Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Maret 2014
Baca: Mazmur 6:1-11
"TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku." Mazmur 6:10
Berdoa dengan iman berarti percaya bahwa apa saja yang kita minta dan doakan telah kita terima dari Tuhan (baca Markus 11:24). Jangan sekali-kali bimbang terhadap apa pun yang kita doakan. "...sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7), dan "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6a). Selain itu kita juga harus memperhatikan isi doa kita, apakah sesuai kehendak Tuhan atau tidak. Bila isi doa kita bertujuan menyenangkan daging atau memuaskan hawa nafsu, sulit rasanya memperoleh jawaban dari Tuhan. "Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu
salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk
memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3).
Bila saat ini pintu-pintu berkat serasa tertutup, usaha tampak seret, kita kekeringan, "Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan,
tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu
berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja
untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang
berlobang!" (Hagai 1:6), jangan langsung kecewa dan berani menyalahkan Tuhan! Mungkin selama ini kita tidak sungguh-sungguh berdoa; kita mengabaikan jam-jam doa kita, bahkan mezbah doa kita telah menjadi reruntuhan. Elia memperingatkan bangsa Israel, "'Datanglah dekat kepadaku!' Maka mendekatlah seluruh rakyat itu
kepadanya. Lalu ia memperbaiki mezbah TUHAN yang telah diruntuhkan itu." (1 Raja-Raja 18:30).
Mezbah berbicara tentang kehidupan doa. Bila mezbah doa kita telah runtuh, jangan tunggu waktu lagi, segeralah naik "...ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan
kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN." (Hagai 1:8). Apa pun masalah yang kita hadapi, tetaplah berdoa.
"Dan inilah keberanian percaya kita kepada-Nya, yaitu bahwa Ia
mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut
kehendak-Nya." 1 Yohanes 5:14
Wednesday, March 26, 2014
Tuesday, March 25, 2014
DOA ORANG BENAR: Menggerakkan Hati Tuhan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Maret 2014
Baca: Yakobus 5:12-20
"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Yakobus 5:16b
Elia adalah manusia biasa seperti kita, punya kelemahan dan keterbatasan. Namun ketika ia sungguh-sungguh berdoa, doanya beroleh jawaban dari Tuhan. Elia berdoa supaya jangan turun hujan, maka hujan pun tidak turun di bumi selama 3,5 tahun. Kemudian ia berdoa minta hujan, maka langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya. Krisis besar yang sedang dihadapi bangsa Israel, baik itu krisis iman dan juga krisis ekonomi karena kekeringan, dapat terselesaikan karena kekuatan doa. Luar biasa! Keberadaan Elia sebagai manusia biasa ini seharusnya memotivasi kita bahwa setiap orang percaya, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama memperoleh jawaban doa dari Tuhan, asalkan berdoa sungguh-sungguh, penuh iman dan doa kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Jadi, di segala keadaan tetaplah berdoa, jangan pernah jemu-jemu.
Tuhan sangat memperhatikan setiap seruan orang benar! Orang benar adalah yang hidupnya seturut kehendak Tuhan. Hidup kita harus benar terlebih dahulu supaya doa kita didengar dan dijawab Tuhan. "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2). Ketidaktaatan adalah penghalang utama terjawabnya doa seseorang. Selama kita masih hidup dalam dosa, Tuhan akan memalingkan wajahnya terhadap kita, artinya doa kita mustahil dijawab. Tuhan berkata, "Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah." (Yesaya 1:15).
Bila selama ini doa-doa kita seperti terbentur atap dan serasa sulit menembus sorga, jangan marah dan menyalahkan Tuhan. Pasti ada alasan mengapa Tuhan diam dan tidak bertindak, salah satunya adalah karena ketidaktaatan kita sendiri.
"Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku." (Yesaya 1:16)., barulah Tuhan akan mengindahkan doa kita.
Baca: Yakobus 5:12-20
"Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." Yakobus 5:16b
Elia adalah manusia biasa seperti kita, punya kelemahan dan keterbatasan. Namun ketika ia sungguh-sungguh berdoa, doanya beroleh jawaban dari Tuhan. Elia berdoa supaya jangan turun hujan, maka hujan pun tidak turun di bumi selama 3,5 tahun. Kemudian ia berdoa minta hujan, maka langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya. Krisis besar yang sedang dihadapi bangsa Israel, baik itu krisis iman dan juga krisis ekonomi karena kekeringan, dapat terselesaikan karena kekuatan doa. Luar biasa! Keberadaan Elia sebagai manusia biasa ini seharusnya memotivasi kita bahwa setiap orang percaya, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama memperoleh jawaban doa dari Tuhan, asalkan berdoa sungguh-sungguh, penuh iman dan doa kita sesuai dengan kehendak Tuhan. Jadi, di segala keadaan tetaplah berdoa, jangan pernah jemu-jemu.
Tuhan sangat memperhatikan setiap seruan orang benar! Orang benar adalah yang hidupnya seturut kehendak Tuhan. Hidup kita harus benar terlebih dahulu supaya doa kita didengar dan dijawab Tuhan. "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2). Ketidaktaatan adalah penghalang utama terjawabnya doa seseorang. Selama kita masih hidup dalam dosa, Tuhan akan memalingkan wajahnya terhadap kita, artinya doa kita mustahil dijawab. Tuhan berkata, "Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah." (Yesaya 1:15).
Bila selama ini doa-doa kita seperti terbentur atap dan serasa sulit menembus sorga, jangan marah dan menyalahkan Tuhan. Pasti ada alasan mengapa Tuhan diam dan tidak bertindak, salah satunya adalah karena ketidaktaatan kita sendiri.
"Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku." (Yesaya 1:16)., barulah Tuhan akan mengindahkan doa kita.
Subscribe to:
Posts (Atom)