Saturday, September 7, 2013

TUHAN ADALAH PERLINDUNGANKU

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 September 2013 -

Baca:  Mazmur 27:1-14

"TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar?"  Mazmur 27:1

Tak seorang pun tahu perihal hari esok!  Karena itu Alkitab menasihati:  "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu."  (Amsal 27:1).  Manusia hanya bisa meramal, merancang dan membuat perkiraan-perkiraan, tapi hanya Tuhan yang tahu pasti.  "Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana."  (Amsal 19:21), sebab  "Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi TUHAN, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita..."  (Ulangan 29:29).  Mari jalani hidup ini dengan penuh penyerahan diri kepada Tuhan.  Kita tahu bahwa hidup penuh tantangan, ujian dan ketidakmengertian kita akan masa depan, sehingga banyak orang menempuh segala cara untuk mencoba melihat masa depannya dengan bertanya kepada dukun, paranormal dan sebagainya dengan harapan beroleh kekuatan, perlindungan dan jaminan.  Namun sebagai orang percaya kita punya Tuhan Yesus yang senantiasa menjaga, melindungi dan menyertai kita.

     Dalam Mazmur 27 Daud menyatakan bahwa ada banyak tantangan yang datang dari mana saja yang mungkin terjadi dalam kehidupan orang percaya.  Tantangan itu bisa datang dari orang-orang di sekitar yang berniat jahat untuk menjatuhkan dan menghancurkan kita  (ayat 2);  masalah atau persoalan yang sedang terjadi dan kita alami  (ayat 3);  ditinggalkan oleh orang-orang terdekat dan yang kita kasihi  (ayat 10);  orang-orang yang iri dengki yang berusaha memfitnah kita  (ayat 12) dan masih banyak lagi.  Sikap dalam menghadapi semua itu adalah harus tetap percaya kepada Tuhan dan terus bertekun mencari Dia.  "Aku mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang tekun mencari aku akan mendapatkan daku."  (Amsal 8:17);  dan yang terutama sekali adalah kita harus menjaga hidup ini supaya tidak menyimpang dari jalan-jalan Tuhan.

     Hidup dalam ketaatan adalah kunci untuk beroleh perlindungan dari Tuhan,  "Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai."  (Mazmur 5:13).

Semakin mendekat kepada Tuhan semakin kita beroleh kekuatan dan mampu tegak berdiri di atas persoalan, karena Dia adalah perlindungan kita!

Friday, September 6, 2013

MERAGUKAN TUHAN YESUS

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 6 September 2013 -

Baca:  Matius 28:1-10

"Ia tidak ada di sini, sebab Ia telah bangkit, sama seperti yang telah dikatakan-Nya."  Matius 28:6a

Sampai saat ini masih banyak orang meragukan keilahian Kristus, tidak percaya bahwa Ia adalah Tuhan dan Juruselamat.  Selalu timbul pertanyaan:  benarkah Yesus disalibkan dan bangkit dari kematian?  Benarkah Dia menebus dosa manusia?  Banyak orang Kristen turut terprovokasi sehingga menjadi ragu-ragu terhadap imannya sendiri.  "Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah."  (1 Korintus 1:18).

     Sebagai orang percaya kita tidak perlu meragukan Tuhan kita Yesus Kristus.  Dia adalah penebus dosa kita seperti tertulis:  "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah."  (2 Korintus 5:21).  Ditegaskan pula bahwa  "...keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."  (Kisah 4:12).  Orang dunia boleh saja ragu akan Yesus Kristus, tapi kita harus yakin bahwa Ia sudah bangkit dan kebangkitanNya ini menjadi dasar iman kita yang teguh.  Perihal kematianNya nabi Yesaya sudah menubuatkan,  "Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh."  (Yesaya 53:5).  Begitu juga tentang kebangkitanNya:  "Kepala pasukan dan prajurit-prajuritnya yang menjaga Yesus menjadi sangat takut ketika mereka melihat gempa bumi dan apa yang telah terjadi, lalu berkata: 'Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.'"  (Matius 27:54).  Kubur kosong membuktikan bahwa Yesus telah bangkit dan makin dipertegas di mana Ia juga menampakkan diri kepada murid-murid dan banyak orang  (baca  1 Korintus 15:4-6).  Jadi setelah membayar hukuman atas dosa kita melalui kematianNya, Yesus bangkit.

     Dengan demikian kematian dan kebangkitan Kristus menjadi hal yang sangat prinsipal bagi orang percaya.

Rasul Paulus menulis,  "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu."  1 Korintus 15:14.