Monday, April 21, 2014

MENGIKUTI JEJAK AYUB (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 April 2014

Baca:  Mazmur 37:1-40

"TUHAN mengetahui hari-hari orang yang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya;"  Mazmur 37:18

Inilah nasihat Yakobus,  "Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan. Sesungguhnya kami menyebut mereka berbahagia, yaitu mereka yang telah bertekun; kamu telah mendengar tentang ketekunan Ayub dan kamu telah tahu apa yang pada akhirnya disediakan Tuhan baginya, karena Tuhan maha penyayang dan penuh belas kasihan."  (Yakobus 5:10-11).

     Hidup dalam kesalehan adalah kehendak Tuhan bagi semua orang percaya.  Mungkinkah kita jadi orang saleh?  "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan."  (1 Yohanes 1:9).  Asal kita mau bertobat dengan sungguh, tidak ada perkara yang sukar, sebab Kristus telah memerdekakan kita dari dosa melalui pengorbananNya di kayu salib dan memberikan kepada kita roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban  (baca  2 Timotius 1:7),  dan  "...Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia."  (1 Yohanes 4:4).

     Daud pernah jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba  (baca  2 Samuel 11).  Namun setelah ditegur dan diperingatkan Natan, ia pun menyesal.  Dengan hati hancur ia datang kepada Tuhan dan memohon pengampunan.  "Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah."  (Mazmur 51:19).  Daud bangkit dari keterpurukannya dan berkomitmen hidup benar di hadapan Tuhan.  Hidup Daud mengalami perubahan secara radikal, kasihnya kepada Tuhan pun tak diragukan lagi, ia pun kian intim dengan Tuhan.  Inilah isi hati Tuhan terhadap Daud,  "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."  (Kisah 13:22b).  Petrus, juga pernah gagal dan menyakiti hati Tuhan karena menyangkal Tuhan 3 kali, tidak larut dalam penyesalan yang berkepanjangan.  Ia segera bertobat dengan sungguh dan Tuhan memulihkan keadaannya.  Akhirnya rencana Tuhan terhadap Petrus  (sebagai penjala manusia)  pun tergenapi.

Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan menjadi orang saleh seperti Ayub!

Sunday, April 20, 2014

YESUS KRISTUS: Bangkit dan Hidup

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 April 2014

Baca:  1 Korintus 15:12-34

"Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu."  1 Korintus 15:7

Yesus Kristus setelah disalibkan, mati dan dikuburkan, tubuhNya tidak lagi berada di dalam kubur pada hari yang ketiga meski kubur itu telah dimeteraikan dan dijaga oleh para tentara Roma, karena Yesus telah bangkit!  Kubur itu benar-benar telah kosong.  Malaikat menegaskan,  "Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya. Mari, lihatlah tempat Ia berbaring."  (Matius 28:6).

     Sebagai bukti nyata bahwa Yesus telah bangkit adalah Ia menampakkan diri kepada murid-muridNya dan meyakinkan bahwa tubuhNya itulah tubuh yang telah disalibkan.  Yesus berkata,  "Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku. Sambil berkata demikian, Ia memperlihatkan tangan dan kaki-Nya kepada mereka."  (Lukas 24:39-40).  Kepada Tomas Dia pun berkata,  "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."  (Yohanes 20:27).  Ini membuktikan bahwa kebangkitan Yesus adalah sungguh-sungguh kebangkitan tubuh, jika tidak, tentu mayatNya akan tertinggal di dalam kubur itu.  Maka jangan pernah ragu dan sangsikan peristiwa kebangkitan Yesus Kristus ini.

     KebangkitanNya menjadi dasar iman Kristiani.  Kalau Yesus Kristus tidak bangkit dari antara orang mati sia-sialah iman percaya kita, artinya kita akan menjadi orang-orang yang malang, dan tetap hidup dalam kutuk dan hukuman.  KebangkitanNya juga sebagai bukti bahwa Dia adalah Allah yang hidup dan berkuasa.  "Sebab segala sesuatu telah ditaklukkan-Nya di bawah kaki-Nya."  (1 Korintus 15:27).  Melalui kebangkitanNya pula kita menjadi orang-orang yang telah dibenarkanNya, sebab kalau saja Yesus tidak bangkit, melainkan tetap tinggal di dalam kubur, pekerjaan penebusan tidak akan pernah terjadi.  Dengan demikian kita yang percaya kepadaNya beroleh jaminan kepastian bahwa kita nanti juga akan dibangkitkan dan memiliki kehidupan yang penuh pengharapan.

"Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati."  Yohanes 11:25