Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Maret 2014
Baca: 2 Raja-Raja 2:1-18
"Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu, sebelum aku terangkat dari
padamu." Jawab Elisa: 'Biarlah kiranya aku mendapat dua bagian dari
rohmu.'" 2 Raja-Raja 2:9
Elisa mempunyai mimpi dan keinginan besar dalam hidupnya yaitu mendapatkan dua bagian dari roh Elia. Secara manusia impian atau keinginan Elisa itu sulit dan tidak mungkin untuk diwujudkan seperti dikatakan Elia kepadanya:, "Yang kauminta itu adalah sukar. Tetapi jika engkau dapat melihat aku
terangkat dari padamu, akan terjadilah kepadamu seperti yang demikian,
dan jika tidak, tidak akan terjadi." (2 Raja-Raja 2:10).
Meski mustahil secara manusia, "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (Markus 9:23). Akhirnya impian atau keinginan Elisa tersebut menjadi kenyataan setelah ia melihat Elia naik ke sorga. "...tiba-tiba datanglah kereta berapi dengan kuda berapi memisahkan keduanya, lalu naiklah Elia ke sorga dalam angin badai. Ketika Elisa melihat itu, maka berteriaklah ia: 'Bapaku, bapaku! Kereta
Israel dan orang-orangnya yang berkuda!' Kemudian tidak dilihatnya lagi,
lalu direnggutkannya pakaiannya dan dikoyakkannya menjadi dua koyakan. Sesudah itu dipungutnya jubah Elia yang telah terjatuh, lalu ia berjalan hendak pulang dan berdiri di tepi sungai Yordan." (2 Raja-Raja 2:11-12). Jika kita mau berusaha dan berjuang, apa yang kita impikan pasti akan menjadi kenyataan.
Elisa menginginkan dua bagian roh Elia, artinya ia memiliki rasa haus dan lapar terhadap perkara-perkara rohani; ia rindu hidupnya dipakai Tuhan secara luar biasa seperti yang terjadi pada diri Elia. Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan." (Matius 5:60. Elisa mengalami breakthrough dalam pelayanan, Elisa berjalan dalam urapan Tuhan. Ketika Roh Kudus dicurahkan, perkara-perkara besar terjadi. "...kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan
sampai ke ujung bumi." (Kisah 1:8). Setelah menerima urapan dua bagian, di mana pun Elisa melayani, pelayanannya membawa dampak yang luar biasa.
Tuhan memberikan mimpi dan menaruh keinginan serta rencanaNya di dalam hidup orang percaya, dan mimpi itu akan terwujud seiring dengan besarnya kerinduan dan keinginan kita untuk dipakai sebagai alat kemuliaanNya.
Saturday, March 22, 2014
Friday, March 21, 2014
BERANI UNTUK BERMIMPI (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Maret 2014
Baca: Mazmur 24:1-10
"Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia." Mazmur 24:5
Yusuf mendapatkan mimpi besar dari Tuhan: "Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." (Kejadian 37:7). Ia bermimpi pula: "...tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." (Kejadian 37:9). Dengan penuh keberanian Yusuf menceritakan perihal mimpinya itu kepada saudara-saudaranya. Mimpi yang diterimanya ini menyiratkan bahwa Tuhan memiliki rencana yang luar biasa bagi kehidupannya di masa yang akan datang. Kelak ia menjadi orang 'besar' dan mengalami peninggian dari Tuhan.
Namun tidak semua orang mendapatkan mimpi besar dari Tuhan. Inilah syaratnya: "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia." (Mazmur 24:4-5). Tuhan memberikan mimpi besar kepada umat yang bersih tangannya dan murni hatinya, artinya hanya orang-orang yang memiliki kehidupan yang berkenan kepada Tuhanlah yang akan memperoleh mimpi. Tangan yang bersih artinya menjauhkan diri dari segla perbuatan jahat, tidak turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan atau cemar, sebab "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus." (1 Tesalonika 4:7).
Sedangkan hati yang murni berarti tulus, bersih, jujur, tidak ada tipu muslihat dan terbebas dari segala pikiran-pikiran jahat. Oleh sebab itu kita harus senantiasa menjaga hati kita, sebab "...dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang." (Matius 15:19-20a). Tuhan memperhatikan isi hati setiap orang. Dalam menilai seseorang Tuhan selalu melihat hati (baca 1 Samuel 16:7b), menyelidiki segala hati, mengerti segala niat dan cita-cita (baca 1 Tawarikh 28:9), serta mengetahui rahasia hati (baca Mazmur 44:22).
Ingin menerima mimpi dari Tuhan? Jauhilah kejahatan dan milikilah hati yang murni!
Baca: Mazmur 24:1-10
"Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia." Mazmur 24:5
Yusuf mendapatkan mimpi besar dari Tuhan: "Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu." (Kejadian 37:7). Ia bermimpi pula: "...tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku." (Kejadian 37:9). Dengan penuh keberanian Yusuf menceritakan perihal mimpinya itu kepada saudara-saudaranya. Mimpi yang diterimanya ini menyiratkan bahwa Tuhan memiliki rencana yang luar biasa bagi kehidupannya di masa yang akan datang. Kelak ia menjadi orang 'besar' dan mengalami peninggian dari Tuhan.
Namun tidak semua orang mendapatkan mimpi besar dari Tuhan. Inilah syaratnya: "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia." (Mazmur 24:4-5). Tuhan memberikan mimpi besar kepada umat yang bersih tangannya dan murni hatinya, artinya hanya orang-orang yang memiliki kehidupan yang berkenan kepada Tuhanlah yang akan memperoleh mimpi. Tangan yang bersih artinya menjauhkan diri dari segla perbuatan jahat, tidak turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan atau cemar, sebab "Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus." (1 Tesalonika 4:7).
Sedangkan hati yang murni berarti tulus, bersih, jujur, tidak ada tipu muslihat dan terbebas dari segala pikiran-pikiran jahat. Oleh sebab itu kita harus senantiasa menjaga hati kita, sebab "...dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang." (Matius 15:19-20a). Tuhan memperhatikan isi hati setiap orang. Dalam menilai seseorang Tuhan selalu melihat hati (baca 1 Samuel 16:7b), menyelidiki segala hati, mengerti segala niat dan cita-cita (baca 1 Tawarikh 28:9), serta mengetahui rahasia hati (baca Mazmur 44:22).
Ingin menerima mimpi dari Tuhan? Jauhilah kejahatan dan milikilah hati yang murni!
Subscribe to:
Posts (Atom)