Wednesday, April 16, 2014

HIDUP BERCAHAYA: Pelayanan Pendamaian

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 April 2014

Baca:  Yesaya 62:1-12

"Maka bangsa-bangsa akan melihat kebenaranmu, dan semua raja akan melihat kemuliaanmu,"  Yesaya 62:2

Sebagai anak-anak terang sudah seharusnya kehidupan kita bercahaya di tengah-tengah dunia yang diliputi kegelapan ini.  Bagaimana bisa bercahaya?  Yaitu apabila kita tidak lagi hidup  "...menuruti keinginan daging. Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki."  (Galatia 5:16-17).  Hanya karena jamahan Roh Kuduslah kita dimungkinkan menerima firman Tuhan dengan hati terbuka, lemah lembut dan antusias.  Saat tanah hati kita sudah bersih dari kerikil atau bebatuan, benih firman yang ditabur itu akan bertunas, tumbuh subur dan kemudian berbuah lebat.  Maka dari kehidupan kita akan ke luar buah Roh yaitu  "...kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri."  (Galatia 5:22-23).

     Hidup yang becahaya tidak bergantung musim yang ada, tapi di segala situasi dan keadaan.  Masalah, penderitaan atau kesesakan takkan mempengaruhi sikap hati kita bahwa  "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."  (Filipi 4:13), sehingga apa pun yang terjadi kita tetap bisa bersukacita dan mengucap syukur.  Yusuf adalah contoh orang yang hidupnya bercahaya.  Meski berada dalam tekanan dan penderitaan ia tetap tampil sebagai pemenang dan menjadi berkat bagi orang lain.  Apa kuncinya?  Hidup melekat kepada Tuhan sehingga Roh Tuhan senantiasa memenuhi hidup Yusuf.  Penuh dengan Roh Kudus bukan sekedar berkata-kata dalam bahasa lidah, namun hidup yang sepenuhnya dikendalikan Roh Kudus.

     Semakin kita bercahaya semakin besar kerinduan kita melayani Tuhan dan bersaksi kepada orang lain.  "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma 12:11).  Mengapa kita harus bersaksi?  Karena kita ini adalah utusan-utusan Kristus, sebagaimana  "...Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya..."  (2 Korintus 5:18)

...maka Tuhan pun mengutus kita untuk mengerjakan pelayanan pendamaian sebagai saksi-saksiNya.

Tuesday, April 15, 2014

BERCAHAYAKAH HIDUP KITA?

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 April 2014

Baca:  Matius 5:13-16

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."  Matius 5:16

Setiap orang yang telah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat wajib memiliki kehidupan yang Alkitabiah, artinya selaras dengan ajaran dan nilai-nilai kebenaran.

     Kehidupan yang Alkitabiah juga berarti kehidupan yang meneladani kristus, sebab  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).  Untuk hidup sama seperti Kristus hidup ada harga yang harus dibayar!  Akan tetapi tidaklah mustahil bagi orang percaya untuk hidup seperti Kristus, sebab ada  "...Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;"  (Yohanes 16:13), dan  "...Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu."  (Yohanes 14:26).  Karena itu kita harus membuka hati dan mengijinkan Roh Kudus ada di dalam hati kita, membuka akal kita dan memberikan pengertian kepada kita tentang kebenaran firman Tuhan.  Jika Roh Kudus ada di dalam hati kita, firman Tuhan yang kita dengar atau baca akan tertanam dalam hati kita, kebenaranNya meresap dalam jiwa kita sehingga kerohanian kita makin diperbaharui.  Tunduklah kepada pimpinan Roh Kudus, maka kehidupan kita akan dituntun dan dibawaNya kepada kehidupan yang serupa dengan Kristus.  Saat kehidupan kita serupa dengan Kristus, saat itu pula kehidupan tampak bercahaya di tengah-tengah dunia ini.  Kehidupan bercahaya meliputi seluruh aspek kehidupan kita  (sikap, cara hidup, tutur kata dan perbuatan), sehingga dunia bisa melihat dan mengenal Kristus di dalam kita.

     Amat disesalkan, masih banyak orang Kristen yang hidupnya justru tidak bercahaya karena mereka hidup dalam kegelapan dan serupa dengan orang-orang dunia, padahal Tuhan Yesus telah memanggil kita ke luar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib  (baca  1 Petrus 2:9).  Jadi,  "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,"  (Efesus 5:8).

"...jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari."  Amsal 4:18