Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Desember 2013 -
Baca: Yosua 5:13-15
"Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara TUHAN. Sekarang aku datang." Yosua 5:14
Bagi bangsa Israel, kota Yerikho adalah salah satu penghalang untuk mencapai tanah Perjanjian. Yerikho adalah gambaran masalah yang besar. Pada waktu itu Yosua sedang berada dekat kota itu. Dengan kata lain Yosua sedang dekat dengan permasalahan.
Meski berada dalam masalah besar Yosua tidak berkecil hati dan takut, mata rohaninya tetap tertuju kepada Tuhan. Dengan penuh keyakinan ia berpegang kepada janji Tuhan: "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Kuberikan kepada kamu, seperti yang telah Kujanjikan kepada Musa." (Yosua 1:3). Saat berada di dekat Yerikho (masalah) ini Yosua justru mengalami perkara-perkara yang ajaib, di mana ia bertemu dengan Panglima Balatentara Tuhan. "Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata
kepadanya: 'Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?'" (ayat 14b). Yosua belajar untuk peka akan suara Tuhan, dan ia juga belajar taat melakukan kehendakNya. "'Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat engkau berdiri itu kudus.' Dan Yosua berbuat demikian." (Yosua 5:15).
Ketika dalam permasalahan yang berat kita seringkali tidak peka akan suara Tuhan dan memilih untuk tidak taat kepadaNya karena kita merasa bahwa perintah Tuhan itu tidak masuk di akal dan aneh. Telinga kita pun tidak kita arahkan kepada Tuhan, tapi kepada suara Iblis yang membuat kita makin takut, kuatir dan cemas, padahal Tuhan telah berjanji, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). Dalam keadaan yang demikian akhirnya ada banyak orang memilih untuk meninggalkan Tuhan Yesus dan menggadaikan keselamatan demi mendapatkan materi/kekayaan yang berlimpah, jabatan, pasangan hidup atau pertolongan instan dari kuasa-kuasa gelap. Padahal kita tahu bahwa semua yang ada di dunia ini adalah sementara belaka. Apa pun bentuknya, perintah Tuhan itu demi kebaikan kita. Ketika Yosua taat melakukan apa yang diperintahkan Tuhan, janji Tuhan itu pun digenapiNya. Yerikho akhirnya dapat ditaklukkan, artinya kemenangan besar menjadi milik Yosua dan bangsa Israel.
Dibutuhkan ketekunan, karena sedikit waktu lagi Tuhan pasti akan memberikan kemenangan dan mujizatNya bagi kita, asal kita tetap taat kepadaNya!
Monday, December 16, 2013
Sunday, December 15, 2013
KUNCI MENGALAMI PEMULIHAN (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Desember 2013 -
Baca: Yoel 2:18-27
"Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu." Yoel 2:25
Alkitab menyatakan bahwa jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk tidak pernah dipandang hina oleh Tuhan (baca Mazmur 51:19). Sebaliknya Tuhan sangat membenci orang yang suka meninggikan diri, angkuh dan sombong seperti yang diperbuat oleh seorang Farisi saat berdoa (baca Lukas 18:9-14). Kesombongan adalah salah satu penyebab Tuhan memalingkan mukaNya terhadap seseorang, padahal yang meninggikan diri juga sulit mengakui segala kelemahan dan dosa-dosanya. Jika demikian, sampai kapan pun kita tidak akan pernah menemukan pemulihan. "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;" (Yesaya 2:11). Jadi "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yakobus 4:6).
Yang kedua, kita harus memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan. Banyak orang Kristen yang tekun berdoa ketika dalam masalah saja, namun saat segala sesuatunya berjalan baik dan lancar mereka tidak lagi sungguh-sungguh mencari Tuhan. Tuhan mau kita berdoa dengan tiada berkeputusan dan tidak jemu-jemu di segala keadaan. Itulah jawaban mengapa kita jarang beroleh jawaban atas doa-doa kita, yaitu karena kita tidak tekun berdoa. Mencari Tuhan harus menjadi fokus utama dalam kehidupan kita, "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11), oleh karena itu, "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!" (Mazmur 105:4). Jangan hanya menginginkan berkatNya saja, sementara kita tidak mau mencari wajah-nya. "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7).
Selanjutnya, kita harus bertobat dengan sungguh: meninggalkan kehidupan lama dan hidup sebagai manusia baru (baca 2 Korintus 5:17), artinya tidak lagi hidup menurut keinginan daging, tetapi menurut pimpinan Roh Kudus.
Tuhan pasti pulihkan hidup kita asal kita melakukan apa yang Tuhan kehendaki!
Baca: Yoel 2:18-27
"Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu." Yoel 2:25
Alkitab menyatakan bahwa jiwa yang hancur, hati yang patah dan remuk tidak pernah dipandang hina oleh Tuhan (baca Mazmur 51:19). Sebaliknya Tuhan sangat membenci orang yang suka meninggikan diri, angkuh dan sombong seperti yang diperbuat oleh seorang Farisi saat berdoa (baca Lukas 18:9-14). Kesombongan adalah salah satu penyebab Tuhan memalingkan mukaNya terhadap seseorang, padahal yang meninggikan diri juga sulit mengakui segala kelemahan dan dosa-dosanya. Jika demikian, sampai kapan pun kita tidak akan pernah menemukan pemulihan. "Manusia yang sombong akan direndahkan, dan orang yang angkuh akan ditundukkan;" (Yesaya 2:11). Jadi "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yakobus 4:6).
Yang kedua, kita harus memiliki hubungan yang karib dengan Tuhan. Banyak orang Kristen yang tekun berdoa ketika dalam masalah saja, namun saat segala sesuatunya berjalan baik dan lancar mereka tidak lagi sungguh-sungguh mencari Tuhan. Tuhan mau kita berdoa dengan tiada berkeputusan dan tidak jemu-jemu di segala keadaan. Itulah jawaban mengapa kita jarang beroleh jawaban atas doa-doa kita, yaitu karena kita tidak tekun berdoa. Mencari Tuhan harus menjadi fokus utama dalam kehidupan kita, "...sebab tidak Kautinggalkan orang yang mencari Engkau, ya TUHAN." (Mazmur 9:11), oleh karena itu, "Carilah TUHAN dan kekuatan-Nya, carilah wajah-Nya selalu!" (Mazmur 105:4). Jangan hanya menginginkan berkatNya saja, sementara kita tidak mau mencari wajah-nya. "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7).
Selanjutnya, kita harus bertobat dengan sungguh: meninggalkan kehidupan lama dan hidup sebagai manusia baru (baca 2 Korintus 5:17), artinya tidak lagi hidup menurut keinginan daging, tetapi menurut pimpinan Roh Kudus.
Tuhan pasti pulihkan hidup kita asal kita melakukan apa yang Tuhan kehendaki!
Subscribe to:
Posts (Atom)