Monday, September 23, 2013

MENABUR: Perhatikan Kualitas Benihnya! (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 23 September 2013 -

Baca:  Pengkotbah 11:1-8

"Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."  Pengkotbah 11:4

Kehidupan di muka bumi ini tidak bisa lepas dari musim menabur dan menuai.  Ketika menabur kita tidak akan dapat sekaligus menuai, ada waktu yang tidak singkat yang dibutuhkan untuk sampai pada masa penuaian.

     Demikian pula kehidupan kita sebagai orang percaya.  Jikalau kita menabur hal-hal rohani atau jasmani, dalam waktu tertentu kita pasti menuainya, bahkan untuk hal-hal rohani penuaiannya berlangsung terus sampai kita masuk ke dalam Kerajaan Allah.  Ada tertulis,  "Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu."  (Galatia 6:8).  Maka dari itu ada hal-hal penting yang perlu kita perhatikan.  Salah satunya adalah memilih jenis benih yang hendak kita tabur, sebab kualitas benih yang akan kita tanam akan menentukan hasil tuaian atau panenan.  Jenis benih yang akan kita tanam haruslah jenis benih yang baik dan berkualitas.  Kita harus pastikan bahwa kita akan memperoleh tuaian yang baik apabila benih yang kita tabur adalah baik pula.  Alangkah baiknya pula jika benih yang kita tanam adalah jenis pohon yang dapat bertahan lama alias tidak mudah mati dalam waktu singkat, tapi semakin lama semakin kuat dan semakin banyak buahnya sehingga kita tidak perlu menanam lagi.  Contohnya:  kita menanam buah alpukat, rambutan atau mangga.  Memang untuk menghasilkan buah dibutuhkan waktu yang cukup lama, namun pohon tersebut tidak langsung mati setelah dipanen, justru semakin lama semakin kuat dan tetap menghasilkan buah pada musimnya.

     Karena itu janganlah kita menabur dengan sembarangan benih, tanamlah benih atau pohon yang dapat bertahan lama.  Inilah yang dilakukan oleh Abraham, di mana ia  "...menanam sebatang pohon tamariska di Bersyeba, dan memanggil di sana nama TUHAN, Allah yang kekal.  (Kejadian 21:33).  Apa istimewanya jenis pohon ini?  Pohon tamariska memiliki masa hidup yang cukup lama, bisa mencapai puluhan tahun:  kayunya sangat kuat dan berdaun sangat lebat, bahkan pada zaman dahulu sering digunakan untuk menaungi kemah atau dipakai sebagai atap untuk rumah Tuhan.  Pohon tamariska melambangkan janji Tuhan yang teruji dan tidak pernah berubah.  (Bersambung)

Sunday, September 22, 2013

MASALAH: Melihat Intervensi Tuhan

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 September 2013 -

Baca:  Mazmur 136:1-26

"Kepada Dia yang seorang diri melakukan keajaiban-keajaiban besar! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya."  Mazmur 136:4

Tuhan juga hendak memakai masalah untuk mengoreksi dan menegur kita supaya kita berubah.  Mungkin selama ini kita mengandalkan kekuatan sendiri dan berlaku sombong, maka melalui maslah yang terjadi Tuhan ingin mengajar kita menjadi orang yang rendah hati, menyadari keterbatasan dan kelemahan kita sehingga kita pun belajar bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.  Selama masih banyak perkara-perkara buruk dalam kita, tiada hentinya Tuhan akan membentuk, memproses dan memurnikan kita melalui masalah sampai kita timbul seperti emas.  Namun seringkali yang menjadi masalah bukanlah situasi yang ada atau pun orang-orang yang ada di sekitar kita, melainkan keadaan hati kita sendiri.  Bangsa Israel tetap saja punya sikap yang tidak benar  (bersungut-sungut, mengomel, menyalahkan Musa, bahkan menyalahkan Tuhan)  saat berada di padang gurun, padahal di setiap langkah hidup mereka Tuhan senantiasa menyatakan pertolonganNya yang heran dan ajaib.

     Dengan masalah yang terjadi Tuhan juga hendak membuka mata rohani kita supaya kita dapat melihat campur tanganNya.  Sadrakh, Mesakh dan Abednego merasakan campur tangan Tuhan saat mereka dimasukkan ke dalam dapur perapian yang menyala-nyala.  Jadi, apa pun masalah yang sedang terjadi, majulah terus, lewati dan hadapi semua dengan iman, maka kita akan merasakan tangan Tuhan turun menyelesaikannya dengan cara yang ajaib bagi kita.  "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."  (1 Korintus 2:9).

     Satu hal yang harus kita percayai adalah Tuhan itu berdaulat mutlak atas hidup kita.  Semua yang terjadi dalam hidup kita selalu ada di dalam kontrol dan kuasaNya, bahkan juga untuk hal-hal yang sukar dimengerti dan dipahami oleh pikiran kita.  Jadi mengucap syukurlah di segala keadaan, itulah yang dikehendaki Tuhan!

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."  Roma 8:28