Sunday, March 9, 2014

MELAYANI PEKERJAAN TUHAN (3)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Maret 2014

Baca:  Yohanes 12:20-36

"Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."  Yohanes 12:26

Sebagai hamba atau pelayan Tuhan kita harus selalu mengikuti ke mana pun Dia pergi;  dan di mana pun ia berada di situ juga seharusnya kita berada  (ayat nas).  Artinya tunduk dan taat kepada kehendak Tuhan sepenuhnya, tidak boleh bekerja menurut kemauan sendiri karena tugas hamba hanyalah melakukan apa pun yang diperintahkan majikannya.

     Komitmen pelayan Tuhan seharusnya demikian:  "Aku telah disalibkan dengan Kristus;  namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."  (Galatia 2:19b-20).  Kita tidak mungkin dapat melayani Tuhan dengan benar apabila kita sendiri tidak mau melekat dan tinggal di dalam Dia.  Tuhan Yesus berkata,  "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku."  (Yohanes 15:4).  Jadi kita harus memiliki persekutuan intim denganNya supaya kita dapat mengerti apa yang Tuhan kehendaki untuk kita kerjakan, sebab kita tidak boleh sembarangan dalam melayani pekerjaan Tuhan, dikarenakan yang kita kerjakan berkenaan dengan kebenaran yaitu firman Tuhan.  Yesus berdoa kepada Bapa,  "Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran."  (Yohanes 17:17).  Pelayan Tuhan harus memberitakan kebenaran dan hidup dalam kebenaran itu sendiri.

     Pelayanan kepada Tuhan adalah pekerjaan Roh, maka dari itu kita harus memberi keleluasaan kepada Roh Kudus untuk bekerja.  Jadi kita melayani bukan dengan kekuatan atau mengandalkan pikiran kita sendiri, tapi sepenuhnya mengandalkan Roh Kudus dan berada di bawah kendaliNya sehingga pelayanan yang kita lakukan menjadi hidup dan penuh gairah.  "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam."  (Zakharia 4:6b).

Melayani Tuhan berarti tunduk pada kehendakNya dan mau dipimpin Roh Kudus!

Saturday, March 8, 2014

MELAYANI PEKERJAAN TUHAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Maret 2014

Baca:  Roma 14:13-23

"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."  Roma 14:17

Salah satu wujud kebaikan dan kepercayaan Tuhan adalah diberikanNya talenta kepada kita agar kita pakai sungguh-sungguh untuk kepentingan pekerjaanNya.  "Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat."  (Matius 25:15).  Ketika kita mempergunakan talenta yang Tuhan berikan berarti kita sedang melayani Tuhan.

     Ada banyak anak Tuhan yang menyia-nyiakan talenta dan membuang begitu saja kesempatan yang diberikan kepadanya untuk melayani, padahal pelayanan adalah panggilan Tuhan bagi setiap orang percaya yang seharusnya membuat kita bangga karena telah dipercaya oleh Tuhan.  Memutuskan menjadi pengikut Kristus berarti harus siap dan rela melayani Dia dengan seluruh keberadaan hidup kita:  "...siap sedialah baik atau tidak baik waktunya,"  (2 Timotius 4:2)  untuk bersaksi, menceritakan Tuhan Yesus kepada orang lain dan memberikan firmanNya.  Kita harus selalu memiliki roh yang menyala-nyala untuk Tuhan.  "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma 12:11).

     Hal penting lain yang harus kita perhatikan dalam pelayanan adalah perihal motivasi hati tulus dan murni yang harus kita miliki.  Jangan sampai ada kepentingan-kepentingan terselubung:  uang, mencari keuntungan diri sendiri, kemudian bermulut manis dengan kata-kata yang muluk-muluk supaya dipuji dan dihormati orang lain;  namun teladanilah rasul Paulus ini:  "Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku."  (2 Timotius 1:3).  Itulah sebabnya pelayanan Paulus membawa dampak yang luar biasa bagi banyak orang.

     Jadi pelayan Tuhan yang benar harus bersikap sebagai hamba Tuhan, bukan hamba manusia, sehingga walaupun mengalami penderitaan, kesesakan dan kesukaran tetap memberitakan firman Tuhan dengan sikap hati yang tidak mudah berubah.

"Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja."  Yohanes 9:4