Friday, July 26, 2013

INDAH PADA WAKTU TUHAN (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Juli 2013 -

Baca:  Habakuk 2:1-5

"Sebab penglihatan itu masih menanti saatnya, tetapi ia bersegera menuju kesudahannya dengan tidak menipu; apabila berlambat-lambat, nantikanlah itu, sebab itu sungguh-sungguh akan datang dan tidak akan bertangguh."  Habakuk 2:3

Kapan Tuhan memberikan pertolongan kepada kita tepat waktu?  Saat kita berserah penuh kepada Tuhan.  Selama kita masih mengandalkan kekuatan sendiri dan bimbang, pertolongan Tuhan akan semakin lambat.  Karena itu Yakobus menasihati bahwa ketika kita meminta kepada Tuhan melalui doa,  "Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan."  (Yakobus 1:6-7).

     Tuhan tidak pernah menunda-nunda pertolonganNya asal kita berserah penuh kepadaNya dan tidak mendua hati.  Maka  "Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak."  (Mazmur 37:5).  Pertolongan Tuhan akan dinyatakan tepat pada waktuNya saat kita menghargai firmanNya lebih dari segalanya dan melakukan firman itu dalam kehidupan sehari-hari (hidup dalam ketaatan).  "tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam...apa saja yang diperbuatnya berhasil."  (Mazmur 1:2-3).  Sudahkah kita menjadikan firman Tuhan sebagai makanan rohani kita setiap hari?

     Selain itu kita harus berjalan dalam iman, sebab  "...tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah."  (Ibrani 11:6a).  Iman yang bagaimana?  Iman yang hidup, yaitu yang disertai perbuatan nyata, sebab iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati.  Berjalan dalam iman berarti  "...tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal."  (2 Korintus 4:18).  Dengan memiliki iman yang teguh kita tidak akan pernah goyah meski ada banyak tantangan yang menghadang, karena mata rohani kita senantiasa terarah kepada Tuhan.  Berjalan dalam iman berarti percaya bahwa  "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."  (Filipi 4:13).

Pertolongan Tuhan selalu indah pada waktuNya asal kita punya penyerahan penuh kepada Tuhan, taat dan berjalan dalam iman!

Thursday, July 25, 2013

INDAH PADA WAKTU TUHAN (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Juli 2013 -

Baca:  Pengkotbah 3:1-15

"Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir."  Pengkotbah 3:11

Ada banyak orang Kristen yang mudah kecewa dan marah kepada Tuhan hanya karena doa-doa mereka yang belum beroleh jawaban dari Tuhan.  Kita pun berubah sikap, tidak lagi bersungguh-sungguh, dan roh untuk melayani Tuhan secara perlahan meredup dan akhirnya padam.  Alkitab menasihati,  "Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan."  (Roma 12:11), sebab  "...kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."  (1 Korintus 15:58).

     Ada tiga jawaban dari Tuhan bagi doa kita, yaitu:  ya, tidak, atau tunggu.  Ada banyak faktor yang menyebabkan doa-doa kita dijawab, tidak dijawab oleh Tuhan, atau harus menunggu.  Yang harus kita ketahui dan pahami adalah Tuhan punya agenda dan waktu tersendiri;  waktu kita bukanlah waktu Tuhan.  Telah tertulis:  "Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."  (Yesaya 55:8-9).

     Tidak semua orang Kristen mau mengerti kapan waktu Tuhan dinyatakan.  Hal ini membuat kita tidak sabar menunggu jawaban dariNya.  Kita ingin Tuhan menuruti keinginan kita, mengabulkan doa-doa kita sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan sendiri.  Kita memaksakan kehendak sendiri kepadaNya.  Dan ketika jawaban dari Tuhan itu tidak sesuai dengan yang kita kehendaki atau harapkan, kita pun menjadi kecewa dan marah kepada Dia.  Mari perhatikan doa Tuhan Yesus ini kepada Bapa:  "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki."  (Matius 26:39).  Kehendak Bapa adalah yang terutama bagi Tuhan Yesus, sebab Ia membuat segala sesuatu indah pada waktuNya.  Maka seharusnya kita mencontoh doa Yesus ini.

"Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!"  (Mazmur 27:14), sebab  "...semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;"  (Mazmur 25:3).