Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 November 2013 -
Baca: Yakobus 1:1-8
"Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang,
sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang
diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin." Yakobus 1:6
Dalam hal berdoa kepada Tuhan diperlukan suatu ketegasan dan kepastian terhadap apa yang kita doakan. Sebagaimana disampaikan oleh Yakobus, jika seseorang bimbang atau ragu-ragu dalam berdoa, ia tidak akan menerima sesuatu apa pun dari Tuhan. Seringkali kita tidak tahu secara persis tentang apa yang sedang kita doakan. Kita berdoa hanya sekedarnya daripada tidak berdoa. Ada jenis doa yang berisikan pujian dan penyembahan kita kepada Tuhan, tetapi ada pula doa yang berisikan permohonan tentang apa yang kita perlukan dan ini membutuhkan jawaban dari Tuhan.
Doa yang tidak jelas isinya bisa digambarkan seperti seseorang yang pergi ke sebuah pasar swalayan dengan tujuan membeli barang-barang tertentu. Tidak mungkin kita hanya berkeliling atau berputar-putar menyusuri setiap lorong dengan troli barang tanpa membeli sesuatu apa pun. Hal ini juga berlaku pada doa. Adalah lebih baik kita berdoa secara singkat namun isi doa kita jelas dan kita tahu benar apa yang sedang kita doakan, daripada kita berdoa berjam-jam dengan bertele-tele tanpa suatu tujuan yang jelas dan pasti. Dikatakan, "Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan
orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya
kata-kata doanya akan dikabulkan." (Matius 6:7).
Bagaimana supaya doa kita kian efektif dan mampu menyentuh hati Tuhan? Kita harus terlebih dahulu tinggal di dalam firmanNya. Tuhan berkata, "Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya." (Yohanes 15:7). Semakin kita tinggal di dalam firmanNya semakin kita mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan di tengah situasi yang sedang kita hadapai. Akhirnya kita pun tidak asal-asalan dalam berdoa, melainkan selaras dengan apa yang dijanjikan Tuhan dalam firmanNya sehingga kita pun memiliki keyakinan yang kuat bahwa Tuhan akan menjawab doa kita dan memberikan apa yang sedang kita perlukan, tepat pada waktunya. (Bersambung)
Friday, November 1, 2013
Thursday, October 31, 2013
KARENA TUHAN, KITA SANGGUP
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 31 Oktober 2013 -
Baca: Filipi 4:10-19
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Filipi 4:13
Rasul Paulus telah memberikan teladan hidup yang luar biasa bukan hanya bagi orang-orang yang hidup sezamannya, tapi juga bagi kita yang hidup di masa-masa akhir zaman ini. Salah satu teladan hidup yang menonjol dalam diri Paulus adalah semangat hidupnya dalam melayani Tuhan. Ia tidak pernah menunjukkan sikap pesimis yang penuh keluh kesah, gerutuan ataupun kekecewaan meski dalam pelayanan ia harus menghadapi banyak sekali ujian, tantangan, aniaya dan juga penderitaan. Sebaliknya ia selalu optimis, memberikan kemenangan di dalam Tuhan sehingga ia selalu sanggup menasihati orang-orang agar mereka kuat dalam menghadapi segala tantangan hidup dan tetap memiliki roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan. "...syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana." (2 Korintus 2:14).
Meski kehidupannya telah dipakai Tuhan secara luar biasa sebagai pemberita Injil dan menjadi kesaksian bagi banyak orang, tidak dengan serta-merta ia menjadi sombong atau membanggakan diri sendiri. "Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia." (Galatia 6:14). Fokus Paulus adalah melakukan yang terbaik bagi Tuhan dan terus maju mengerjakan panggilan Tuhan apa pun keadaannya, bahkan ia terus "...berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:14).
Kekuatan, keuletan dan kegigihan yang dimiliki Paulus bukan karena ia tidak punya kelemahan atau kekurangan, itu semata-mata karena Roh Kudus yang bekerja di dalam dia. Dengan jujur ia mengakui penuh kelemahan dan kekurangan tapi ia tidak mau tenggelam dalam kelemahan yang ada. Justru dalam kelemahanlah ia percaya bahwa kuasa Tuhan makin sempurna dinyatakan. "Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9).
"Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup...kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah." 2 Korintus 3:5
Baca: Filipi 4:10-19
"Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." Filipi 4:13
Rasul Paulus telah memberikan teladan hidup yang luar biasa bukan hanya bagi orang-orang yang hidup sezamannya, tapi juga bagi kita yang hidup di masa-masa akhir zaman ini. Salah satu teladan hidup yang menonjol dalam diri Paulus adalah semangat hidupnya dalam melayani Tuhan. Ia tidak pernah menunjukkan sikap pesimis yang penuh keluh kesah, gerutuan ataupun kekecewaan meski dalam pelayanan ia harus menghadapi banyak sekali ujian, tantangan, aniaya dan juga penderitaan. Sebaliknya ia selalu optimis, memberikan kemenangan di dalam Tuhan sehingga ia selalu sanggup menasihati orang-orang agar mereka kuat dalam menghadapi segala tantangan hidup dan tetap memiliki roh yang menyala-nyala dalam melayani Tuhan. "...syukur bagi Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana." (2 Korintus 2:14).
Meski kehidupannya telah dipakai Tuhan secara luar biasa sebagai pemberita Injil dan menjadi kesaksian bagi banyak orang, tidak dengan serta-merta ia menjadi sombong atau membanggakan diri sendiri. "Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia." (Galatia 6:14). Fokus Paulus adalah melakukan yang terbaik bagi Tuhan dan terus maju mengerjakan panggilan Tuhan apa pun keadaannya, bahkan ia terus "...berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:14).
Kekuatan, keuletan dan kegigihan yang dimiliki Paulus bukan karena ia tidak punya kelemahan atau kekurangan, itu semata-mata karena Roh Kudus yang bekerja di dalam dia. Dengan jujur ia mengakui penuh kelemahan dan kekurangan tapi ia tidak mau tenggelam dalam kelemahan yang ada. Justru dalam kelemahanlah ia percaya bahwa kuasa Tuhan makin sempurna dinyatakan. "Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9).
"Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup...kesanggupan kami adalah pekerjaan Allah." 2 Korintus 3:5
Subscribe to:
Posts (Atom)