Saturday, May 24, 2014

ABRAHAM: Membangun Mezbah

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 24 Mei 2014

Baca:  Maleakhi 3:13-18

"Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya."  Maleakhi 3:18

Iman dan ketaatan Abraham adalah buah ketekunannya beribadah kepada Tuhan.  Bukti bahwa ia tekun beribadah dan memiliki persekutuan karib dengan Tuhan adalah mezbah-mezbah yang dibangunNya.  Mezbah berbicara tentang ibadah, artinya Abraham menghormati Tuhan, karena di atas mezbah ada korban yang dipersembahkan kepada Tuhan.  Tidak hanya satu, tapi ada empat mezbah yang telah dibangunnya.

     Ke-4 mezbah yang telah dibangun Abraham adalah:  1.  Mezbah di dekat Sikhem  (Kejadian 12:6-7).  Kata Sikhem berarti bahu.  Membuktikan bahwa Abraham telah menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan:  segala permasalahan dan beban hidup ia letakkan di atas bahu Tuhan.  Dengan kata lain Abraham tidak lagi mengandalkan kekuatannya sendiri, tapi mengandalkan Tuhan dalam segala hal.  Jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi taruhlah segala beban hidup kita di bahu Tuhan.  Yakinlah jika kita mengangkat tangan berserah, Tuhan pasti turun tangan menolong kita.

     2.  Mezbah dekat Betel  (Kejadian 12:8).  Betel berarti rumah Tuhan.  Abraham sangat menghormati rumah Tuhan, tempat di mana Ia hadir.  Setiap orang yang menghormati rumah Tuhan pasti akan diberkati secara luar biasa.  Contohnya keluarga Obed Edom:  "Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya."  (2 Samuel 6:11-12).

     3.  Mezbah di Hebron  (baca  Kejadian 13:18).  Kata Hebron berarti damai sejahtera.  Ketika ke luar dari negerinya Abraham tidak hanya membawa keluarga, tapi juga Lot  (keponakannya)  sehingga Lot pun merasakan dampaknya, turut diberkati.  Karena kekayaannya yang melimpah mereka harus berpisah.  Abraham memilih untuk mengalah dan tidak mau bertengkar dengan Lot, sehingga ada damai sejahtera dalam diri Abraham.

     4.  Mezbah di gunung Moria  (Kejadian 22:1-2).  Di gunung Moria ini Abraham telah membuktikan kasihnya yang besar kepada Tuhan dengan mempersembahkan Ishak.

Jika kita beribadah kepada Tuhan dengan sungguh kita pasti akan mengalami berkat-berkatNya yang melimpah!

Friday, May 23, 2014

ABRAHAM: Mengalami Berkat Tuhan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 Mei 2014

Baca:  Galatia 3:15-29

"Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah."  Galatia 3:29

Menjadi orang Kristen atau pengikut Kristus adalah suatu keuntungan besar, sebab kita bukan hanya disediakan berkat-berkat rohani, yang puncaknya adalah menikmati kehidupan kekal di dalam Kerajaan Sorga, tetapi juga mengalami penggenapan janji-janji Tuhan dalam hidup ini  (berkat-berkat jasmani).  Ada tertulis:  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10b).  Alkitab juga menyatakan bahwa setiap kita yang ada di dalam Kristus berhak menerima segala janji yang diberikan Tuhan kepada Abraham.

     Apa janji-janji Tuhan kepada Abraham?  Dalam Kejadian 12:2-3 Tuhan berfirman kepada Abraham:  "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."  Janji-janji Tuhan kepada Abraham pun digenapiNya:  Abraham diberkati dengan melimpah dan juga menjadi berkat bagi bangsa-bangsa.

     Namun untuk mengalami penggenapan janji Tuhan dalam hidupnya Abraham harus berani membayar harga, di antaranya:  harus meninggalkan negerinya, Ur-Kasdim, artinya berpisah dari sanak saudaranya dan juga rumah bapanya.  "Karena iman Abraham taat,"  (Ibrani 11:8).  Iman Abraham adalah iman yang hidup, iman yang disertai dengan perbuatan.  "Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati."  (Yakobus 2:17);  dan ketika Tuhan berjanji kepada Abraham bahwa keturunannya akan seperti bintang di langit banyaknya, meski secara manusia hal itu sangat mustahil, ia pun percaya,  "...maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."  (Kejadian 15:6).  Juga saat diperhadapkan dengan ujian kasih, yaitu diminta untuk mempersembahkan anak semata wayangnya, Ishak, kepada Tuhan, ia pun taat melakukan apa yang diperintahkan kepadanya.  Ini membuktikan bahwa Abraham mengasihi Tuhan lebih dari segala-galanya.

Tuhan memberkati Abraham secara melimpah karena ia punya iman dan ketaatan!