Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Februari 2014
Baca: Yohanes 6:1-15
"Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan;" Yohanes 6:9
Jika sampai saat ini kita tidak menuai apa-apa, jangan sekali-kali menyalahkan Tuhan, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengoreksi diri sendiri, mungkin selama ini kita tidak pernah menabur, pelit dan menggenggap erat harta untuk diri sendiri. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa ada dua jenis orang sukar sekali mengalami berkat-berkat Tuhan. Mereka adalah orang yang sukar sekali mengalami berkat-berkat Tuhan. Mereka adalah seorang pemalas dan seorang kikir. Bagaimana kita bisa menikmati berkat Tuhan jika kita malas dan tidak mau bekerja? Rasul Paulus dengan tegas mengatakan, "...jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10). Di dalam Amsal 20:4 juga tertulis, "Pada musim dingin si pemalas tidak membajak; jikalau ia mencari pada musim menuai, maka tidak ada apa-apa." Sementara, orang yang kikir tidak akan menerima berkat dari Tuhan, karena ia tidak pernah menabur, maunya hanya menerima saja. "Orang yang kikir tergesa-gesa mengejar harta, dan tidak mengetahui bahwa ia akan mengalami kekurangan." (Amsal 28:22).
Sesungguhnya, Tuhan memerintahkan kita untuk memberi adalah demi kebaikan kita, Tuhan sama sekali tidak diuntungkan dengan pemberian kita, karena Dia adalah Pemilik segala-galanya. Dibutuhkan iman untuk bisa melakukan kehendak Tuhan ini. Ketika seorang anak menyerahkan lima roti dan dua ikan, secara otomatis sudah tidak ada makanan untuk dimakan. tetapi karena ia rela berkorban dan memberikan semuanya kepada Yesus, maka terjadilah perlipatan yang luar biasa. Tidak ada rumus manapun yang bisa menyatakan bahwa dengan lima roti dan dua ikan, dapat memberi makan 5000 orang dengan kenyang, bahkan masih ada sisa sebanyak 12 bakul penuh.
Semakin kita memiliki keberanian untuk memberi, berarti kita memberi kesempatan seluas-luasnya kepada Tuhan untuk menyatakan kuasa-Nya. Oleh karena itu, "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu, maka lumbung-lumbungmu akan diisi penuh sampai melimpah-limpah, dan bejana pemerahanmu akan meluap dengan air buah anggurnya." (Amsal 3:9-10).
Jangan pernah hitung-hitungan dengan Tuhan, berilah yang terbaik yang kita miliki kepada Tuhan, maka pada saatnya Ia akan melimpahkan berkat-Nya dengan berlipatkali ganda, karena Dia Tuhan yang tidak pernah berhutang kepada umat-Nya.
Thursday, February 27, 2014
Wednesday, February 26, 2014
MEMBERI SEBAGAI GAYA HIDUP
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Februari 2014
Baca: 2 Korintus 9:6-15
"Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;" 2 Korintus 9:10
Untuk kesekiankalinya, kita diingatkan bahwa dalam kehidupan ini, ada yang namanya hukum tabur tuai. Semakin banyak kita menabur, semakin banyak pula yang akan kita tuai. Dan "...barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu." (Galatia 6:8).
Alkitab menyatakan bahwa kita akan menerima jika kita memberi, bahkan kita akan menerima lebih banyak dari yang kita beri. "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38). Intinya adalah kita akan menerima setelah kita memberi. Dan Tuhan menghendaki kita untuk memberi dengan hati rela dan yang terbaik, sebab apa yang ditabur orang itu juga yang dituainya (baca Galatia 6:7).
Dunia memiliki prinsip yang berbeda dengan firman Tuhan dalam hal memberi. Dunia berprinsip bahwa jika kita banyak memberi, maka milik kita akan semakin berkurang dan kita akan mengalami kekurangan. Oleh karena itu, kita harus menghemat begitu rupa, kalau perlu kita menjadi orang yang kikir atau pelit. Perhatikan firman Tuhan ini! "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:24-25). Secara logika dan rumus matematika, itu tidak masuk akal, sebab semua orang yang menyebar harta, tentunya ia akan kehilangan banyak harta. Namun, Tuhan berjanji bahwa orang yang banyak menabur tidak akan berkekurangan, malah akan berkelimpahan. Alkitab menambahkan, "Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri," (Amsal 11:17). Jadi, memberi adalah perintah Tuhan bagi setiap orang percaya, tanpa terkecuali. Perintah Tuhan adalah untuk ditaati, bukan untuk dilanggar.
Tuhan menghendaki kita menjadi orang yang murah hati, bukan pelit atau kikir.
Baca: 2 Korintus 9:6-15
"Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;" 2 Korintus 9:10
Untuk kesekiankalinya, kita diingatkan bahwa dalam kehidupan ini, ada yang namanya hukum tabur tuai. Semakin banyak kita menabur, semakin banyak pula yang akan kita tuai. Dan "...barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu." (Galatia 6:8).
Alkitab menyatakan bahwa kita akan menerima jika kita memberi, bahkan kita akan menerima lebih banyak dari yang kita beri. "Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu." (Lukas 6:38). Intinya adalah kita akan menerima setelah kita memberi. Dan Tuhan menghendaki kita untuk memberi dengan hati rela dan yang terbaik, sebab apa yang ditabur orang itu juga yang dituainya (baca Galatia 6:7).
Dunia memiliki prinsip yang berbeda dengan firman Tuhan dalam hal memberi. Dunia berprinsip bahwa jika kita banyak memberi, maka milik kita akan semakin berkurang dan kita akan mengalami kekurangan. Oleh karena itu, kita harus menghemat begitu rupa, kalau perlu kita menjadi orang yang kikir atau pelit. Perhatikan firman Tuhan ini! "Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum." (Amsal 11:24-25). Secara logika dan rumus matematika, itu tidak masuk akal, sebab semua orang yang menyebar harta, tentunya ia akan kehilangan banyak harta. Namun, Tuhan berjanji bahwa orang yang banyak menabur tidak akan berkekurangan, malah akan berkelimpahan. Alkitab menambahkan, "Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri," (Amsal 11:17). Jadi, memberi adalah perintah Tuhan bagi setiap orang percaya, tanpa terkecuali. Perintah Tuhan adalah untuk ditaati, bukan untuk dilanggar.
Tuhan menghendaki kita menjadi orang yang murah hati, bukan pelit atau kikir.
Subscribe to:
Posts (Atom)