Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 14 Agustus 2013 -
Baca: Kolose 1:1-14
"di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa." Kolose 1:14
Sebelum kita bertobat dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, kita sesungguhnya berada di dalam cengkeraman kuasa kegelapan. Kita berada di bawah kekuasaan kerajaan Iblis dan diperbudak oleh dosa seperti tertulis: "Dahulu memang kamu hamba dosa," (Roma 6:17), dan sedang berjalan menuju kepada kebinasaan kekal. Namun syukur kepada Allah, karena kasihNya "...Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang
percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal." (Yohanes 3:16).
Jadi inisiatif keselamatan itu datangnya dari Allah sendiri. Dia membebaskan kita dari cengkeraman kuasa dosa dan memerdekakan kita dari dosa melalui PuteraNya Yesus Kristus. Kepada setiap orang yang percaya dan beriman kepada Yesus Kristus Kasih Allah dinyatakan. Tuhan Yesus menyampaikan hal ini dalam doaNya kepada Bapa, "...memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku; dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan
memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di
dalam mereka dan Aku di dalam mereka." (Yohanes 17:25-26). Ini menunjukkan bahwa setiap orang yang berada di luar Kristus (tidak berada di dalam Dia) belum ditebus dan belum beroleh pengampunan dosa. Jika di luar Tuhan Yesus kita dapat menerima pengampunan dosa, Dia tidak perlu mati di atas kayu salib; melalui pengorbanan Kristus kita diperdamaikan dengan Allah dan tidak lagi berada di bawah kuasa hukum dosa.
Kita ditebus bukan dengan barang fana, bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah Kristus yang mahal, yang tak bernoda dan tak bercacat (baca 1 Petrus 1:18-19). Jadi "...tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan." (Ibrani 9:22b). Namun, darah binatang tidak dapat menebus dosa manusia, "Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan dosa." (Ibrani 10:4). Di zaman Perjanjian Lama darah binatang sebagai korban penebusan dosa hanyalah lambang dari korban yang sesungguhnya darah Kristus.
Dosa manusia hanya dapat ditebus oleh Darah Anak Domba Allah yaitu darah Yesus Kristus saja!
Wednesday, August 14, 2013
Tuesday, August 13, 2013
ISI PIKIRAN: Menunjukkan Siapa Kita!
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 13 Agustus 2013 -
Baca: Matius 12:33-37
"Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat." Matius 12:35
Bagi orang percaya berpikir benar merupakan hal yang sangat penting. Amsal 23:7 menulis, "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." Hal ini menunjukkan bahwa pkiran kita itu berkuasa dan memiliki kesanggupan untuk mencipta. Karena itulah kita harus berhati-hati dengan apa yang kita pikirkan. Jika tahu bahwa pikiran kita akan mempengaruhi keberadaan hidup kita kelak, maka memenuhi pikiran dengan hal-hal yang positif dan benar haruslah menjadi prioritas kita setiap waktu.
Ada ribuan perkara yang disuguhkan kepada kita setiap hari, positif maupun negatif. Kita harus bisa menyaring dan memilah-milah mana yang patut masuk ke dalam pikiran kita dan mana yang harus dibuang jauh-jauh. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus memilih memikirkan perkara yang benar dan yang berkenan kepada Tuhan. Inilah yang disebut dengan peperangan atau pergumulan. "...pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN..." (Ulangan 30:19-20). Jadi, apakah kita memilih pikiran yang membawa kepada berkat dan kemenangan, atau yang membawa kepada kegagalan dan kehancuran? Ketika kita memikirkan hal-hal yang berasal dari daging, secara otomatis kita akan berjalan dalam daging, mustahil dapat hidup dalam pimpinan Roh. "...jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." (Roma 8:13).
Pikiran itu menghasilkan buah, oleh karena itu pikirkanlah semua yang baik, maka buah kehidupan kita akan baik pula. Sebelum pikiran kita benar-benar dibereskan di hadapan Tuhan, sampai kapan pun hidup kita tidak akan pernah beres.
"Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;" Mazmur 139:23
Baca: Matius 12:33-37
"Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik dari perbendaharaannya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan hal-hal yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat." Matius 12:35
Bagi orang percaya berpikir benar merupakan hal yang sangat penting. Amsal 23:7 menulis, "Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." Hal ini menunjukkan bahwa pkiran kita itu berkuasa dan memiliki kesanggupan untuk mencipta. Karena itulah kita harus berhati-hati dengan apa yang kita pikirkan. Jika tahu bahwa pikiran kita akan mempengaruhi keberadaan hidup kita kelak, maka memenuhi pikiran dengan hal-hal yang positif dan benar haruslah menjadi prioritas kita setiap waktu.
Ada ribuan perkara yang disuguhkan kepada kita setiap hari, positif maupun negatif. Kita harus bisa menyaring dan memilah-milah mana yang patut masuk ke dalam pikiran kita dan mana yang harus dibuang jauh-jauh. Sebagai anak-anak Tuhan kita harus memilih memikirkan perkara yang benar dan yang berkenan kepada Tuhan. Inilah yang disebut dengan peperangan atau pergumulan. "...pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu, dengan mengasihi TUHAN, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya, sebab hal itu berarti hidupmu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan TUHAN..." (Ulangan 30:19-20). Jadi, apakah kita memilih pikiran yang membawa kepada berkat dan kemenangan, atau yang membawa kepada kegagalan dan kehancuran? Ketika kita memikirkan hal-hal yang berasal dari daging, secara otomatis kita akan berjalan dalam daging, mustahil dapat hidup dalam pimpinan Roh. "...jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup." (Roma 8:13).
Pikiran itu menghasilkan buah, oleh karena itu pikirkanlah semua yang baik, maka buah kehidupan kita akan baik pula. Sebelum pikiran kita benar-benar dibereskan di hadapan Tuhan, sampai kapan pun hidup kita tidak akan pernah beres.
"Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;" Mazmur 139:23
Subscribe to:
Posts (Atom)