Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Oktober 2013 -
Baca: 2 Yohanes 1:4-11
"Dan inilah kasih itu, yaitu bahwa kita harus hidup menurut perintah-Nya.
Dan inilah perintah itu, yaitu bahwa kamu harus hidup di dalam kasih,
sebagaimana telah kamu dengar dari mulanya." 2 Yohanes 1:6
Apakah Saudara mengasihi Tuhan dengan sungguh? Kita pasti menjawab 'ya'. Apakah buktinya? Kita aktif beribadah dan tidak pernah absen, bahkan sudah terlibat dalam pelayanan. Dapatkah itu dijadikan sebuah ukuran kasih seseorang kepada Tuhan? Ada tertulis: "Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti
perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada
kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah
sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di
dalam Dia." (1 Yohanes 2:4-5). Jadi, ketaatan adalah tanda utama bahwa seseorang mengasihi Tuhan.
Ada beberapa hal yang seringkali menjadi penghalang bagi seseorang untuk mengasihi Tuhan. Utamanya adalah dosa. Dosa adalah penghalang utama bagi seseorang untuk mengasihi Tuhan. "Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala
kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,
sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:1-2). Sebelum dosa masuk dalam kehidupan manusia hubungan antara Tuhan dengan manusia sangat dekat dan tidak ada penghalang apa pun. Namun setelah manusia jatuh dalam dosa mereka menjadi sangat malu, takut untuk bertemu Tuhan, bersembunyi dan akhirnya mereka pun terusir dari Taman Eden.
Selama kita hidup dalam dosa dan pelanggaran mustahil kita dapat mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh. Ketidaktaatan kita adalah bukti nyata bahwa kita tidak mengasihi Tuhan. Untuk bisa mendekat kepada Tuhan dan mengasihi Dia tanpa halangan kita harus benar-benar bertobat. Banyak orang merasa diri benar dan sulit sekali mengakui dosa-dosanya. Alkitab menyatakan, "Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia
akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala
kejahatan." (1 Yohanes 1:8-9). (Bersambung)
Thursday, October 10, 2013
Wednesday, October 9, 2013
KASIH TUHAN KEPADA KITA
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 9 Oktober 2013 -
Baca: Efesus 3:14-21
"Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus," Efesus 3:18
Sebelum melangkah lebih jauh hari ini coba renungkan betapa besar kasih Tuhan dalam kehidupan kita! Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun kasih Tuhan kepada kita tidak pernah berubah. Sungguh, kita tak dapat menghitung "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus," (ayat nas). Banyak cerita tentang cinta kasih yang ada di dunia ini, namun kesemuanya itu tidak bisa dibandingkan dengan kasih Tuhan. Kasih Tuhan itu sangat jauh berbeda dari kasih lain yang ada di dunia ini.
Inilah garis besar karakteristik kasih Tuhan kepada umatNya: 1. Tak berubah. Artinya kasih Tuhan mengalir terus-menerus tiada berhenti sampai selama-lamanya. "Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!" (Mazmur 117:2). Kasih manusia bersifat sementara, mudah sekali berubah, sangat bergantung pada situasi dan kondisi; tetapi kasih Tuhan tidak dapat dipengaruhi oleh apa pun. Bahkan kita tidak dapat mempengaruhi kasih Tuhan dengan perbuatan-perbuatan baik kita. Tuhan mengasihi kita sebelum ada perbuatan baik yang kita lakukan bagiNya.
2. Sempurna. Artinya kasih Tuhan itu sepenuhnya, benar-benar, lengkap dan utuh. Karena itu jangan sekali-kali kita mengukur besarnya kasih Tuhan dengan keadaan yang kita alami, namun ingatlah dan renungkanlah pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Salib adalah bukti nyata betapa sempurnanya kasih Tuhan kepada kita.
3. Tak Bersyarat. "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita." (1 Yohanes 4:19), bahkan "...Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). Ini sangat berbeda dengan kasih manusia yang bersyarat. Seringkali kita hanya mau mengasihi orang-orang yang mengasihi kita, jika tidak, kita pun tidak lagi mau mengasihi. Namun Tuhan sedemikian rupa mengasihi kita dengan "...tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua," (Roma 8:32). Apa pun juga yang ada di dunia ini tidak ada yang sanggup memisahkan kita dari kasih Tuhan.
Tidak alasan bagi kita untuk meragukan kasih Tuhan dalam hidup ini!
Baca: Efesus 3:14-21
"Aku berdoa, supaya kamu bersama-sama dengan segala orang kudus dapat memahami, betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus," Efesus 3:18
Sebelum melangkah lebih jauh hari ini coba renungkan betapa besar kasih Tuhan dalam kehidupan kita! Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun kasih Tuhan kepada kita tidak pernah berubah. Sungguh, kita tak dapat menghitung "...betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus," (ayat nas). Banyak cerita tentang cinta kasih yang ada di dunia ini, namun kesemuanya itu tidak bisa dibandingkan dengan kasih Tuhan. Kasih Tuhan itu sangat jauh berbeda dari kasih lain yang ada di dunia ini.
Inilah garis besar karakteristik kasih Tuhan kepada umatNya: 1. Tak berubah. Artinya kasih Tuhan mengalir terus-menerus tiada berhenti sampai selama-lamanya. "Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!" (Mazmur 117:2). Kasih manusia bersifat sementara, mudah sekali berubah, sangat bergantung pada situasi dan kondisi; tetapi kasih Tuhan tidak dapat dipengaruhi oleh apa pun. Bahkan kita tidak dapat mempengaruhi kasih Tuhan dengan perbuatan-perbuatan baik kita. Tuhan mengasihi kita sebelum ada perbuatan baik yang kita lakukan bagiNya.
2. Sempurna. Artinya kasih Tuhan itu sepenuhnya, benar-benar, lengkap dan utuh. Karena itu jangan sekali-kali kita mengukur besarnya kasih Tuhan dengan keadaan yang kita alami, namun ingatlah dan renungkanlah pengorbanan Kristus di atas kayu salib. Salib adalah bukti nyata betapa sempurnanya kasih Tuhan kepada kita.
3. Tak Bersyarat. "Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita." (1 Yohanes 4:19), bahkan "...Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa." (Roma 5:8). Ini sangat berbeda dengan kasih manusia yang bersyarat. Seringkali kita hanya mau mengasihi orang-orang yang mengasihi kita, jika tidak, kita pun tidak lagi mau mengasihi. Namun Tuhan sedemikian rupa mengasihi kita dengan "...tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua," (Roma 8:32). Apa pun juga yang ada di dunia ini tidak ada yang sanggup memisahkan kita dari kasih Tuhan.
Tidak alasan bagi kita untuk meragukan kasih Tuhan dalam hidup ini!
Subscribe to:
Posts (Atom)