Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 30 Agustus 2013 -
Baca: 1 Timotius 4:1-16
"Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu." 1 Timotius 4:16a
Dewasa ini makin banyak anak Tuhan yang turut terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan. Ini adalah berita baik! Namun menjadi pelayan Tuhan yang benar bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada harga yang harus kita bayar! Kita tidak bisa melayani Tuhan dengan asal-asalan atau sekedar latah karena ikut-ikutan. Melayani Tuhan adalah tugas yang sangat mulia, karena itu kita harus melakukannya dengan kesungguhan hati dan komitmen yang tinggi.
Timotius adalah seorang pemuda yang bertalenta dan memiliki kehidupan rohani yang mumpuni. Komitmennya dalam melayani Tuhan tak diragukan lagi. Itulah sebabnya rasul Paulus tak henti-hentinya berdoa untuk Timotius supaya ia tetap memiliki semangat dalam melayani Tuhan. "...kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu." (2 Timotius 1:6). Ada banyak alasan bagi Timotius untuk menjadi lemah dan patah semangat melayani karena banyak tantangan dan ujian menghadang langkahnya dalam mengemban Amanat Agung Tuhan ini. Apalagi saat itu Paulus selaku pembina rohani Timotius sedang dipenjara oleh karena Injil; secara manusia mental Timotius pasti terpengaruh dan terganggu!
Orang berpendapat bahwa orang muda itu masih 'hijau', minim pengalaman, belum banyak mengenyam asam garam kehidupan, sehinga mereka memandang Timotius dengan sebelah mata. Mereka berpendapat bahwa orang muda belum layak menjadi pemimpin rohani. Belum lagi permasalahan yang ada dalam jemaat di Efesus yang begitu kompleks. Ibarat suatu penyakit, maka penyakit jemaat Efesus itu stadium empat atau sudah kronis. Pada saat itu ada banyak pengajar-pengajar sesat yang menyusup di antara jemaat menebarkan ajarannya yang menyimpang dari kebenaran injil, sehingga jemaat mulai terjebak dengan takhayul dan dongeng-dongeng. Rasul Paulus menasihati Timotius, "Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah
teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah
lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12). Inilah tantangan tersendiri bagi Timotius untuk menunjukkan kualitas hidupnya sebagai pelayan Tuhan muda! (Bersambung)
Tuesday, August 20, 2013
MILIKILAH IMPIAN BESAR (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Agustus 2013 -
Baca: Mazmur 107:23-32
"mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam." Mazmur 107:24
Tuhan sudah menyediakan berkatNya, tapi perlu upaya keras untuk meraihnya sebab berkatNya yang besar tersedia di tempat yang "dalam". Hanya di laut yang dalam para nelayan akan menangkap ikan-ikan besar. Inilah perintah Tuhan kepada Simon Petrus, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." (Lukas 5:4).
Ukuran masalah yang kita hadapi biasanya menentukan pula level kerohanian yang akan kita capai; karena Tuhan tahu kemampuan kita, Ia pun mengijinkan masalah terjadi sesuai dengan kapasitas yang kita miliki. Jika kita menyadari akan hal ini kita akan terus melangkah maju bersama Tuhan, karena kita percaya bahwa "...dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37). Itulah sebabnya Tuhan pun menghendaki kita untuk memimpikan apa saja dan menginginkan apa saja, "...tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Perlu diingat bahwa mimpi tidak akan pernah menjadi kenyataan tanpa tindakan dan usaha kita mewujudkannya. Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang mengawalinya dengan sebuah mimpi besar yang membuat mereka menjadi orang-orang yang rajin, tekun, tidak gampang menyerah pada tantangan yang menghambat impiannya. Mereka tidak berpangku tangan, mengharap berkat turun dari langit. Ketika kita melakukan yang terbaik, yakinlah Tuhan akan melakukan yang tidak sanggup kita lakukan. "Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa," (Mazmur 60:14).
Mungkin saat ini kita sedang terpuruk dan gagal. Jangan putus asa dan tawar hati. Ayo bangkit! Sekali lagi, bangkitlah! Mari kita arahkan mata kita kepada kuasa Tuhan yang tak terbatas itu! Yosua, karena mengandalkan Tuhan, mampu melewati setiap rintangan dan berhasil membawa bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian.
Kunci meraih impian besar: andalkan Tuhan dalam segala perkara, sebab "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan," Efesus 3:20
Baca: Mazmur 107:23-32
"mereka melihat pekerjaan-pekerjaan TUHAN, dan perbuatan-perbuatan-Nya yang ajaib di tempat yang dalam." Mazmur 107:24
Tuhan sudah menyediakan berkatNya, tapi perlu upaya keras untuk meraihnya sebab berkatNya yang besar tersedia di tempat yang "dalam". Hanya di laut yang dalam para nelayan akan menangkap ikan-ikan besar. Inilah perintah Tuhan kepada Simon Petrus, "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." (Lukas 5:4).
Ukuran masalah yang kita hadapi biasanya menentukan pula level kerohanian yang akan kita capai; karena Tuhan tahu kemampuan kita, Ia pun mengijinkan masalah terjadi sesuai dengan kapasitas yang kita miliki. Jika kita menyadari akan hal ini kita akan terus melangkah maju bersama Tuhan, karena kita percaya bahwa "...dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:37). Itulah sebabnya Tuhan pun menghendaki kita untuk memimpikan apa saja dan menginginkan apa saja, "...tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." (Filipi 4:6). Perlu diingat bahwa mimpi tidak akan pernah menjadi kenyataan tanpa tindakan dan usaha kita mewujudkannya. Orang-orang yang berhasil adalah orang-orang yang mengawalinya dengan sebuah mimpi besar yang membuat mereka menjadi orang-orang yang rajin, tekun, tidak gampang menyerah pada tantangan yang menghambat impiannya. Mereka tidak berpangku tangan, mengharap berkat turun dari langit. Ketika kita melakukan yang terbaik, yakinlah Tuhan akan melakukan yang tidak sanggup kita lakukan. "Dengan Allah akan kita lakukan perbuatan-perbuatan gagah perkasa," (Mazmur 60:14).
Mungkin saat ini kita sedang terpuruk dan gagal. Jangan putus asa dan tawar hati. Ayo bangkit! Sekali lagi, bangkitlah! Mari kita arahkan mata kita kepada kuasa Tuhan yang tak terbatas itu! Yosua, karena mengandalkan Tuhan, mampu melewati setiap rintangan dan berhasil membawa bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian.
Kunci meraih impian besar: andalkan Tuhan dalam segala perkara, sebab "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan," Efesus 3:20
Subscribe to:
Posts (Atom)