Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Oktober 2013 -
Baca: Matius 24:37-44
"Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia." Matius 24:37
Keselamatan yang dialami oleh Nuh dan keluarganya adalah upah dari ketaatannya. Nuh telah terbukti mampu hidup dalam kebenaran meski berada di tengah-tengah dunia yang dipenuhi dengan kejahatan.
"Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang benar dan tidak bercela di
antara orang-orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Allah." (Kejadian 6:9). Ketika orang-orang sezamannya lebih memilih hidup menurut keinginan daging dan memuaskan hawa nafsunya, Nuh justru secara konsisten berjalan dalam kehendak Tuhan. Ia senantiasa membangun persekutuan yang karib dengan Tuhan; dan terhadap orang yang bergaul karib denganNya Tuhan menyatakan diriNya sebagai sahabat, sehingga "...perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14). Isi hati, kehendak dan rencana Tuhan pun disampaikan kepada Nuh: "...sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk
memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang
ada di bumi akan mati binasa." (Kejadian 6:17).
Meskipun orang-orang di sekitarnya mencemooh, mencibir, mengintimidasi, mentertawakan dan menilai tindakan Nuh membuat bahtera adalah konyool, karena waktu itu tidak ada tanda akan turun hujan, tak sedikit pun melemahkan dan menggoyahkan imannya. Nuh "...dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan-dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; (Ibrani 11:7). Tanpa memiliki iman yang teguh serta penyerahan hidup penuh kepada Tuhan mustahil Nuh dapat mengerjakan apa yang diperintahkan Tuhan kepadanya. Hal ini membuktikan bahwa ia memiliki integritas! Nuh berprinsip "...harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia." (Kisah 5:29). Walaupun keadaan dan situasi sekitar sama sekali tidak mendukungnya untuk hidup dalam kebenaran, Nuh berani melawan arus!
Di tengah dunia yang dipenuhi ketidakbenaran dan kejahatan, inilah kehendak Tuhan, "Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini," (Roma 12:2).
Sudahkah kita menempatkan kehendak Tuhan sebagai yang terutama dalam hidup ini? Ataukah kita malah berkompromi dengan kehidupan duniawi?
Wednesday, October 2, 2013
Tuesday, October 1, 2013
TUHAN YESUS: Sumber Mujizat
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Oktober 2013 -
Baca: Markus 1:29-34
"Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya." Markus 1:31
Saudara rindu mengalami mujizat? Undanglah Tuhan Yesus datang ke "rumah" Saudara, karena di mana ada Yesus di situ selalu ada mujizat. Kesembuhan, pemulihan, berkat dan perkara-perkara besar lainnya pasti dinyatakan.
Zakheus mengalami titik balik dalam hidupnya setelah Tuhan Yesus datang ke rumahnya. Pertobatan terjadi dan hidup Zakheus diubahkan sehingga ia berkomitmen: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." (Lukas 19:8). Begitu juga saat Ia bertandang ke rumah Simon Petrus di mana "Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus." (Markus 1:30). Alkitab menyatakan bahwa Tuhan Yesus mengulurkan tanganNya atas perempuan itu sehingga lenyaplah demamnya. Ibu mertua Petrus mengalami kesembuhan secara sempurna. Dua kasus ini menunjukkan bahwa ketika Tuhan Yesus hadir dalam rumah seseorang, sesuatu yang luar biasa pasti terjadi.
Apa yang sedang Saudara pergumulkan saat ini? Mungkin keluarga Saudara sedang didera berbagai masalah silih berganti. Jangan menyerah pada keadaan! Sudahkah Saudara mengundang Tuhan Yesus? Bangunlah mezbah keluarga setiap hari di mana seluruh anggota keluarga berdoa, membaca dan merenungkan firmanNya, serta menaikkan puji-pujian bagi Dia. Ini adalah cara untuk mengundang Dia hadir!. "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20) dan "...ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya." (Mazmur 133:3b).
Jika Tuhan melawat keluarga kita, kehadiranNya pasti akan membawa perubahan. Mengubah yang sakit menjadi sembuh; mengubah yang buruk menjadi baik; mengubah yang hopeless menjadi hopeful; mengubah yang mustahil menjadi ya dan amin.
"...Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." Wahyu 3:20
Baca: Markus 1:29-34
"Ia pergi ke tempat perempuan itu, dan sambil memegang tangannya Ia membangunkan dia, lalu lenyaplah demamnya." Markus 1:31
Saudara rindu mengalami mujizat? Undanglah Tuhan Yesus datang ke "rumah" Saudara, karena di mana ada Yesus di situ selalu ada mujizat. Kesembuhan, pemulihan, berkat dan perkara-perkara besar lainnya pasti dinyatakan.
Zakheus mengalami titik balik dalam hidupnya setelah Tuhan Yesus datang ke rumahnya. Pertobatan terjadi dan hidup Zakheus diubahkan sehingga ia berkomitmen: "Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat." (Lukas 19:8). Begitu juga saat Ia bertandang ke rumah Simon Petrus di mana "Ibu mertua Simon terbaring karena sakit demam. Mereka segera memberitahukan keadaannya kepada Yesus." (Markus 1:30). Alkitab menyatakan bahwa Tuhan Yesus mengulurkan tanganNya atas perempuan itu sehingga lenyaplah demamnya. Ibu mertua Petrus mengalami kesembuhan secara sempurna. Dua kasus ini menunjukkan bahwa ketika Tuhan Yesus hadir dalam rumah seseorang, sesuatu yang luar biasa pasti terjadi.
Apa yang sedang Saudara pergumulkan saat ini? Mungkin keluarga Saudara sedang didera berbagai masalah silih berganti. Jangan menyerah pada keadaan! Sudahkah Saudara mengundang Tuhan Yesus? Bangunlah mezbah keluarga setiap hari di mana seluruh anggota keluarga berdoa, membaca dan merenungkan firmanNya, serta menaikkan puji-pujian bagi Dia. Ini adalah cara untuk mengundang Dia hadir!. "Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:20) dan "...ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya." (Mazmur 133:3b).
Jika Tuhan melawat keluarga kita, kehadiranNya pasti akan membawa perubahan. Mengubah yang sakit menjadi sembuh; mengubah yang buruk menjadi baik; mengubah yang hopeless menjadi hopeful; mengubah yang mustahil menjadi ya dan amin.
"...Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku." Wahyu 3:20
Subscribe to:
Posts (Atom)