Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 26 Juni 2013 -
Baca: Yeremia 33:1-13
"Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan
memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami,
yakni hal-hal yang tidak kauketahui." Yeremia 33:3
Berseru kepada Tuhan adalah hal yang kita lakukan apabila kita sedang dihadapkan pada masalah yang berat dan jalan buntu. Ketika doa-doa kita serasa tidak kunjung dijawab dan ketika daya upaya kita sudah tidak memungkinkan, hanya ini yang bisa kita lakukan yaitu berteriak dan berseru-seru memanggil nama Tuhan dengan segenap kekuatan kita. Janji firmanNya: ketika kita mau berseru kepada Tuhan, Dia akan menjawab kita, bahkan lebih dari yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kita ketahui. "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh
telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang
disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia." (1 Korintus 2:9).
Bartimeus, seorang pengemis buta, ketika mendengar bahwa Tuhan Yesus sedang lewat, mulai berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:47). Meski ditegor oleh banyak orang supaya ia diam, ia semakin keras berseru, "Anak Daud, kasihanilah aku!" (Markus 10:48). Mendengar seruan Bartimeus Yesus pun mengulurkan tanganNya dan memberi pertolongan. "Pada saat itu juga melihatlah ia, lalu ia mengikuti Yesus dalam perjalanan-Nya." (Markus 10:52b). Juga Daud, sebelum menjadi raja, kehidupannya diwarnai dengan penderitaan yang disebabkan oleh orang-orang terdekatnya. Salah satunya adalah Saul yang adalah mertuanya sendiri. Bagi Daud, Saul bukan sekedar mertua, tetapi juga seorang raja, pemimpin, panutan yang seharusnya mengayomi, tapi Saul justru berbuat yang sebaliknya yaitu ingin melenyapkan Daud. Dalam keadaan terjepit Daud pun berseru-seru kepada Tuhan, "Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang menyelesaikannya bagiku." (Mazmur 57:3).
Saudara sedang berbeban berat? Datanglah kepada Tuhan dan berserulah kepadaNya dengan iman, jangan sekali-kali mencari pertolongan di luar Dia.
"Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan engkau, dan engkau akan memuliakan Aku." Mazmur 50:15
Wednesday, June 26, 2013
Tuesday, June 25, 2013
PENGENALAN YANG SALAH
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 25 Juni 2013 -
Baca: Matius 12:22-37
"Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: 'Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan.'" Matius 12:24
Menjadi Kristen lama atau bertahun-tahun tidak menjamin seseorang memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan. Banyak yang kerohaniannya tidak pernah bertumbuh dan tetap begitu-begitu saja, sekalipun "...ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil." (Ibrani 5:12-13). Rasul Petrus menasihati, "...bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus." (2 Petrus 3:18).
Memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan berarti tahu siapa Tuhan, memahami jalan-jalanNya, kuasaNya dan juga kehendakNya. Jika kita tidak memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan, kita akan bertindak seperti orang-orang Farisi. Ketika melihat Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta dan bisu yang kerasukan setan, orang-orang Farisi yang secara teori paham benar tentang firman Tuhan malah menuduh, "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan." (ayat nas). Ini sangat berbahaya! Apabila cara pandang yang salah ini tidak segera dibereskan, sampai kapan pun kita akan menjalani hidup kekristenan kita dengan paradigma yang salah seperti orang-orang Farisi. Tuhan Yesus menyembuhkan dengan kuasa Allah, tetapi mereka mengira bahwa Dia menyembuhkan orang sakit dengan kuasa Beelzebul. Keterlaluan sekali!
Peristiwa seperti ini juga dialami murid-murid Yesus ketika melihatNya berjalan di atas air. Mereka terkejut dan mengira bahwa Dia adalah hantu. Aneh sekali! Padahal mereka telah sekian lama berkumpul tetapi mereka tidak dapat membedakan antara Tuhan dan hantu. "Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: 'Tenanglah! Aku ini, jangan takut!'" (Matius 14:27). Pada saat murid-murid mengalami ketakutan akibat ketidaktahuannya, Tuhan Yesus tidak marah, tetapi Ia menenangkan mereka supaya tidak takut. Sejauh mana kita mengenal Tuhan Yesus secara pribadi?
Untuk memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan, kita harus karib dengan Dia dan senantiasa merenungkan firmanNya!
Baca: Matius 12:22-37
"Tetapi ketika orang Farisi mendengarnya, mereka berkata: 'Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan.'" Matius 12:24
Menjadi Kristen lama atau bertahun-tahun tidak menjamin seseorang memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan. Banyak yang kerohaniannya tidak pernah bertumbuh dan tetap begitu-begitu saja, sekalipun "...ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras. Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil." (Ibrani 5:12-13). Rasul Petrus menasihati, "...bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus." (2 Petrus 3:18).
Memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan berarti tahu siapa Tuhan, memahami jalan-jalanNya, kuasaNya dan juga kehendakNya. Jika kita tidak memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan, kita akan bertindak seperti orang-orang Farisi. Ketika melihat Tuhan Yesus menyembuhkan orang buta dan bisu yang kerasukan setan, orang-orang Farisi yang secara teori paham benar tentang firman Tuhan malah menuduh, "Dengan Beelzebul, penghulu setan, Ia mengusir setan." (ayat nas). Ini sangat berbahaya! Apabila cara pandang yang salah ini tidak segera dibereskan, sampai kapan pun kita akan menjalani hidup kekristenan kita dengan paradigma yang salah seperti orang-orang Farisi. Tuhan Yesus menyembuhkan dengan kuasa Allah, tetapi mereka mengira bahwa Dia menyembuhkan orang sakit dengan kuasa Beelzebul. Keterlaluan sekali!
Peristiwa seperti ini juga dialami murid-murid Yesus ketika melihatNya berjalan di atas air. Mereka terkejut dan mengira bahwa Dia adalah hantu. Aneh sekali! Padahal mereka telah sekian lama berkumpul tetapi mereka tidak dapat membedakan antara Tuhan dan hantu. "Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: 'Tenanglah! Aku ini, jangan takut!'" (Matius 14:27). Pada saat murid-murid mengalami ketakutan akibat ketidaktahuannya, Tuhan Yesus tidak marah, tetapi Ia menenangkan mereka supaya tidak takut. Sejauh mana kita mengenal Tuhan Yesus secara pribadi?
Untuk memiliki pengenalan yang benar akan Tuhan, kita harus karib dengan Dia dan senantiasa merenungkan firmanNya!
Subscribe to:
Posts (Atom)