Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 April 2014
Baca: Filipi 1:12-26
"Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah." Filipi 1:22a
Tuhan memerintahkan kita untuk bekerja, baik itu di bidang konvensional (sekuler) maupun dalam pekerjaan kerohanian (pelayanan). Mana yang lebih penting? Kedua-duanya sama pentingnya di mata Tuhan. "Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik
untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka
jangan tidak berbuah." (Titus 3:14).
Selain untuk memenuhi kebutuhan pokok bagi diri sendiri dan keluarga, dengan bekerja kita bisa menjadi saluran berkat bagi orang lain. Mustahil kita bisa memberi atau berbagi dengan sesama bila kita tidak bekerja atau tidak berpenghasilan. Selain itu kita juga harus bekerja untuk pekerjaan Tuhan. Tidak harus menjadi fulltimer di ladang Tuhan, tetapi kita dapat mendukung pekerjaan Tuhan dengan berkat yang telah kita terima dariNya. "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya." (Amsal 3:9-10).
Ingin menjadi orang Kristen yang diberkati dan berbuah? Kuncinya adalah bekerja dan lakukan pekerjaan tersebut dengan baik. Bukankah masih ada orang Kristen yang mengharapkan berkat dari Tuhan, sementara ia sendiri tidak mau melakukan sesuatu? Ada tertulis: "TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni
langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati
segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak
bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman." (Ulangan 28:12). Kata segala pekerjaanmu mengandung arti ada sesuatu yang kita kerjakan. Jadi di mana pun kita bekerja, bekerjalah dengan semangat dan sepenuh hati. Taruhlah minat yang besar terhadap pekerjaan kita dan jadilah pekerja yang taat di segala situasi dan di setiap waktu. Seringkali kita menjadikan pekerjaan itu sebagai beban sehingga kita tidak menyukainya, bosan dan jenuh, bekerja pun menjadi sangat lamban. Bagaimana kita bisa diberkati jika demikian?
"Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga," Pengkotbah 9:10
Tuesday, April 8, 2014
Monday, April 7, 2014
MENJADI PEKERJA YANG BAIK
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 April 2014
Baca: Efesus 6:1-9
"Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus," Efesus 6:5
Setiap orang percaya seharusnya menjadi teladan di mana pun mereka berada, tak terkecuali di dunia kerja. Apa pun profesi kita, kita harus menjadi pribadi yang berbeda, sebab standar utama dalam bekerja adalah bekerja seperti untuk Tuhan. "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23). Bila kita menyadari bahwa melalui pekerjaan yang kita lakukan kita sedang bekerja untuk Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada Tuhan, kita tidak akan sembrono dan asal-asalan dalam bekerja. Sebaliknya, kita akan bekerja dengan segenap hati dan sebaik mungkin.
Sebagai orang Kristen, apa pun tugas yang dipercayakan kepada kita harus kita kerjakan dengan setia dan taat. Taat berarti bekerja sesuai aturan yang ada, jujur, penuh tanggung jawab dan tidak bermalas-malasan. Jangan sampai kita bekerja sungguh-sungguh hanya saat ada bos (pimpinan) saja; ada atau tidak bos di tempat, kita harus bekerja sebaik mungkin. "jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia." (Efesus 6:6-7).
Ingat, Tuhan selalu memperhatikan apa yang kita kerjakan dan Ia akan memperhitungkan semuanya. "Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya." (Kolose 3:24). Karena itu kita harus bertekad menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh atasan kita. Jangan suka menunda-nunda waktu. Apa yang bisa dikerjakan saat itu, kerjakan dengan segera, jangan tunggu sampai esok. Tidak sedikit pula orang yang bekerja dengan mengomel alias bersungut-sungut sebagai tanda bahwa ia melakukan pekerjaan tersebut dengan setengah hati atau terpaksa. Bisa dipastikan jika seseorang bekerja dengan setengah hati (terpaksa), hasil kerjanya juga tidak akan maksimal.
"Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan," Filipi 2:14
Baca: Efesus 6:1-9
"Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus," Efesus 6:5
Setiap orang percaya seharusnya menjadi teladan di mana pun mereka berada, tak terkecuali di dunia kerja. Apa pun profesi kita, kita harus menjadi pribadi yang berbeda, sebab standar utama dalam bekerja adalah bekerja seperti untuk Tuhan. "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia." (Kolose 3:23). Bila kita menyadari bahwa melalui pekerjaan yang kita lakukan kita sedang bekerja untuk Tuhan dan merupakan perwujudan ibadah kepada Tuhan, kita tidak akan sembrono dan asal-asalan dalam bekerja. Sebaliknya, kita akan bekerja dengan segenap hati dan sebaik mungkin.
Sebagai orang Kristen, apa pun tugas yang dipercayakan kepada kita harus kita kerjakan dengan setia dan taat. Taat berarti bekerja sesuai aturan yang ada, jujur, penuh tanggung jawab dan tidak bermalas-malasan. Jangan sampai kita bekerja sungguh-sungguh hanya saat ada bos (pimpinan) saja; ada atau tidak bos di tempat, kita harus bekerja sebaik mungkin. "jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia." (Efesus 6:6-7).
Ingat, Tuhan selalu memperhatikan apa yang kita kerjakan dan Ia akan memperhitungkan semuanya. "Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya." (Kolose 3:24). Karena itu kita harus bertekad menyelesaikan setiap tugas yang diberikan oleh atasan kita. Jangan suka menunda-nunda waktu. Apa yang bisa dikerjakan saat itu, kerjakan dengan segera, jangan tunggu sampai esok. Tidak sedikit pula orang yang bekerja dengan mengomel alias bersungut-sungut sebagai tanda bahwa ia melakukan pekerjaan tersebut dengan setengah hati atau terpaksa. Bisa dipastikan jika seseorang bekerja dengan setengah hati (terpaksa), hasil kerjanya juga tidak akan maksimal.
"Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan," Filipi 2:14
Subscribe to:
Posts (Atom)