Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Oktober 2013 -
Baca: 1 petrus 1:13-25
"Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia
yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana,
bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat." 1 Petrus 1:18-19
Sebagai orang percaya kita adalah umat pilihan Tuhan. Keberadaan kita di tengah dunia ini berbeda dengan orang-orang di luar Tuhan. Dikatakan, "Oleh karena engkau berharga di mata-Ku dan mulia, dan Aku ini mengasihi engkau," (Yesaya 43:4). Karena itulah Allah mengutus dan mengorbankan PuteraNya Yesus Kristus supaya kita memiliki masa depan dan harapan, di mana kita sebelumnya berada di bawah cengkeraman dosa dan terancam untuk mengalami kematian kekal, "Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita." (Roma 6:23).
Dosa membuat kehidupan kita berada dalam kesia-siaan. Tapi kini semua telah berubah; kita yang sebelumnya memiliki cara hidup yang sia-sia telah ditebus Tuhan bukan dengan perak atau emas, melainkan dengan darahNya yang mahal, yang tak bernoda dan tak bercacat, sehingga hidup kita menjadi berarti dan bermakna. Cara hidup atas perbuatan sia-sia itu yang bagaimana? Yang hanya mementingan diri sendiri! Dalam Filipi 2:2-4 tertulis: "...hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang
lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga." Banyak orang Kristen yang hidupnya hanya untuk diri sendiri, egois, tidak peduli orang lain. Ini tabiat 'manusia lama' yang harus ditanggalkan, sebab di dalam Kristus kita ini adalah "...ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:17).
Yang Tuhan kehendaki adalah kita dapat menjadi berkat bagi orang lain. Selanjutnya, apabila kita tidak memiliki dasar hidup yang benar, apa yang menjadi dasar hidup kita? Uang, harta, kekayaan, popularitas atau jabatan? Jika itu yang menjadi dasar hidup kita, suatu saat kita akan kecewa karena semuanya tidak akan bertahan lama, sewaktu-waktu bisa lenyap dan sirna. (Bersambung)
Tuesday, October 15, 2013
Monday, October 14, 2013
MENJADI PENJAGA BAGI SESAMA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Oktober 2013 -
Baca: Yehezkiel 3:16-21
"Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku." Yehezkiel 3:17
Tuhan memilih dan menyelamatkan kita adalah suatu kondisi yang bukan untuk kita nikmati sendiri, melainkan untuk sebuah misi.
Keberadaan setiap orang Kristen adalah 'penjaga' bagi sesamanya. Artinya kita memiliki tanggung jawab memberitakan Injil atau kabar keselamatan ini kepada orang-orang yang belum percaya. Kita tidak boleh tinggal diam dan bersikap masa bodoh! Kita harus memiliki keberanian bersaksi kepada mereka. Dengan kekuatan sendiri mustahil kita berani untuk itu, namun di dalam kita ada Roh Kudus dan "...Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7). Jadi tidak ada alasan untuk tidak melangkah mengerjakan tugas ini, sebab kita telah menerima kuasa untuk menjadi saksi-saksi Kristus (baca Kisah 1:8). Beritakan kepada orang-orang yang belum percaya bahwa "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Jadi barangsiapa percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat akan diselamatkan (baca Roma 10:9-10). Memang, kita tidak dapat membuat orang lain bertobat, itu adalah bagian Tuhan melalui kuasa Roh KudusNya. Namun tugas kita adalah melayani, memberitahu, menegur dan mengingatkan orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan atau mereka yang hidupnya bertentangan dengan firman Tuhan; tentunya dengan cara yang bijaksana dan tepat, bukan menghakimi, sampai Roh Kudus menjamah hati mereka dan menuntun mereka kepada Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan kita untuk memiliki kepedulian terhadap orang lain.
Kerinduan Tuhan agar Yehezkiel menjadi 'penjaga' bagi sesamanya ini juga kerinduan Tuhan bagi kita. Inilah yang disebut Amanat Agung Tuhan! Jika kita melihat orang lain jatuh dan hidup dalam kejahatan, sementara kita dengan sengaja membiarkannya, hal itu akan menjadi tanggung jawab kita di hadapan Tuhan.
Sudahkah kita mengerjakan tugas dari Tuhan ini?
Baca: Yehezkiel 3:16-21
"Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku." Yehezkiel 3:17
Tuhan memilih dan menyelamatkan kita adalah suatu kondisi yang bukan untuk kita nikmati sendiri, melainkan untuk sebuah misi.
Keberadaan setiap orang Kristen adalah 'penjaga' bagi sesamanya. Artinya kita memiliki tanggung jawab memberitakan Injil atau kabar keselamatan ini kepada orang-orang yang belum percaya. Kita tidak boleh tinggal diam dan bersikap masa bodoh! Kita harus memiliki keberanian bersaksi kepada mereka. Dengan kekuatan sendiri mustahil kita berani untuk itu, namun di dalam kita ada Roh Kudus dan "...Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban." (2 Timotius 1:7). Jadi tidak ada alasan untuk tidak melangkah mengerjakan tugas ini, sebab kita telah menerima kuasa untuk menjadi saksi-saksi Kristus (baca Kisah 1:8). Beritakan kepada orang-orang yang belum percaya bahwa "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan." (Kisah 4:12). Jadi barangsiapa percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat akan diselamatkan (baca Roma 10:9-10). Memang, kita tidak dapat membuat orang lain bertobat, itu adalah bagian Tuhan melalui kuasa Roh KudusNya. Namun tugas kita adalah melayani, memberitahu, menegur dan mengingatkan orang-orang yang belum percaya kepada Tuhan atau mereka yang hidupnya bertentangan dengan firman Tuhan; tentunya dengan cara yang bijaksana dan tepat, bukan menghakimi, sampai Roh Kudus menjamah hati mereka dan menuntun mereka kepada Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan kita untuk memiliki kepedulian terhadap orang lain.
Kerinduan Tuhan agar Yehezkiel menjadi 'penjaga' bagi sesamanya ini juga kerinduan Tuhan bagi kita. Inilah yang disebut Amanat Agung Tuhan! Jika kita melihat orang lain jatuh dan hidup dalam kejahatan, sementara kita dengan sengaja membiarkannya, hal itu akan menjadi tanggung jawab kita di hadapan Tuhan.
Sudahkah kita mengerjakan tugas dari Tuhan ini?
Subscribe to:
Posts (Atom)