Wednesday, April 9, 2014

INGIN MENJADI KAYA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 April 2014

Baca:  Amsal 23:1-35

"Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini."  Amsal 23:4

Setiap kita pasti percaya bahwa Tuhan itu berkuasa dan sanggup melakukan mujizat.  Tidak ada perkara yang tak dapat dilakukanNya.  Ia selalu punya cara untuk menolong dan memberkati umatNya dan jalan-jalanNya itu selalu heran dan ajaib.  Amin!

     Namun dalam hal kekayaan, Tuhan tidak pernah memberikan kepada umatNya melalui cara-cara yang instan, simsalabim atau sulap.  Jika sulap didasarkan pada trik dan ketidakbenaran, maka mujizat didasarkan pada kebenaran.  Namun cara instan inilah yang sedang dicari oleh orang-orang dunia.  Banyak orang berbondong-bondong mencari jalan untuk mendapatkan kekayaan dengan cara yang superkilat ini.  Ada yang menyalahgunakan jabatan dengan melakukan tindakan korupsi atau suap, ada pula yang sampai terlibat dalam praktek perdukunan  (kuasa gelap).  Mereka berbondong-bondong datang kepada dukun, orang pintar, paranormal untuk meminta kekayaan secara mistik, yang ia percayai dapat melipagandakan uang dan sebagainya.  Tidak sedikit pula orang Kristen yang dangkal imannya turut tergiur dengan tawaran-tawaran yang demikian dan akhirnya mereka pun terjerumus di jalan yang sesat ini.  Padahal  "...orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman."  (Amsal 28:20).

     Sebagai anak-anak Tuhan tidak seharusnya kita terbawa arus orang-orang dunia yang begitu gampangnya diperdaya oleh tipu muslihat Iblis yang menawarkan segala kemewahan, karena kita memiliki Tuhan Yesus yang adalah sumber berkat.  Tuhan Yesus sendiri berkata,  "Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan."  (Yohanes 10:10).  Rasul Paulus juga menegaskan,  "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  (Filipi 4:19).  Asalkan kita menempatkan Tuhan sebagai yang terutama dalam hidup ini dan kita hidup menurut kehendakNya, tidak ada yang harus kita kuatirkan, berkat-berkatNya pasti akan dicurahkan dalam hidup kita, sebab ada tertulis:  "Berkat ada di atas kepala orang benar,"  (Amsal 10:6), dan  "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya."  (Amsal 10:22).

"Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu."  Matius 6:33

Tuesday, April 8, 2014

BERBUAH MELALUI PEKERJAAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 April 2014

Baca:  Filipi 1:12-26

"Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."  Filipi 1:22a

Tuhan memerintahkan kita untuk bekerja, baik itu di bidang konvensional  (sekuler)  maupun dalam pekerjaan kerohanian  (pelayanan).  Mana yang lebih penting?  Kedua-duanya sama pentingnya di mata Tuhan.  "Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah."  (Titus 3:14).

     Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi diri sendiri dan keluarga, dengan bekerja kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain.  Mustahil kita bisa memberi atau berbagi dengan sesama bila kita tidak bekerja atau tidak berpenghasilan.  Selain itu kita juga harus bekerja untuk pekerjaan Tuhan.  Tidak harus menjadi fulltimer di ladang Tuhan, tetapi kita dapat mendukung pekerjaan Tuhan dengan berkat yang telah kita terima dariNya.  "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya."  (Amsal 3:9-10).

     Ingin menjadi orang Kristen yang diberkati dan berbuah?  Kuncinya adalah bekerja dan lakukan pekerjaan tersebut dengan baik.  Bukankah masih ada orang Kristen yang mengharapkan berkat dari Tuhan, sementara ia sendiri tidak mau melakukan sesuatu?  Ada tertulis:  "TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman."  (Ulangan 28:12).  Kata segala pekerjaanmu mengandung arti ada sesuatu yang kita kerjakan.  Jadi di mana pun kita bekerja, bekerjalah dengan semangat dan sepenuh hati.  Taruhlah minat yang besar terhadap pekerjaan kita dan jadilah pekerja yang taat di segala situasi dan di setiap waktu.  Seringkali kita menjadikan pekerjaan itu sebagai beban sehingga kita tidak menyukainya, bosan dan jenuh, bekerja pun menjadi sangat lamban.  Bagaimana kita bisa diberkati jika demikian?

"Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga,"  Pengkotbah 9:10