Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 27 Juli 2013 -
Baca: Markus 5:1-20
"Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan
beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh
Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" Markus 5:19
Perikop firman Tuhan hari ini adalah: 'Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa.'. Orang ini kerasukan roh jahat, "Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu." (Markus 5:5). Bisa dibayangkan bagaimana kondisi orang itu! Namun setelah bertemu Yesus ia disembuhkan dan mengalami kelepasan. Karena kuasa Tuhan roh-roh jahat keluar dari tubuh orang Gerasa itu dan berpindah ke dalam tubuh kawanan babi, sehingga "Kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya." (Markus 5:13b). Ini menunjukkan bahwa Yesus adalah Tuhan yang berkuasa. Sungguh, "Tiada suatu apapun yang mustahil untuk-Mu!" (Yeremia 32:17b).
Lalu apa yang dikehendaki Tuhan terhadap orang yang telah mengalami pertolonganNya itu? "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan
beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh
Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" (ayat nas). Tuhan memerintahkan orang itu untuk menceritakan kepada orang-orang sekampungnya tentang apa yang telah diperbuat Tuhan kepadanya. Bersaksi kepada orang lain inilah yang menjadi kehendak Tuhan bagi orang percaya! Saksikan tentang apa yang telah Tuhan Yesus lakukan untuk kita, di mana Dia telah mengorbankan nyawaNya di atas kayu salib untuk menebus dosa-dosa kita, yang olehNya kita diselamatkan. Itu adalah dasar kesaksian yang harus kita sampaikan kepada orang-orang yang belum percaya. Selain itu kita juga menceritakan kepada orang lain tentang apa yang telah kita alami setelah kita percaya dan menjadi anak-anakNya. Ini berisikan tentang kasih, kebaikan, mujizat dan pertolongan yang Tuhan sudah nyatakan dalam hidup kita.
Di sepanjang perjalanan Saudara menjadi Kristen (pengikut Kristus), apakah Saudara tidak pernah sekalipun mengecap kebaikan Tuhan dan mengalami mujizatNya?
Setiap kita, tanpa terkecuali, pasti pernah dan senantiasa menikmati kasih Tuhan hari lepas hari, bukan? Bagikan itu kepada orang lain!
Saturday, July 27, 2013
Friday, July 26, 2013
INDAH PADA WAKTU TUHAN (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Juli 2013 -
Baca: Habakuk 2:1-5
"Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." Habakuk 2:3
Kapan Tuhan memberikan pertolongan kepada kita tepat waktu? Saat kita berserah penuh kepada Tuhan. Selama kita masih mengandalkan kekuatan sendiri dan bimbang, pertolongan Tuhan akan semakin lambat. Karena itu Yakobus menasihati bahwa ketika kita meminta kepada Tuhan melalui doa, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7).
Tuhan tidak pernah menunda-nunda pertolonganNya asal kita berserah penuh kepadaNya dan tidak mendua hati. Maka "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak." (Mazmur 37:5). Pertolongan Tuhan akan dinyatakan tepat pada waktuNya saat kita menghargai firmanNya lebih dari segalanya dan melakukan firman itu dalam kehidupan sehari-hari (hidup dalam ketaatan). "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam...apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3). Sudahkah kita menjadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani kita setiap hari?
Selain itu kita harus berjalan dalam iman, sebab "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6a). Iman yang bagaimana? Iman yang hidup, yaitu yang disertai perbuatan nyata, sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Berjalan dalam iman berarti "...tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:18). Dengan memiliki iman yang teguh kita tidak akan pernah goyah meski ada banyak tantangan yang menghadang, karena mata rohani kita senantiasa terarah kepada Tuhan. Berjalan dalam iman berarti percaya bahwa "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13).
Pertolongan Tuhan selalu indah pada waktuNya asal kita punya penyerahan penuh kepada Tuhan, taat dan berjalan dalam iman!
Baca: Habakuk 2:1-5
"Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh." Habakuk 2:3
Kapan Tuhan memberikan pertolongan kepada kita tepat waktu? Saat kita berserah penuh kepada Tuhan. Selama kita masih mengandalkan kekuatan sendiri dan bimbang, pertolongan Tuhan akan semakin lambat. Karena itu Yakobus menasihati bahwa ketika kita meminta kepada Tuhan melalui doa, "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan." (Yakobus 1:6-7).
Tuhan tidak pernah menunda-nunda pertolonganNya asal kita berserah penuh kepadaNya dan tidak mendua hati. Maka "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak." (Mazmur 37:5). Pertolongan Tuhan akan dinyatakan tepat pada waktuNya saat kita menghargai firmanNya lebih dari segalanya dan melakukan firman itu dalam kehidupan sehari-hari (hidup dalam ketaatan). "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam...apa saja yang diperbuatnya berhasil." (Mazmur 1:2-3). Sudahkah kita menjadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani kita setiap hari?
Selain itu kita harus berjalan dalam iman, sebab "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah." (Ibrani 11:6a). Iman yang bagaimana? Iman yang hidup, yaitu yang disertai perbuatan nyata, sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Berjalan dalam iman berarti "...tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal." (2 Korintus 4:18). Dengan memiliki iman yang teguh kita tidak akan pernah goyah meski ada banyak tantangan yang menghadang, karena mata rohani kita senantiasa terarah kepada Tuhan. Berjalan dalam iman berarti percaya bahwa "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku." (Filipi 4:13).
Pertolongan Tuhan selalu indah pada waktuNya asal kita punya penyerahan penuh kepada Tuhan, taat dan berjalan dalam iman!
Subscribe to:
Posts (Atom)