Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 September 2013 -
Baca: Amsal 10:1-32
"Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan," Amsal 10:16
Upah apa saja yang akan kita terima bila kita bekerja bagi Tuhan? Upah terbesar yang akan kita terima adalah upah yang sifatnya kekal yaitu sorga. Upah tersebut akan kita terima setelah kematian yaitu nanti pada saat hari Tuhan dinyatakan atas kita. "Bersukacitalah pada waktu itu dan bergembiralah, sebab sesungguhnya, upahmu besar di sorga;" (Lukas 6:2). Maka berhentilah mengeluh dan bersungut-sungut dalam melayani Tuhan meski harus diperhadapkan dengan masalah atau ujian, sebab "...penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita." (Roma 8:18). Lalu, selama kita hidup di bumi ini? Tuhan pun akan menyediakan berkat-berkatNya. Kita akan mengalami penggenapan janji-janji Tuhan dalam kehidupan ini, bahkan "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh
telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).
Yang terpenting adalah kerjakan bagian kita, maka Tuhan akan mengerjakan bagianNya. Melayani Tuhan bukan berarti harus berada di belakang mimbar atau terjun langsung sebagai fulltimer di gereja. Kita bisa melayani Tuhan sesuai profesi kita masing-masing. Di mana pun kita berada dan kapan pun waktunya biarlah kita memiliki kehidupan yang senantiasa melayani Tuhan. "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan
bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya." (Kolose 3:23-24). Sikap, tindakan, perbuatan dan perkataan kita harus menyenangkan hati Tuhan dan bisa menjadi kesaksian bagi orang lain. Seringkali manusia lebih terkesan dengan apa yang nampak dari luar, tetapi Tuhan lebih tertarik dengan motivasi dan kemurnian hati di balik setiap pekerjaan dan pelayanan yang kita lakukan.
Ketika Tuhan memberi upah Ia melakukannya berdasarkan kualitas, bukan karena orang itu kaya, pintar, gagah, tampan atau cantik. Jadi setiap orang memiliki kesempatan yang sama menerima upahnya. Jika Tuhan yang berjanji, janjiNya itu pasti akan ditepati.
Tetaplah semangat mengiring Tuhan, ada upah disediakan untuk saat ini dan nanti!
Sunday, September 15, 2013
Saturday, September 14, 2013
MELAYANI TUHAN: Mendapatkan Upah! (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 September 2013 -
Baca: Wahyu 22:6-17
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya." Wahyu 22:12
Kita patut bersyukur kepada Allah, oleh karena iman kita di dalam Yesus Kristus kita beroleh keselamatan secara cuma-cuma. Tertulis: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah," (Efesus 2:8). Jadi kita harus menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang baik di dalam diri manusia yang membuat kita layak untuk diselamatkan. Keselamatan yang kita terima itu bukan karena kita melakukan perbuatan baik. "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita," (2 Timotius 1:9). Jadi "...jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:9). Setiap kita yang telah beroleh kasih karunia ini (keselamatan) wajib untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah sebelumnya (baca Efesus 2:10).
Untuk selanjutnya, masih ada upah yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang percaya. Namun upah akan diberikan bagi mereka yang bekerja bagi Tuhan, "Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya." (Matius 16:27). Marilah kita mengerjakan keselamatan yang telah kita terima itu dengan ketaatan, dan gunakan waktu yang ada untuk bekerja bagi Tuhan dan melayani Dia. Hendaknya yang mendorong dan memotivasi kita untuk berkarya bagi Tuhan bukan semata-mata karena upah, melainkan karena kita mengasihi Tuhan yang rela mengorbankan nyawaNya untuk menebus dosa-dosa kita. Jerih lelah kita untuk melayani Tuhan itu tidak akan pernah sia-sia. Sekecil apa pun yang kita perbuat kepada salah seorang yang kecil di bumi dan juga untuk Kerajaan Allah, Tuhan berkata, "Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." (Matius 10:42b). Rasul Paulus juga menyatakan, "Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri." (1 Korintus 3:8).
Sudahkah kita menjadi kawan sekerja Allah? "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4). (Bersambung)
Baca: Wahyu 22:6-17
"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya." Wahyu 22:12
Kita patut bersyukur kepada Allah, oleh karena iman kita di dalam Yesus Kristus kita beroleh keselamatan secara cuma-cuma. Tertulis: "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah," (Efesus 2:8). Jadi kita harus menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang baik di dalam diri manusia yang membuat kita layak untuk diselamatkan. Keselamatan yang kita terima itu bukan karena kita melakukan perbuatan baik. "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita," (2 Timotius 1:9). Jadi "...jangan ada orang yang memegahkan diri." (Efesus 2:9). Setiap kita yang telah beroleh kasih karunia ini (keselamatan) wajib untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik yang telah dipersiapkan oleh Allah sebelumnya (baca Efesus 2:10).
Untuk selanjutnya, masih ada upah yang disediakan Tuhan bagi orang-orang yang percaya. Namun upah akan diberikan bagi mereka yang bekerja bagi Tuhan, "Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya." (Matius 16:27). Marilah kita mengerjakan keselamatan yang telah kita terima itu dengan ketaatan, dan gunakan waktu yang ada untuk bekerja bagi Tuhan dan melayani Dia. Hendaknya yang mendorong dan memotivasi kita untuk berkarya bagi Tuhan bukan semata-mata karena upah, melainkan karena kita mengasihi Tuhan yang rela mengorbankan nyawaNya untuk menebus dosa-dosa kita. Jerih lelah kita untuk melayani Tuhan itu tidak akan pernah sia-sia. Sekecil apa pun yang kita perbuat kepada salah seorang yang kecil di bumi dan juga untuk Kerajaan Allah, Tuhan berkata, "Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya." (Matius 10:42b). Rasul Paulus juga menyatakan, "Baik yang menanam maupun yang menyiram adalah sama; dan masing-masing akan menerima upahnya sesuai dengan pekerjaannya sendiri." (1 Korintus 3:8).
Sudahkah kita menjadi kawan sekerja Allah? "Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorangpun yang dapat bekerja." (Yohanes 9:4). (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)