Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 April 2014
Baca: Mazmur 32:1-11
"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang dosanya ditutupi!" Mazmur 32:1
Dalam Perjanjian Lama kita sering membaca tentang tabut perjanjian. Di atas tabut perjanjian tersebut terdapat penutup, yang disebut tutup pendamaian. "Juga engkau harus membuat tutup pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya." (Keluaran 25:17). Tutup pendamaian adalah lambang di mana Allah mencurahkan rahmat dan kasihNya, diartikan sebagai penutup dosa. Itulah lambang darah Yesus yang menutupi dosa umat manusia melalui kematianNya di Kalvari sehingga Allah disenangkan dan diperdamaikan dengan kita, sebab hutang dosa manusia telah dibayar lunas oleh Yesus. Yesus telah menjadi korban pendamaian sehingga keselamatan tersedia untuk semua orang.
Allah adalah Pribadi yang Mahasuci; Ia tidak dapat melihat dosa dan Ia menuntut hukuman atas dosa itu. Yesus Kristus telah mencurahkan darahNya menjadi tebusan bagi dosa-dosa kita sebagai tutup pendamaian sehingga Allah tidak melihat dosa-dosa kita lagi. Kematian Yesus di atas kayu salib menjadi alasan bagi Allah yang adil untuk mengampuni manusia yang berdosa. "Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti
salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih
seperti bulu domba." (Yesaya 1:18). Yesus Kristus telah menebus dosa-dosa kita. Kata menebus berarti melepaskan dari perhambaan, tawanan bahkan kematian dengan pembayaran yaitu tebusan. DarahNya telah menjadi tebusan kita yang dipersembahkan kepada Allah supaya kita dilepaskan dari dosa dan maut. Artinya Yesus telah mengambil tempat kita, menanggung hukuman dosa kita dan mati menggantikan kita orang berdosa. Hukuman yang seharusnya kita terima telah ditanggungNya supaya kita terbebas dari hukuman itu.
Mari, jangan sekali-kali memandang remeh akan pengorbanan Kristus di atas kayu salib ini, di mana Ia menjelma menjadi manusia supaya Ia mati menggantikan kita, sebab hanya Dialah manusia yang benar-benar suci tanpa cacat cela.
Kristus mengorbankan nyawaNya menutupi dosa-dosa kita sehingga keselamatan diberikan kepada orang-orang berdosa yang mau bertobat dan percaya kepadaNya!
Saturday, April 19, 2014
Friday, April 18, 2014
YESUS KRISTUS: Korban yang Sempurna
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 April 2014
Baca: Ibrani 10:1-18
"Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan." Ibrani 10:14
Bagi manusia kematian dianggap sebagai suatu kejadian yang sangat mengerikan dan menjadi akhir dari segala-galanya. Namun kematian Yesus adalah bagian dari rencana Bapa untuk menyelamatkan manusia, meskipun cara kematian Yesus itu tampak memalukan, hina dan sangat menyakitkan seperti tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13).
Ada rencana Bapa di balik kematian Yesus yang sangat tragis ini. "...Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri." (Ibrani 13:12). Yesus harus menanggung penderitaan begitu hebat, supaya kita yang percaya kepadaNya diselamatkan; kematianNya adalah untuk menyelamatkan orang berdosa. Sekalipun harus menghadapi maut Yesus tetap taat kepada Bapa, bahkan dengan tegas Ia menyatakan, "Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran;" (Yohanes 18:37). Saat tergantung di kayu salib "... seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air." (Yohanes 19:34). Darah dan air adalah tanda anugerah pembersihan dan kuasa pengampunan yang tersedia untuk setiap orang yang percaya kepadaNya; dan saat Yesus berkata, "Sudah selesai." (Yohanes 19:30), maka keselamatan bagi manusia sudah digenapiNya.
Melalui pengorbanan Yesus perseteruan antara Allah dan manusia oleh karena dosa sudah dihapuskan dan diperdamaikan. "Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!" (Roma 5:10). Jadi Yesus adalah korban pendamaian antara manusia dengan Allah. Dengan demikian hutang dosa kita telah dibayar lunas "...bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." (1 Petrus 1:18-19).
"...kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus." Ibrani 10:10
Baca: Ibrani 10:1-18
"Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan." Ibrani 10:14
Bagi manusia kematian dianggap sebagai suatu kejadian yang sangat mengerikan dan menjadi akhir dari segala-galanya. Namun kematian Yesus adalah bagian dari rencana Bapa untuk menyelamatkan manusia, meskipun cara kematian Yesus itu tampak memalukan, hina dan sangat menyakitkan seperti tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" (Galatia 3:13).
Ada rencana Bapa di balik kematian Yesus yang sangat tragis ini. "...Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri." (Ibrani 13:12). Yesus harus menanggung penderitaan begitu hebat, supaya kita yang percaya kepadaNya diselamatkan; kematianNya adalah untuk menyelamatkan orang berdosa. Sekalipun harus menghadapi maut Yesus tetap taat kepada Bapa, bahkan dengan tegas Ia menyatakan, "Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran;" (Yohanes 18:37). Saat tergantung di kayu salib "... seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air." (Yohanes 19:34). Darah dan air adalah tanda anugerah pembersihan dan kuasa pengampunan yang tersedia untuk setiap orang yang percaya kepadaNya; dan saat Yesus berkata, "Sudah selesai." (Yohanes 19:30), maka keselamatan bagi manusia sudah digenapiNya.
Melalui pengorbanan Yesus perseteruan antara Allah dan manusia oleh karena dosa sudah dihapuskan dan diperdamaikan. "Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!" (Roma 5:10). Jadi Yesus adalah korban pendamaian antara manusia dengan Allah. Dengan demikian hutang dosa kita telah dibayar lunas "...bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." (1 Petrus 1:18-19).
"...kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus." Ibrani 10:10
Subscribe to:
Posts (Atom)