Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 November 2013 -
Baca: 1 Petrus 5:1-11
"Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu." 1 Petrus 5:7
Pernahkah doa-doa Saudara tidak beroleh jawaban dari Tuhan, padahal Saudara sudah berdoa sekian lama? Mungkin sering sekali. Banyak faktor yang menyebabkan doa-doa kita tak dijawab Tuhan, salah satunya adalah karena doa kita tidak seperti yang Tuhan kehendaki, yaitu berdoa dengan penuh penyerahan diri. Meski sudah berdoa tapi hati kita masih saja diliputi kekuatiran dan kebimbangan: "Apakah Tuhan sanggup menolongku, memulihkan keluargaku dan menyembuhkan sakitku?" Ini membuktikan bahwa kita tidak memiliki penyerahan penuh kepada Tuhan. Doa dalam penyerahan artinya menyerahkan semua permasalahan hidup kepada Tuhan, termasuk semua kekuatiran, keraguan, kegelisahan dan kebimbangan kepada Tuhan sepenuhnya. Tuhan tidak menghendaki kita terus diliputi perasaan-perasaan negatif. Ayub memiliki pengalaman akan hal ini: "Karena yang kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku. Aku tidak mendapat ketenangan dan ketenteraman; aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahanlah yang timbul." (Ayub 3:25-26).
Jadi kita harus segenap hati melepaskan semua masalah dan menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan. Bila kita sungguh-sungguh menyerahkan semuanya kepada Tuhan, kita tidak perlu kuatir lagi karena segala beban tidak lagi berada di atas pundak kita, tetapi ada di tangan Tuhan. Sesunggunya kita tahu bahwa Tuhan itu berkuasa dan sanggup melakukan segala perkara, tetapi kita tidak memberiNya kesempatan untuk menyatakan kuasaNya. Kita membatasi Tuhan untuk bertindak padahal kita sudah membawa semua pergumulan melalui doa; namun ketika kita melangkah pergi kita mengambil kembali beban itu dan memikulnya di atas pundak kita. Jadi kita sendiri yang sebenarnya tidak mau melepaskan diri dari masalah tersebut. Tuhan Yesus tidak menghendaki kita terus diliputi oleh kekuatiran dan kegelisahan setiap hari.
Sudahkah kita benar-benar memiliki penyerahan diri kepada Tuhan, ataukah penyerahan kita kepadaNya hanya basa-basi saja?
"Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak;" Mazmur 37:5
Wednesday, November 6, 2013
Tuesday, November 5, 2013
NAMA YESUS: Kunci Jawaban Doa (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 5 November 2013 -
Baca: Yohanes 14:1-14
"dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak." Yohanes 14:13
Seringkali kita berpikir bahwa Bapa di sorga harus menjawab doa-doa kita oleh karena kebaikan kita dan jasa-jasa kita. Jika doa kita dijawab bukanlah karena kita baik, tapi terutama adalah karena nama Yesus. Ia telah memberikan kepada kita hak dan wewenang menggunakan namaNya. Jadi segala doa dan permohonan yang kita tujukan kepada Bapa harus di dalam nama Yesus.
Berdoa dalam nama Yesus berarti berdoa dengan otoritas Yesus. Saat kita percaya bahwa nama Yesus itu berkuasa, dan kita berdoa menggunakan kuasa itu, kita memiliki otoritas di dalam berdoa. "Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu." (Lukas 10:19). Jadi Yesus memberikan kepada kita kuasa atau hak untuk menggunakan namaNya. Hal ini dibuktikan oleh ketujuh orang murid yang diutus oleh Yesus: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." (Lukas 10:17).
Persoalan apa pun yang sedang kita alami janganlah coba diatasi dengan kekuatan sendiri, sebab jika demikian kita sedang menghalangi Tuhan untuk mengulurkan tanganNya atas kita; seperti memikul beban sendiri, bukannya mengijinkan Tuhan mengambil alih semuanya. Jika kita berdoa tetapi tetap saja dihinggapi rasa cemas dan kuatir, doa kita pun tidak akan ada faedahnya. "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Ketika berdoa kita harus percaya bahwa apa yang kita minta akan kita terima, asal doa itu kita tujukan kepada Bapa di dalam nama Tuhan Yesus. Setiap anak Tuhan, tanpa terkecuali, memiliki otoritas dan kuasa di dalam nama Tuhan Yesus. Ini adalah hak semua orang percaya, bukan hanya untuk pendeta-pendeta terkenal atau para fulltimer saja. Alkitab menyatakan bahwa "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:" (Markus 16:17).
"Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." Yohanes 14:14
Baca: Yohanes 14:1-14
"dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak." Yohanes 14:13
Seringkali kita berpikir bahwa Bapa di sorga harus menjawab doa-doa kita oleh karena kebaikan kita dan jasa-jasa kita. Jika doa kita dijawab bukanlah karena kita baik, tapi terutama adalah karena nama Yesus. Ia telah memberikan kepada kita hak dan wewenang menggunakan namaNya. Jadi segala doa dan permohonan yang kita tujukan kepada Bapa harus di dalam nama Yesus.
Berdoa dalam nama Yesus berarti berdoa dengan otoritas Yesus. Saat kita percaya bahwa nama Yesus itu berkuasa, dan kita berdoa menggunakan kuasa itu, kita memiliki otoritas di dalam berdoa. "Sesungguhnya Aku telah memberikan kuasa kepada kamu untuk menginjak ular dan kalajengking dan kuasa untuk menahan kekuatan musuh, sehingga tidak ada yang akan membahayakan kamu." (Lukas 10:19). Jadi Yesus memberikan kepada kita kuasa atau hak untuk menggunakan namaNya. Hal ini dibuktikan oleh ketujuh orang murid yang diutus oleh Yesus: "Tuhan, juga setan-setan takluk kepada kami demi nama-Mu." (Lukas 10:17).
Persoalan apa pun yang sedang kita alami janganlah coba diatasi dengan kekuatan sendiri, sebab jika demikian kita sedang menghalangi Tuhan untuk mengulurkan tanganNya atas kita; seperti memikul beban sendiri, bukannya mengijinkan Tuhan mengambil alih semuanya. Jika kita berdoa tetapi tetap saja dihinggapi rasa cemas dan kuatir, doa kita pun tidak akan ada faedahnya. "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Ketika berdoa kita harus percaya bahwa apa yang kita minta akan kita terima, asal doa itu kita tujukan kepada Bapa di dalam nama Tuhan Yesus. Setiap anak Tuhan, tanpa terkecuali, memiliki otoritas dan kuasa di dalam nama Tuhan Yesus. Ini adalah hak semua orang percaya, bukan hanya untuk pendeta-pendeta terkenal atau para fulltimer saja. Alkitab menyatakan bahwa "Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya:" (Markus 16:17).
"Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya." Yohanes 14:14
Subscribe to:
Posts (Atom)