Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Maret 2014
Baca: Efesus 2:11-22
"Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak
dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan," Efesus 2:14
Sesungguhnya kekristenan bukanlah agama, melainkan sebuah hubungan yang karib antara Allah dengan umatNya. Namun hubungan yang karib itu terputus oleh karena dosa dan pelanggaran manusia. Hidup manusia terpisah dari Allah. Namun kini hubungan yang terputus itu telah pulih kembali melalui pengorbanan Yesus Kristus di Kalvari. "Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu 'jauh', sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus." (Efesus 2:13).
Jadi kekristenan itu bukan hanya status atau identitas, namun setiap orang yang mengku dirinya Kristen seharusnya juga memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan. Adalah sia-sia kita mengaku diri sebagai orang Kristen apabila kita tidak memiliki persekutuan yang karib dengan Tuhan secara pribadi. Bagaimana kerohanian kita bisa bertumbuh jika kita tidak secara intensif mencari wajahNya? Sedangkan pertumbuhan rohani selalu berkaitan dengan seberapa dekat hubungan kita dengan Tuhan. Oleh karena itu sangat penting bagi kita membangun persekutuan dengan Tuhan setiap hari. Orang Kristen yang tidak berdoa tidak memiliki hubungan yang baik dengan Tuhan; cepat atau lambat pasti akan mengalami kemunduran dalam kerohanian. Ada banyak orang Kristen tidak lagi antusias terhadap perkara-perkara rohani dan secara perlahan mengundurkan diri dari pelayanan karena mereka tidak memiliki kehidupan doa yang efektif. Padahal doa adalah nafas hidup orang percaya. Dapatkah kita hidup tanpa bernafas? Mustahil. Jika kita tidak bernafas kita akan mati.
Begitu pula kehidupan rohani, tanpa doa kerohanian kita akan mati; sebaliknya akan menjadi segar dan dipulihkan ketika kita membangun hidup kita dengan berdoa. Penginjilan, pelayanan, kegerakan rohani maupun gereja tidak akan berhasil dan berdampak tanpa kekuatan doa. Ketika kita berdoa Roh kudus menolong dan menuntun kita kepada kehendak dan rencana Tuhan sehingga kita dapat berkata, "...janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39).
Tanpa doa kita tidak punya kekuatan dan tidak memiliki hubungan baik dengan Tuhan!
Thursday, March 27, 2014
Wednesday, March 26, 2014
DOA ORANG BENAR: Sesuai Kehendak Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Maret 2014
Baca: Mazmur 6:1-11
"TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku." Mazmur 6:10
Berdoa dengan iman berarti percaya bahwa apa saja yang kita minta dan doakan telah kita terima dari Tuhan (baca Markus 11:24). Jangan sekali-kali bimbang terhadap apa pun yang kita doakan. "...sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7), dan "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6a). Selain itu kita juga harus memperhatikan isi doa kita, apakah sesuai kehendak Tuhan atau tidak. Bila isi doa kita bertujuan menyenangkan daging atau memuaskan hawa nafsu, sulit rasanya memperoleh jawaban dari Tuhan. "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3).
Bila saat ini pintu-pintu berkat serasa tertutup, usaha tampak seret, kita kekeringan, "Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!" (Hagai 1:6), jangan langsung kecewa dan berani menyalahkan Tuhan! Mungkin selama ini kita tidak sungguh-sungguh berdoa; kita mengabaikan jam-jam doa kita, bahkan mezbah doa kita telah menjadi reruntuhan. Elia memperingatkan bangsa Israel, "'Datanglah dekat kepadaku!' Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu." (1 Raja-Raja 18:30).
Mezbah berbicara tentang kehidupan doa. Bila mezbah doa kita telah runtuh, jangan tunggu waktu lagi, segeralah naik "...ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN." (Hagai 1:8). Apa pun masalah yang kita hadapi, tetaplah berdoa.
"Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya." 1 Yohanes 5:14
Baca: Mazmur 6:1-11
"TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku." Mazmur 6:10
Berdoa dengan iman berarti percaya bahwa apa saja yang kita minta dan doakan telah kita terima dari Tuhan (baca Markus 11:24). Jangan sekali-kali bimbang terhadap apa pun yang kita doakan. "...sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7), dan "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6a). Selain itu kita juga harus memperhatikan isi doa kita, apakah sesuai kehendak Tuhan atau tidak. Bila isi doa kita bertujuan menyenangkan daging atau memuaskan hawa nafsu, sulit rasanya memperoleh jawaban dari Tuhan. "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3).
Bila saat ini pintu-pintu berkat serasa tertutup, usaha tampak seret, kita kekeringan, "Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang!" (Hagai 1:6), jangan langsung kecewa dan berani menyalahkan Tuhan! Mungkin selama ini kita tidak sungguh-sungguh berdoa; kita mengabaikan jam-jam doa kita, bahkan mezbah doa kita telah menjadi reruntuhan. Elia memperingatkan bangsa Israel, "'Datanglah dekat kepadaku!' Maka mendekatlah seluruh rakyat itu kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu." (1 Raja-Raja 18:30).
Mezbah berbicara tentang kehidupan doa. Bila mezbah doa kita telah runtuh, jangan tunggu waktu lagi, segeralah naik "...ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN." (Hagai 1:8). Apa pun masalah yang kita hadapi, tetaplah berdoa.
"Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya." 1 Yohanes 5:14
Subscribe to:
Posts (Atom)