Sunday, August 18, 2013

LETIH DAN LESU ROHANI

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 18 Agustus 2013 -

Baca:  Yesaya 31:1-9

"Sebab orang Mesir adalah manusia, bukan allah, dan kuda-kuda mereka adalah makhluk yang lemah, bukan roh yang berkuasa."  Yesaya 31:3a

Akhir-akhir ini banyak di antara kita yang dilanda oleh rasa letih, lelah, lemah dan lesu, bukan hanya secara fisik, tapi juga rohani.  Hal ini mungkin disebabkan oleh berbagai masalah yang mendera hidup:  sakit-penyakit berkepanjangan, krisis keuangan rumah tangga, kesibukan bekerja, adalah antara lain penyebab kita tidak lagi berapi-api mengejar perkara-perkara rohani.  Ketika segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan harapan, kita pun langsung berpikir bahwa Tuhan tidak lagi memperhatikan kita dan meninggalkan kita.  Orang-orang yang di sekitar kita pun dapat membuat kita terpancing emosi, jengkel, sedih dan kecewa.  Tapi begitu pun keadaannya kita harus menyadari bahwa problema adalah hal yang tak terhindarkan yang harus kita lalui dalam perjalanan hidup ini.  Sesungguhnya yang perlu kita lakukan untuk mengatasi segala rasa letih, lelah dan lesu rohani kita adalah dengan mengubah cara pandang kita terhadap setiap persoalan yang terjadi.

     Rasul Paulus juga mengalami banyak penderitaan, tetapi ia kuat dan rohnya tetap menyala-nyala bagi Tuhan, karena ia berkeyakinan bahwa berada di dunia ini hanyalah untuk sementara waktu,  "Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga,"  (Filipi 3:20).  Sorga adalah tempat tinggal sesungguhnya bagi orang percaya!  Karena itu ia senantiasa menanti-nantikan Tuhan dengan bertekun mengerjakan tugas pelayanannya.  Dibandingkan dengan kemuliaan yang telah menatinya kelak, semua masalah dan penderitaan apa pun di dunia ini tidak berarti apa-apa baginya.  Paulus berkata,  "Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita."  (Roma 8:18).

     Jangan biarkan masalah dan penderitaan yang terjadi membuat kita mengalami kemerosotan rohani.  Jika kondisi seperti ini sedang melanda Saudara, segeralah datang kepada Tuhan dan nyatakan semua dalam doa, karena hanya Dia yang dapat memberikan kekuatan yang sesungguhnya.

"...orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru:  mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah."  Yesaya 40:31

Saturday, August 17, 2013

MENGHARGAI JASA PAHLAWAN

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Agustus 2013 -

Baca:  2 Samuel 23:8-39

"Inilah nama para pahlawan yang mengiringi Daud: Isybaal, orang Hakhmoni, kepala triwira ("Kelompok Tiga", para Pahlawan - Red.); ia mengayunkan tombaknya melawan delapan ratus orang yang tertikam mati dalam satu pertempuran."  2 Samuel 23:8

Merdeka!  Merdeka!  Merdeka!  Hari ini pekik kemerdekaan bergema di seluruh persada tanah air.  Kita, seluruh bangsa Indonesia, sedang merayakan hari yang sangat bersejarah bagi bangsa ini.  Dirgahayu RI!  Tepat pada tanggal 17 Agustus, enam puluh delapan tahun silam, bangsa Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya dari penjajahan bangsa asing.  Selama kurun waktu yang lama bangsa ini berada dalam cengkeraman bangsa-bangsa lain... tak bisa dibayangkan betapa menderitanya rakyat pada waktu itu.  Dalam teks pembukaan UUD 1945 alinea pertama dikatakan,  "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan..."  Kemerdekaan kini telah menjadi milik bangsa Indonesia!  Merdeka berarti bebas dari belenggu, bebas dari tekanan, bebas dari perbudakan!  Namun satu hal yang harus kita ketahui ialah kemerdekaan bangsa ini tidak didapat semudah membalikkan telapak tangan!  Ini diperoleh dengan pertumpahan darah para pendahulu kita, yaitu para pahlawan bangsa, yang telah berjuang dan rela mengorbankan jiwa raganya demi membela bangsa.

     Hari ini kita membaca nama-nama orang yang memiliki peran besar dalam kemenangan Daud saat bangsanya bertempur melawan bangsa-bangsa lain.  Mereka adalah pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.  Namun di atas semuanya itu kemenangan Daud adalah karena campur tangan Tuhan.  "Demikianlah diberikan TUHAN kemenangan yang besar."  (2 Samuel 23:12b).  Pemazmur pun mengakui,  "Sebab bukan kepada panahku aku percaya, dan pedangkupun tidak memberi aku kemenangan, tetapi Engkaulah yang memberi kami kemenangan terhadap para lawan kami,"  (Mazmur 44:7-8).

     Kita pun patut bersyukur kepada Tuhan, karena pertolonganNyalah kita dapat meraih kemerdekaan.  Tak boleh kita lupa juga menghargai jasa para pahlawan, di mana mereka telah memberikan modal yang tak ternilai harganya bagi kita, yaitu kemerdekaan.

Tugas kita adalah mengisi kemerdekaan ini dengan melakukan yang terbaik bagi bangsa sesuai dengan talenta yang diberikan Tuhan.