Sunday, January 5, 2014

ABRAHAM: Dipanggil Untuk Menjadi Berkat (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 Januari 2014 -

Baca:  Kejadian 12:1-9

"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat."  Kejadian 12:2

Panggilan Tuhan atas Abraham dapat menjadi contoh panggilan Tuhan atas kehidupan orang percaya.  Sebagaimana Tuhan berjanji untuk memberkati Abraham, Dia juga akan memberkati kita.  Tujuan Tuhan memberkati kita adalah supaya kita dapat menjadi berkat bagi orang lain.  "Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan."  (2 Korintus 9:8).

     Panggilan terhadap Abraham merupakan langkah awal yang dikerjakan Tuhan untuk menggenapi maksud dan rencanaNya menyelamatkan umatNya.  Dari Abraham inilah Tuhan menghendaki munculnya suatu keluarga yang taat dan hidup benar di hadapanNya, suatu bangsa pilihan yang memiliki kehidupan yang  'berbeda'  dari bangsa-bangsa lain di dunia ini.  "Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya."  (Kejadian 18:19).  Melalui garis keturunan Abraham pula hadirlah Yesus Kristus, Sang Juruselamat manusia.

     Adapun panggilan Tuhan terhadap Abraham ini tidak hanya terdiri atas berbagai janji berkat, tetapi juga terdiri atas tugas dan kewajiban.  Tuhan menghendaki Abraham hidup taat, berjalan menurut jalan-jalannya agar ia memperoleh apa yang dijanjikan Tuhan kepadanya.  Ketika Tuhan berjanji bahwa ia akan menjadi bangsa yang besar, sekalipun realisasi dari janji-janji tersebut nampak mustahil secara akal manusia, Abraham tetap percaya.  "...TUHAN membawa Abram ke luar serta berfirman: 'Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat menghitungnya.' Maka firman-Nya kepadanya: 'Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu.'  Lalu percayalah Abram kepada TUHAN, maka TUHAN memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran."  (Kejadian 15:5-6).  Janji Tuhan pun digenapiNya, bahkan berkatNya bukan hanya berlaku bagi keturunan Abraham secara lahiriah saja, namun juga bagi semua orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.

Saturday, January 4, 2014

Berkat Tuhan Selalu Baru

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 4 Januari 2014 -

Baca:  Ratapan 3:1-66

"Karena walau Ia mendatangkan susah, Ia juga menyayangi menurut kebesaran kasih setia-Nya."  Ratapan 3:32

Prediksi bahwa tahun 2014 adalah tahun yang penuh ketidakpastian mendorong orang dunia untuk segera mencari jawaban dan mengadukan nasibnya kepada paranormal, dukun atau orang pintar.  Mereka bertanya tentang kepastian hidupnya, masa depan, usaha, karir, jodoh dan sebagainya.  Haruskah kita turut terprovokasi, lalu mengambil tindakan seperti yang mereka lakukan dengan lari mencari pertolongan kepada ilah lain?

     Sebagai anak-anak Tuhan sudah seharusnya kita memiliki kehidupan yang berbeda dari orang dunia karena kita memiliki Tuhan yang heran dan ajaib.  Perjalanan hidup kita di sepanjang tahun 2013 kemarin adalah bukti bahwa sesulit apa pun hari-hari yang kita jalani, kita tidak berjalan sendirian, tapi ada Tuhan yang selalu menopang dan menggendong kita.  Tak dibiarkannya kita bergumul sendirian.  Kasih dan pemeliharaanNya tak pernah berubah!  Karena itu milikilah keyakinan bahwa kita pun pasti sanggup menjalani hari-hari ke depan dan menyongsong hari esok yang penuh pengharapan bersama Tuhan.  Apa dasarnya?  Firman Tuhan.  Tertulis:  "Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!"  (Ratapan 3:22-23).  Artinya ada jaminan Tuhan yang luar biasa, dimana Ia selalu menyediakan berkatNya bagi kita dan berkat itu selalu baru setiap pagi, bukan berkat sisa-sisa.  "Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok,"  (Matius 6:34).  Kasih, berkat dan pemeliharaanNya akan kita alami dari hari ke hari di sepanjang hidup kita.  Inilah janji Tuhan, dan janjiNya adalah ya dan amin.  Ini membuktikan bahwa Tuhan selalu memberi yang terbaik dan tidak pernah mengecewakan anak-anakNya.

     Bagaimana dengan kita?  Kita seringkali mengecewakan Tuhan.  Ketika dalam masalah kita langsung mengeluh, persungut-sungut, marah dan menyalahkan Tuhan, padahal hal ini diijinkan terjadi adalah demi kebaikan kita.  Itulah manusia, begitu mudah berubah dan mengecewakan.  Karena itu jangan pernah berharap dan mengandalkan manusia, melainkan berharaplah hanya kepada Tuhan, karena Dia adalah Pribadi yang tidak pernah mengecewakan kita!

Selalu ada berkat bagi orang percaya setiap hari!