Monday, February 17, 2014

MENGAKHIRI DENGAN DAGING

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Februari 2014

Baca:  2 Korintus 6:11-18

"Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu."  2 Korintus 6:17

Jika ada orang Kristen yang kembali kepada dunia dan menyangkal imannya berarti sedang berbalik arah, ke luar dari jalan kehidupan kekal  (sorga)  ke jalan kebinasaan kekal  (neraka).

     Kembali kepada dunia berarti berkompromi dengan dosa dan tidak lagi hidup dalam kekudusan.  Yang Tuhan kehendaki adalah kita tetap bertahan di segala situasi, baik kelimpahan atau kekurangan, suka atau duka sampai akhir hidup kita, sebab apa yang akan kita peroleh di kekekalan kelak tidak sebanding dengan apa yang kita dapatkan di dunia ini.  "...penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."  (Roma 8:18).  Terhadap orang percaya yang murtad itu Alkitab menyatakan,  "...mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum."  (Ibrani 6:4-6).  Adalah lebih baik jika seseorang tidak pernah mengenal kebenaran sama sekali, daripada sudah mengenal kebenaran tapi berbalik lagi kepada dunia, karena orang yang demikian keadaannya akan lebih buruk dari keadaan sebelumnya.  Tidak saja lebih buruk, namun ia telah melakukan penghinaan besar terhadap pengorbanan Kristus di atas Kalvari demi menebus dosa-dosanya.

     Bukankah saat ini banyak orang Kristen yang meremehkan korban Kristen di kayu salib?  Mereka menyia-nyiakan anugerah keselamatan yang telah diterimanya, menjual dan menukarnya dengan apa yang ada di dunia ini.  Mereka rela menyangkal Kristus demi harta kekayaan, uang, pasangan hidup, jabatan, popularitas dan sebagainya.  Ironis sekali!

"Adakah kamu sebodoh itu? Kamu telah mulai dengan Roh, maukah kamu sekarang mengakhirinya di dalam daging? Sia-siakah semua yang telah kamu alami sebanyak itu? Masakan sia-sia!  Galatia 3:3-4

Sunday, February 16, 2014

KEMBALI KEPADA DUNIA

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Februari 2014

Baca:  2 Petrus 2:1-22

"Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: 'Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.'"  2 Petrus 2:22

Di zaman sekarang ini banyak anak Tuhan mengalami kejatuhan.  Mereka tak segan-segan meninggalkan Tuhan karena tergiur segala perkara yang ditawarkan oleh dunia.  Padahal awalnya mereka begitu mengasihi Tuhan, memiliki semangat yang berkobar-kobar dalam melayani pekerjaan Tuhan, dan tiada hari tanpa membangun persekutuan yang karib dengan Tuhan.  Sebuah langkah awal yang sangat indah!  Sangat disesalkan, dalam perjalanan selanjutnya kerohanian mereka bukannya makin bertumbuh, namun sebaliknya makin merosot.  Mereka kehilangan kasih mula-mula kepada Tuhan seperti yang dialami jemaat di Efesus sehingga Tuhan menegur mereka dengan keras,  "Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan. Jika tidak demikian, Aku akan datang kepadamu dan Aku akan mengambil kaki dianmu dari tempatnya, jikalau engkau tidak bertobat."  (Wahyu 2:5).

     Mengapa banyak orang Kristen kehilangan kasih mula-mula dan kemudian meninggalkan Tuhan?  Karena mereka telah terpesona dan terpikat oleh gemerlap dunia ini sehingga mereka mengalami kesuaman, tidak dingin dan tidak panas, berkompromi lagi dengan dosa.  Firman Tuhan menegaskan,  "Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku."  (Wahyu 3:16).  Jika kita tidak waspada dan tak segera menyadari hal ini tidak tertutup kemungkinan kita yang sudah melayani Tuhan pun bisa kembali kepada kehidupan lama dan bersahabat dengan dunia yang sarat dengan segala keinginan dan rupa-rupa kecemaran ini...lupa atau sengaja lupa status kita sebagai anak-anak terang, yang telah dipindahkan dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib dengan tujuan supaya kita menceritakan perbuatan-perbuatan besar dari Tuhan.

     "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,"  (Efesus 5:8).

Sebagai orang percaya kita dipanggil bukan untuk melakukan hal-hal yang cemar, melainkan apa yang kudus  (baca  1 Tesalonika 4:7).  Masakan kita kembali lagi kepada dunia?