pernah berhenti untuk  "...memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya."  (Yesaya 40:29).  Tuhan menghendaki kita menjadi orang-orang Kristen yang kuat seperti burung rajawali.  Mengapa Alkitab menggambarkan kehidupan orang Kristen yang kuat itu seumpama rajawali, bukan burung yang lain?  Semua tak lepas dari karakteristik burung rajawali yang memiliki banyak kelebihan.  Salah satunya adalah selalu terbang tinggi.  Karakter inilah yang harus dimiliki oleh setiap orang percaya yaitu menyukai tempat tinggi, artinya mengutamakan perkara-perkara yang di atas, mengejar hadirat Tuhan, suka bersekutu dengan Tuhan.  Inilah kunci hidup berkemenangan bagi orang Kristen!  Paulus menasihati kita,  "...carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi."  (Kolose 3:1-2).  Kita tidak akan mampu bertahan di tengah situasi sulit seperti sekarang ini, jika kita tidak bergaul karib dengan Tuhan.

     Daniel tetap kuat dan tampil sebagai pemenang meski berada di tengah situasi yang sangat sulit, karena ia senantiasa bersekutu dengan Tuhan setiap hari,  "...tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya."  (Daniel 6:11b).

Senantiasa bersekutu dengan Tuhan memberi kita kekuatan mengatasi badai hidup.