Sunday, July 28, 2013

BERSAKSI DAN MENJADI KESAKSIAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 28 Juli 2013 -

Baca:  Mazmur 66:1-20

"Marilah, dengarlah, hai kamu sekalian yang takut akan Allah, aku hendak menceritakan apa yang dilakukan-Nya terhadap diriku."  Mazmur 66:16

Mari kita merenungkan ini sejenak! Apa yang sudah Tuhan perbuat dalam hidup Saudara?  Disembuhkan dari sakit, dilepaskan dari masalah yang menghimpit, beroleh jalan keluar ketika menghadapi jalan buntu?  Akankah kita diam saja dan tidak membalas kebaikan Tuhan?  Jangan pernah ragu untuk membagikan kepada orang lain.

     Ada banyak orang Kristen yang sudah menjalankan tugasnya dalam hal bersaksi.  Tapi, tidak sedikit pula yang enggan melangkahkan kakinya untuk bersaksi, baik itu kepada keluarga terdekat, tetangga di sekitar tempat tinggal, teman-teman di kantor, terlebih lagi kepada orang-orang yang belum mengenal Tuhan dengan alasan kurang fasih bicara, malu atau canggung.  Alkitab mengingatkan kita:  "Kamu inilah saksi-saksi-Ku," demikianlah firman TUHAN, "dan hamba-Ku yang telah Kupilih,"  (Yesaya 43:10).  Bagaimana kita harus memulai bersaksi kepada orang lain?  Cara yang paling efektif untuk bersaksi kepada orang lain adalah melalui perbuatan kita sendiri.  Oleh karena itu  "Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu."  (1 Timotius 4:12b).  Ketika kita menjadi teladan bagi orang lain, baik itu melalui perkataan dan perbuatan, saat itu pula kita sedang bersaksi, sehingga melalui perkataan dan perbuatan, saat itu pula kita sedang bersaksi, sehingga melalui hidup kita nama Tuhan dipermuliakan.

     Jangan pernah takut untuk bersaksi, karena di dalam kita ada Roh kudus.  "Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita,"  (2 Timotius 1:7-8).  Inilah yang membangkitkan semangat Petrus dan Yohanes untuk bersaksi.  Meski dihadapkan ke Mahkamah Agama dan nyawanya terancam, mereka tidak gentar sedikit pun dan dengan tegas berkata,  "Sebab tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar."  (Kisah Para Rasul 4:20).  Jadikan bersaksi sebagai gaya hidup kita setiap hari.  Jika ada orang Kristen yang tidak pernah bersaksi, apalagi hidupnya tidak menjadi kesaksian bagi orang lain, ia sama seperti ranting yang kering dan tidak berguna.

Selagi ada kesempatan mari berlomba menjadi saksi-saksi Kristus di tengah dunia!

Saturday, July 27, 2013

BERSAKSI DAN MENJADI KESAKSIAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Juli 2013 -

Baca:  Markus 5:1-20

"Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"  Markus 5:19

Perikop firman Tuhan hari ini adalah:  'Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa.'.  Orang ini kerasukan roh jahat,  "Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu."  (Markus 5:5).  Bisa dibayangkan bagaimana kondisi orang itu!  Namun setelah bertemu Yesus ia disembuhkan dan mengalami kelepasan.  Karena kuasa Tuhan roh-roh jahat keluar dari tubuh orang Gerasa itu dan berpindah ke dalam tubuh kawanan babi, sehingga  "Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya."  (Markus 5:13b).  Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan yang berkuasa.  Sungguh,  "Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!"  (Yeremia 32:17b).

     Lalu apa yang dikehendaki Tuhan terhadap orang yang telah mengalami pertolonganNya itu?  "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!"  (ayat nas).  Tuhan memerintahkan orang itu untuk menceritakan kepada orang-orang sekampungnya tentang apa yang telah diperbuat Tuhan kepadanya.  Bersaksi kepada orang lain inilah yang menjadi kehendak Tuhan bagi orang percaya!  Saksikan tentang apa yang telah Tuhan Yesus lakukan untuk kita, di mana Dia telah mengorbankan nyawaNya di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, yang olehNya kita diselamatkan.  Itu adalah dasar kesaksian yang harus kita sampaikan kepada orang-orang yang belum percaya.  Selain itu kita juga menceritakan kepada orang lain tentang apa yang telah kita alami setelah kita percaya dan menjadi anak-anakNya.  Ini berisikan tentang kasih, kebaikan, mujizat dan pertolongan yang Tuhan sudah nyatakan dalam hidup kita.

     Di sepanjang perjalanan Saudara menjadi Kristen  (pengikut Kristus), apakah Saudara tidak pernah sekalipun mengecap kebaikan Tuhan dan mengalami mujizatNya?

Setiap kita, tanpa terkecuali, pasti pernah dan senantiasa menikmati kasih Tuhan hari lepas hari, bukan?  Bagikan itu kepada orang lain!