Friday, March 7, 2014

MELAYANI PEKERJAAN TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Maret 2014

Baca:  Roma 12:1-8

"Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani;"  Roma 12:7

Arti kata melayani berarti berkorban, memberi dan membagikan apa yang dimilikinya, seperti pelita atau lilin yang membagikan terang kepada sekelilingnya.

     Melayani pekerjaan Tuhan berbeda dari konsep dunia:  ada garis perintah menurut tingkat kedudukan atau jabatan, artinya siapa yang mempunyai kedudukan atau jabatan lebih tinggi berkuasa dan berhak untuk memerintah mereka yang berada di bawahnya.  Namun dalam hal melayani pekerjaan Tuhan yang terjadi justru sebaliknya, siapa yang mau menjadi besar atau terkemuka justru harus menjadi pelayan atau hamba bagi sesamanya,  "sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."  (Matius 20:28).  Dengan demikian orang yang menyebut diri sebagai pelayan Tuhan harus lebih banyak memberi, melayani dan memiliki hati seorang hamba.  Maka,  "Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."  (Lukas 17:10).

     Seseorang yang dewasa rohani tentu memiliki kerinduan untuk memberi yang terbaik kepada Tuhan sehingga mendorongnya untuk terlibat dalam pelayanan.  Mengapa kita harus melayani Tuhan?  Karena kita adalah umat pilihan Tuhan, kita dipilih dan dipindahkan dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib dengan tujuan supaya kita melayani Dia dan menjadi partner kerjaNya.  Dalam wujudnya, pelayanan kepada Tuhan tersebut kita tujukan kepada sesama:  memberitakan Injil kepada jiwa-jiwa yang terhilang, mendoakan orang sakit, menjadi donatur gereja, menasihati dan membimbing orang lain untuk bertobat dan sebagainya.  Perhatikan!  Pada saat percaya kepada Tuhan Yesus status kita bukan lagi menjadi hamba dosa, sebab Tuhan telah melepaskan kita dari dosa melalui pengorbananNya, namun kita menjadi hamba kebenaran sehingga kita pun dilayakkan untuk menjadi pelayanNya.  Dahulu kita melayani dosa, tetapi sekarang kita dipanggil untuk melayani Tuhan karena kita telah menjadi hamba-hambaNya.

Kesempatan melayani merupakan wujud kebaikan dan kepercayaan Tuhan kepada kita sebagai orang percaya, karena itu jangan pernah sia-siakan!

Thursday, March 6, 2014

MENJADI ORANG KRISTEN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 Maret 2014

Baca:  Kisah 11:19-30

"Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen."  Kisah 11:26

Banyak orang Kristen sudah bertahun-tahun mengikut Tuhan tapi masih belum memahami benar arti menjadi seorang Kristen.  Yang mereka tahu orang kristen beribadah di gereja dan kitab yang dibaca adalah Injil.  Sedangkal itukah pemahaman kita?

     Kalau kita baca secara teliti di dalam Alkitab, kata Kristen memiliki beberapa arti, di antaranya adalah:  1.  Kristen artinya pengikut Kristus.  Kalau kita mengaku diri sebagai orang Kristen berarti kita telah berkomitmen seumur hidup untuk mengikut Yesus, bukan mengikut ilah lain.  Mengikut Tuhan Yesus berarti kita mengikut jejakNya dan meneladani hidupNya.  Nasihat Paulus kepada kita,  "Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus."  (1 Korintus 11:1).

     2.  Orang Kristen adalah orang yang bersaksi tentang Kristus kepada orang lain.  Inilah yang dilakukan oleh rasul Paulus, bersaksi kepada Agripa tentang Kristus hingga Agripa menjawab,  "Hampir-hampir saja kauyakinkan aku menjadi orang Kristen!"  (Kisah 26:28).  Sudahkah kita menjalankan tugas sebagai saksi-saksi Kristus yang baik di tengah dunia ini melalui perkataan dan perbuatan kita?  Ingat, kita adalah garam dunia dan terang dunia.  Menyedihkan sekali jika banyak orang Kristen yang malu bersaksi tentang Kristus.  Jangankan bersaksi kepada orang lain, membuka jati dirinya sebagai orang Kristen saja enggan karena takut reputasinya hancur, takut kehilangan jabatan, takut popularitasnya menurun, ditinggalkan oleh fans dan sebagainya.

     3.  Orang Kristen adalah orang yang siap dan berani menderita bagi Kristus.  "Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu. Janganlah ada di antara kamu yang harus menderita sebagai pembunuh atau pencuri atau penjahat, atau pengacau. Tetapi, jika ia menderita sebagai orang Kristen, maka janganlah ia malu, melainkan hendaklah ia memuliakan Allah dalam nama Kristus itu."  (1 petrus 4:14-16).

"Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah."  Filipi 1:21-22