Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Maret 2014
Baca: Keluaran 33:1-23
"Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu." Keluaran 33:14
Bagaimana perasaan Saudara saat berjalan berdampingan dengan seseorang yang sangat Saudara banggakan dan andalkan dalam hidup ini? Tentunya Saudara akan merasa aman, tenteram dan juga merasakan ketenangan. Itulah yang akan dirasakan oleh setiap orang percaya yang senantiasa berjalan berdampingan dengan Tuhan (karib dengan Tuhan).
Daud memiliki pengalaman yang luar biasa berjalan dengan Tuhan, karena itu ia berkata, "Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku. Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah." (Mazmur 62:2-3). Ketidakmampuan berjalan sendiri dirasakan oleh Musa juga, karena itu ia sangat merindukan kehadiran Tuhan untuk menuntun, membimbing dan menyertai langkahnya. Musa berusaha untuk melunakkan hati Tuhan supaya Ia mau berjalan bersamanya: "Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu,
beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau,
supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa
bangsa ini umat-Mu." (Keluaran 33:13). Tanpa campur tangan Tuhan mustahil Musa dapat memimpin bangsa Israel keluar dari tanah Mesir, ke negeri yang telah dijanjikan Tuhan.
Dalam menjalani hidup ini jangan sekali-kali bersandar dan mengandalkan kekuatan sendiri, semua akan sia-sia. Sebaliknya andalkan Tuhan dalam segala perkara. Mengandalkan Tuhan berarti kita senantiasa berjalan bersama Dia setiap waktu. Semakin kita berjalan dengan Tuhan semakin kita beroleh kekuatan untuk menjalani hari-hari kita yang penuh dengan pergumulan hidup ini. Memang, berjalan dengan Tuhan bukan berarti kita akan terbebas dari masalah, tapi di setiap permasalahan yang terjadi kita tidak menghadapinya sendirian karena ada Tuhan yang siap untuk menopang kita. Tuhan berjanji, "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku
menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus;
Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 46:4).
Jalan bersamaNya hidup kita penuh mujizat; terhadap orang yang karib denganNya diberitahukanNya perjanjianNya dan dinyatakan kuasaNya (baca Mazmur 25:14).
Friday, March 14, 2014
Thursday, March 13, 2014
KARIB DENGAN TUHAN: Menyalibkan Kedagingan
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Maret 2014
Baca: Roma 8:1-17
"Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." Roma 8:13
Tak bisa disangkal bahwa tubuh jasmani kita seringkali memberontak bila diajak untuk berdoa dan menyembah Tuhan, apalagi dalam waktu yang cukup lama. Jangankan menyediakan waktu sejam, berdoa untuk beberapa menit saja rasa-rasanya kita sudah tidak tahan, kehabisan bahan doa, merasa lelah, ngantuk karena seharian bekerja, belum lagi gangguan dari orang lain yang membuat kita tidak fokus berdoa. "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Hal ini makin diperparah dengan kehadiran Iblis yang tidak pernah berhenti untuk menghalangi niat dan keinginan kita untuk berdoa, sebab Iblis tahu benar jika kita tekun berdoa maka ia sangat dirugikan. Karena itu berbagai cara dilakukannya untuk menghadirkan penghalang-penghalang supaya orang percaya jatuh. Jika selama ini kita seringkali gagal dalam membangun kekariban dengan Tuhan, jangan langsung menyerah, teruslah mencoba. Lakukan sampai berdoa itu menjadi kebiasaan kita sehari-hari.
Membangun kekariban dengan Tuhan berbicara tentang ketaatan, sebab "...jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17). Meskipun berulang kali mendengar khotbah atau membaca buku tentang kekariban dengan Tuhan, namun jika hati kita belum juga tersentuh, maka kita tidak akan pernah mau melakukan seperti yang diperintahkan. Karena itu mintalah kepada Roh Kudus agar Ia memperbaharui hati kita supaya kita benar-benar memiliki hati yang taat. Ketaatan bukan karena dipaksa orang lain, melainkan didasari oleh kerinduan untuk menyenangkan Tuhan.
Tuhan berjanji, "Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka." (Yehezkiel 11:19-20).
Karib dengan Tuhan berarti mampu menang atas kedagingan dan mau hidup dalam pimpinan Roh Kudus!
Baca: Roma 8:1-17
"Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." Roma 8:13
Tak bisa disangkal bahwa tubuh jasmani kita seringkali memberontak bila diajak untuk berdoa dan menyembah Tuhan, apalagi dalam waktu yang cukup lama. Jangankan menyediakan waktu sejam, berdoa untuk beberapa menit saja rasa-rasanya kita sudah tidak tahan, kehabisan bahan doa, merasa lelah, ngantuk karena seharian bekerja, belum lagi gangguan dari orang lain yang membuat kita tidak fokus berdoa. "...roh memang penurut, tetapi daging lemah." (Matius 26:41). Hal ini makin diperparah dengan kehadiran Iblis yang tidak pernah berhenti untuk menghalangi niat dan keinginan kita untuk berdoa, sebab Iblis tahu benar jika kita tekun berdoa maka ia sangat dirugikan. Karena itu berbagai cara dilakukannya untuk menghadirkan penghalang-penghalang supaya orang percaya jatuh. Jika selama ini kita seringkali gagal dalam membangun kekariban dengan Tuhan, jangan langsung menyerah, teruslah mencoba. Lakukan sampai berdoa itu menjadi kebiasaan kita sehari-hari.
Membangun kekariban dengan Tuhan berbicara tentang ketaatan, sebab "...jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa." (Yakobus 4:17). Meskipun berulang kali mendengar khotbah atau membaca buku tentang kekariban dengan Tuhan, namun jika hati kita belum juga tersentuh, maka kita tidak akan pernah mau melakukan seperti yang diperintahkan. Karena itu mintalah kepada Roh Kudus agar Ia memperbaharui hati kita supaya kita benar-benar memiliki hati yang taat. Ketaatan bukan karena dipaksa orang lain, melainkan didasari oleh kerinduan untuk menyenangkan Tuhan.
Tuhan berjanji, "Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan roh yang baru di dalam batin mereka; juga Aku akan menjauhkan dari tubuh mereka hati yang keras dan memberikan mereka hati yang taat, supaya mereka hidup menurut segala ketetapan-Ku dan peraturan-peraturan-Ku dengan setia; maka mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allah mereka." (Yehezkiel 11:19-20).
Karib dengan Tuhan berarti mampu menang atas kedagingan dan mau hidup dalam pimpinan Roh Kudus!
Subscribe to:
Posts (Atom)