Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Desember 2013 -
Baca: 1 Korintus 2:6-16
"Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh
telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." 1 Korintus 2:9
Bisakah kita disebut mengasihi Tuhan bila kita sendiri tidak bisa mengasihi orang lain, hati kita dipenuhi dengan kebencian, kepahitan, dendam, sakit hati dan tidak mau mengampuni? Tertulis: "Jikalau seorang berkata: 'Aku mengasihi Allah,' dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah
pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya,
tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. Dan perintah ini kita terima dari Dia: Barangsiapa mengasihi Allah, ia harus juga mengasihi saudaranya." (1 Yohanes 4:20-21). Artinya, orang Kristen hanya akan dapat mengasihi saudara-saudaranya seiman dengan benar setelah ia lebih dahulu mengasihi Tuhan dengan benar. Mustahil mengasihi Tuhan dengan benar bila masih membenci saudara seiman lainnya.
Ada banyak keuntungan jika kita mengasihi Tuhan dengan sungguh: 1. Tidak hidup dalam ketakutan. "Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan
ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia
tidak sempurna di dalam kasih." (1 Yohanes 4:18). Semakin besar kasih kita kepada Tuhan semakin hilang pula rasa takut yang menyerang kita. Sebaliknya semakin kita memusatkan pikiran kepada perkara-perkara duniawi ini kita akan sangat mudah dikuasai oleh ketakutan. Karena itu Tuhan mengingatkan kita untuk tidak takut, meainkan makin percaya dan mengasihi Dia lebih lagi. Inilah janjiNya, "Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit." (Matius 10:30-31). Ia menegaskan, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5b). 2. Mampu mengatasi semua persoalan. Tuhan berkata, "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;" (Mazmur 34:20).
Orang benar adalah orang yang melakukan kehendak Tuhan dan mengasihiNya. Terhadap orang benar Tuhan akan menyatakan kasih, pemeliharaan dan pertolonganNya.
Jika Tuhan di pihak kita, kita akan tampil sebagai pemenang karena Dia turut bekerja dalam perkara hidup kita.
Monday, December 2, 2013
Sunday, December 1, 2013
MENGASIHI TUHAN: Melakukan KehendakNya!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Desember 2013 -
Baca: Matius 22:34-40
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." Matius 22:37
Waktu bergulir begitu cepatnya, tiada terasa kaki kita telah memasuki bulan penghujung di tahun 2013. Masihkah kita secara konsisten mengasihi Tuhan?
Adalah mudah bagi setiap orang Kristen untuk mengatakan bahwa dirinya mengasihi Tuhan. Namun dalam prakteknya tidaklah semudah yang dikatakan. Mengasihi Tuhan harus diwujudkan dengan perbuatan atau tindakan nyata. Tuhan berkata, "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21). Tanda utama yang membuktikan bahwa seseorang mengasihi Tuhan adalah ketika ia hidup dalam ketaatan. Karena itu setiap anak Tuhan harus giat mengembangkan hubungan secara pribadi dengan Tuhan. Membangun keintiman dengan Tuhan adalah langkah awal untuk mengasihi Tuhan. Semakin kita intim dengan Tuhan semakin kita mengenal PribadiNya dan semakin kita dikenal oleh Tuhan, seperti tertulis, "Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah." (1 Korintus 8:3). Namun ada tercatat demikian: "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23). Orang yang bernubuat, mengusir setan dan mengadakan mujizat bukanlah orang Kristen biasa atau jemaat awam, tapi sudah terlibat dalam pelayanan atau hamba Tuhan yang memiliki 'jam terbang' pelayanan sangat tinggi. Tapi Tuhan menegaskan bahwa Ia tidak mengenal mereka.
Ternyata keaktifan seseorang dalam melayani pekerjaan Tuhan tidak menjamin bahwa ia dikenal oleh Tuhan secara pribadi, bila ia sendiri tidak hidup dalam ketaatan dan melakukan kehendakNya. (Bersambung)
Baca: Matius 22:34-40
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu." Matius 22:37
Waktu bergulir begitu cepatnya, tiada terasa kaki kita telah memasuki bulan penghujung di tahun 2013. Masihkah kita secara konsisten mengasihi Tuhan?
Adalah mudah bagi setiap orang Kristen untuk mengatakan bahwa dirinya mengasihi Tuhan. Namun dalam prakteknya tidaklah semudah yang dikatakan. Mengasihi Tuhan harus diwujudkan dengan perbuatan atau tindakan nyata. Tuhan berkata, "Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yohanes 14:21). Tanda utama yang membuktikan bahwa seseorang mengasihi Tuhan adalah ketika ia hidup dalam ketaatan. Karena itu setiap anak Tuhan harus giat mengembangkan hubungan secara pribadi dengan Tuhan. Membangun keintiman dengan Tuhan adalah langkah awal untuk mengasihi Tuhan. Semakin kita intim dengan Tuhan semakin kita mengenal PribadiNya dan semakin kita dikenal oleh Tuhan, seperti tertulis, "Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah." (1 Korintus 8:3). Namun ada tercatat demikian: "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:21-23). Orang yang bernubuat, mengusir setan dan mengadakan mujizat bukanlah orang Kristen biasa atau jemaat awam, tapi sudah terlibat dalam pelayanan atau hamba Tuhan yang memiliki 'jam terbang' pelayanan sangat tinggi. Tapi Tuhan menegaskan bahwa Ia tidak mengenal mereka.
Ternyata keaktifan seseorang dalam melayani pekerjaan Tuhan tidak menjamin bahwa ia dikenal oleh Tuhan secara pribadi, bila ia sendiri tidak hidup dalam ketaatan dan melakukan kehendakNya. (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)