Wednesday, July 17, 2013

SERUPA KRISTUS: Butuh Kedisiplinan!

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 17 Juli 2013 -

Baca:  2 Korintus 3:1-18

"Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar."  2 Korintus 3:18b

Sasaran hidup orang percaya adalah menjadi serupa dengan Kristus yaitu dengan mengaplikasikan karakterNya dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan 1 Yohanes 2:6:  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup."  Dengan demikian kita dapat berkata,  "namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging, adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku."  (Galatia 2:20).

     Untuk mencapai sasaran itu dibutuhkan kedisiplinan rohani yang tinggi.  Pada hakekatnya disiplin dapat dilatih.  Melalui disiplin terhadap diri sendiri diharapkan tumbuh penguasaan diri dan karakter yang baik.  Jika dalam diri seseorang ada penguasaan diri dan karakter yang baik (buah-buah Roh), ini akan berdampak pada sikap dan perbuatannya yang dapat dipertanggungjawabkan.  Jadi standar hidup orang Kristen adalah wajib hidup sama seperti Kristus.  Inilah yang menjadi kehendak Tuhan dalam hidup kita!  Namun tidak sedikit orang Kristen yang berkata,  "Ah impossible kita dapat hidup benar, apalagi bisa sama seperti Kristus di tengah-tengah dunia yang seperti ini."  Tapi Alkitab menegaskan:  "Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!"  (Markus 9:23), sebab  "...Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah."  (Roma 8:28).  Jadi sadarilah bahwa dalam diri orang percaya berdiam Roh Kudus,  "...yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;"  (Yohanes 16:13).  Roh kudus yang akan menuntun, menguatkan dan memapukan kita hidup dalam kebenaran.

     Kesimpulannya:  untuk dapat hidup sama seperti Kristus hidup bukanlah perkara yang tidak mungkin bagi orang percaya.  Tetapi diperlukan adanya tekad, komitmen, kemauan dan disiplin yang tinggi untuk mewujudkannya!

Tanpa tekad, komitmen, kemauan dan disiplin, sulit sekali mewujudkan hidup serupa Dia!

Tuesday, July 16, 2013

PERTOBATAN YANG SEJATI (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Juli 2013 -

Baca:  2 Petrus 3:1-16

"Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat."  2 Petrus 3:9

Menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan berarti mau hidup dipimpin oleh Roh Tuhan dan tidak lagi hidup menurut jalan kita sendiri atau sekehendak hati kita.  Dalam Amsal 3:5-6 dikatakan:  "Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."  Jika kita hidup seturut dengan firman Tuhan dan mau hidup dipimpin oleh Roh kudus, perjalanan kita tidak akan tersesat.  "Siapa mengindahkan didikan, menuju jalan kehidupan, tetapi siapa mengabaikan teguran, tersesat."  (Amsal 10:17).

     Ketiga, kita berbalik dari perilaku yang jahat.  Kita berbalik dari mengasihi dosa kepada membenci dosa dan hidup dalam kebenaran, artinya hidup dalam ketaatan.  Ketika hidup dalam ketaatan, kita sedang hidup dalam perjanjian berkat Tuhan;  kita akan mengalami penggenapan janji-janji Tuhan.  Dengan kata lain kita menikmati berkat-berkat yang disediakan Tuhan sebagai upah dari ketaatan kita.  Berbalik dari perilaku yang jahat berarti menanggalkan 'manusia lama' dan mengenakan 'manusia baru' seperti tertulis:  "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang."  (2 Korintus 5:17).  Berbalik dari perilaku yang jahat juga berarti tegas terhadap dosa dan tidak berkompromi dengan dosa lagi.  Maka,  "...barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!"  (Wahyu 22:11).  Kasih Tuhan itu tidak terbatas, dengan penuh kesabaran Ia menunggu anak-anakNya berbalik dari jalan-jalan yang jahat.  Kasih Tuhan itu tidak terbatas, dengan penuh kesabaran Ia menunggu anak-anakNya berbalik dari jalan-jalan yang jahat.  Karena itu jangan sia-siakan waktu dan kesempatan yang diberikan Tuhan!

     Sudahkah kita mengalami pertobatan sejati?  Pertobatan sejati pasti menghasilkan buah-buah Roh dan itu akan berdampak bagi orang-orang yang ada di sekitarnya.

"Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu."  2 Korintus 6:17