Thursday, April 10, 2014

MENGELOLA BERKAT TUHAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 April 2014

Baca:  1 Tawarikh 29:10-19

"Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan segala-galanya."  1 Tawarikh 29:12

Harta kekayaan adalah sepenuhnya milik Tuhan, sementara kita hanya dipercaya Tuhan untuk mengelolanya.  Tuhan adalah pemilik dan kita adalah pengelola.  Siapa pun yang berusaha untuk menjadi pemilik harta itu akan mengalami banyak masalah.

     Seseorang yang mencoba memiliki harta kekayaan akan dikuasai oleh cinta uang, padahal Alkitab menyatakan bahwa cinta uang adalah akar dari segala kejahatan.  Tuhan tidak melarang kita untuk menjadi kaya, tapi Ia tidak menghendaki kita cinta akan uang.  "Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka."  (1 Timotius 6:10).  Ketika kita cinta uang, uang itu akan menjadi tuan atas kita.  Dan  "Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia."  (Pengkotbah 5:9).  Ada kalima bijak mengatakan:  "Uang adalah hamba yang baik, tetapi juga tuan yang jahat."  Bagaimana  supaya kita tidak dikuasai oleh uang?  Kita harus belajar mengelola uang tersebut sebaik mungkin.  Ketahuilah bahwa kemampuan seseorang dalam mengelola harta yang dipercayakan Tuhan merupakan kekuatan untuk memperoleh harta itu sendiri.  Jadi saat kita mampu mengelola uang atau harta dengan baik, berkat Tuhan akan semakin dilimpahkan, sebab besarnya berkat Tuhan itu seiring dengan seberapa besar tanggung jawab kita terhadap harta yang dipercayakan Tuhan kepada kita.  Artinya Tuhan hanya akan mempercayakan hartaNya sesuai dengan kesetiaan kita dalam mengelola harta tersebut.  "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar."  (Lukas 16:10a).

     Ingin dipercaya untuk perkara-perkara besar?  Belajarlah setia dalam perkara-perkara kecil, salah satunya adalah urusan uang atau harta.  Setiap rupiah yang berada di tangan kita adalah sebuah kepercayaan Tuhan, karena itu kelolalah dengan baik dan penuh tanggung jawab.

"...jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?"  Lukas 16:11

Wednesday, April 9, 2014

INGIN MENJADI KAYA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 April 2014

Baca:  Amsal 23:1-35

"Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini."  Amsal 23:4

Setiap kita pasti percaya bahwa Tuhan itu berkuasa dan sanggup melakukan mujizat.  Tidak ada perkara yang tak dapat dilakukanNya.  Ia selalu punya cara untuk menolong dan memberkati umatNya dan jalan-jalanNya itu selalu heran dan ajaib.  Amin!

     Namun dalam hal kekayaan, Tuhan tidak pernah memberikan kepada umatNya melalui cara-cara yang instan, simsalabim atau sulap.  Jika sulap didasarkan pada trik dan ketidakbenaran, maka mujizat didasarkan pada kebenaran.  Namun cara instan inilah yang sedang dicari oleh orang-orang dunia.  Banyak orang berbondong-bondong mencari jalan untuk mendapatkan kekayaan dengan cara yang superkilat ini.  Ada yang menyalahgunakan jabatan dengan melakukan tindakan korupsi atau suap, ada pula yang sampai terlibat dalam praktek perdukunan  (kuasa gelap).  Mereka berbondong-bondong datang kepada dukun, orang pintar, paranormal untuk meminta kekayaan secara mistik, yang ia percayai dapat melipagandakan uang dan sebagainya.  Tidak sedikit pula orang Kristen yang dangkal imannya turut tergiur dengan tawaran-tawaran yang demikian dan akhirnya mereka pun terjerumus di jalan yang sesat ini.  Padahal  "...orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman."  (Amsal 28:20).

     Sebagai anak-anak Tuhan tidak seharusnya kita terbawa arus orang-orang dunia yang begitu gampangnya diperdaya oleh tipu muslihat Iblis yang menawarkan segala kemewahan, karena kita memiliki Tuhan Yesus yang adalah sumber berkat.  Tuhan Yesus sendiri berkata,  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10).  Rasul Paulus juga menegaskan,  "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  (Filipi 4:19).  Asalkan kita menempatkan Tuhan sebagai yang terutama dalam hidup ini dan kita hidup menurut kehendakNya, tidak ada yang harus kita kuatirkan, berkat-berkatNya pasti akan dicurahkan dalam hidup kita, sebab ada tertulis:  "Berkat ada di atas kepala orang benar,"  (Amsal 10:6), dan  "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."  (Amsal 10:22).

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  Matius 6:33