Thursday, August 8, 2013

LIDIA: Wanita Murah Hati (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 8 Agustus 2013 -

Baca:  Filipi 4:10-20

"Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus."  Filipi 4:19

Baptisan adalah identifikasi orang percaya dengan kematian Kristus, penguburanNya dan kebangkitanNya.  dikatakan:  "...kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru."  (Roma 6:3-4)

     Memberi tumpangan kepada hamba Tuhan adalah bukti bahwa ada buah-buah roh yang dihasilkan Lidia sebagai manusia baru di dalam Kristus.  Alkitab mencatat bahwa keramahtamahan dan suka memberi adalah sifat yang paling menonjol dari jemaat di Filipi.  Kontribusi mereka dalam mendukung pekerjaan Tuhan sangat besar dan mereka melakukannya atas dasar kasih dan kerelaan, tanpa perhitungan untung-rugi.  "...hai orang-orang Filipi; pada waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaatpun yang mengadakan perhitungan hutang dan piutang dengan aku selain dari pada kamu."  (Filipi 4:15).  Rasul Paulus sangat percaya bahwa Tuhan akan memperhitungkan setiap persembahan yang mereka berikan.  Bagian Tuhan adalah memberkati orang yang suka memberi, karena Dia adalah sumber berkat dan berkuasa membuka sumber berkat yang tak terbatas dalam kehidupan orang-orang yang suka memberi.  "Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu;"  (2 Korintus 9:10).

     Banyak orang Kristen yang enggan, ragu dan tidak mau memberi karena takut berkekurangan.  Namun ketahuilah, orang yang suka memberi tidak akan pernah menjadi miskin karena ia dipelihara oleh Tuhan.  "Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan,"  (Amsal 11:25).  Kekristenan itu identik dengan kasih dan salah satu wujud nyata bahwa kita punya kasih adalah memberi.  Lidia telah memberikan teladan bagi kita bagaimana kita harus bermurah hati dan mendukung pekerjaan Tuhan di muka bumi ini.

"Orang yang murah hati berbuat baik kepada diri sendiri,"  Amsal 11:17

Wednesday, August 7, 2013

LIDIA: Wanita Murah Hati (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 7 Agustus 2013 -

Baca:  Kisah Para Rasul 16:13-18

"Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku."  Kisah 16:15

Salah satu syarat bagi pemilik jemaat atau pelayan Tuhan adalah suka memberi tumpangan (baca  1 Timotius 3:2).  Orang yang suka memberi tumpangan disebut telah melakukan pekerjaan yang baik, dan menunjukkan bahwa ia adalah orang yang murah hati.

     Alkitab menyatakan bahwa kemurahan hati merupakan salah satu dari buah-buah Roh yang harus dihasilkan dalam kehidupan orang percaya.  Mengapa kita harus bermurah hati?  Karena Tuhan adalah murah hati dan  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6).  Jika kita mengaku bahwa diri kita adalah pengikut Kristus, kita harus menunjukkan sifat-sifat yang mencerminkan Kristus, salah satunya adalah murah hati.

     Adalah Lidia,  seorang wanita yang berprofesi sebagai penjual kain ungu, yang disebut memiliki sifat murah hati itu.  Lidia berasal dari kota Tiatira, salah satu kota di Filipi yang dikenal sebagai kota industri dan perdagangan.  Sebagai pedagang kain Lidia bukanlah wanita sembarangan.  Bisa dikatakan ia adalah orang yang mapan dan berhasil.  Meski hidup dalam kecukupan Lidia tidaklah pelit dan kikir.  Ia tidak menutup mata terhadap sesamanya, malahan menunjukkan kasih dan kepeduliannya terhadap orang lain.  Ia membuka pintu rumahnya untuk memberi tumpangan kepada orang-orang yang melayani Tuhan.  Memberi tumpangan adalah salah satu bagian penting dalam pelayanan dan bukti bahwa ia sangat mendukung pekerjaan Tuhan.  Ada tertulis:  "Muliakanlah TUHAN dengan hartamu,"  (Amsal 3:9).  Dilihat dari latar belakangnya, sesungguhnya Lidia adalah seorang non yahudi, tapi ia percaya kepada Tuhan dan imannya makin diteguhkan ketika ia mendengarkan berita firman yang disampaikan oleh rasul Paulus saat melakukan tour pelayanannya di Filipi.  Akhirnya Lindia dan seisi keluarganya memberi diri untuk dibaptis.

     Kehidupan Lidia mampu menjadi berkat dan kesaksian yang baik bagi keluarga dan orang-orang yang ada di sekitarnya, sehingga ia mampu membawa seisi keluarganya percaya kepada Tuhan Yesus dan dibaptis sebagai tanda kehidupan baru di dalam Kristus.  (Bersambung)