Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 16 Juni 2013 -
Baca: 1 Samuel 17:40-58
"Ketika orang Filistin itu bergerak maju untuk menemui Daud, maka
segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin
itu;" 1 Samuel 17:48
Ketika sedang tertimpa masalah berat reaksi orang beraneka ragam: lari dari masalah, 'mati kutu', kalah sebelum bertanding, menyerah pada keadaan, frustasi, menyalahkan orang lain, mengasihani diri sendiri dan sebagainya. Tetapi perhatikan reaksi Daud ketika berhadapan dengan si raksasa itu: "...segeralah Daud berlari ke barisan musuh untuk menemui orang Filistin
itu;" (ayat nas).
Daud tidak gentar sedikit pun terhadap Goliat. Mungkin orang mengira bahwa tindakan yang dilakukan Daud ini adalah nekat dan bodoh, atau dengan istilah lain 'setor nyawa'. Salah besar! Tindakan Daud adalah bukti kuat bahwa ia memiliki iman yang hidup, iman yang disertai dengan perbuatan. Ia sangat percaya bahwa "...semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita." (1 Yohanes 5:4). Namun bukan hanya Goliat yang harus dihadapi Daud, omongan kakaknya (Eliab) juga begitu meremehkan dan melemahkannya, tapi ia tetap maju. Saul sempat mengenakan baju perang kepada Daud, tapi ditanggalkannya. Daud memilih mengandalkan Tuhan dengan hanya berbekal tongkat, batu licin dan umban. Keberanian Daud bukan tanpa alasan! Daud mengandalkan Tuhan. Inilah yang disebut keberanian Ilahi. "TUHAN yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar
beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu." (1 Samuel 17:37).
Saat ini ada 'Goliat-Goliat' modern yang siap menghancurkan semua impian, cita-cita dan panggilan Tuhan dalam hidup kita. Bisa berupa masalah, sakit-penyakit, segala sifat kedagingan, orang-orang di sekitar, pikiran kita sendiri yang seringkali berkata: "Tidak mungkin, tidak mampu, mustahil." 'Goliat' membuat kita tidak bisa maksimal, malas dan kehilangan semangat dalam melayani Tuhan, termasuk segala perbuatan daging yang membuat kita berkompromi dengan dosa harus dimatikan! Jika tidak, kita tidak akan mengalami hidup yang berkemenangan di dalam Tuhan. Daud tidak menunggu Goliat mendatanginya, tapi Daud yang berlari menghampiri Goliat!
Jangan biarkan Goliat leluasa menjajah hidup kita! Pilihan hanya satu: kalahkan Goliat atau kita yang dikalahkannya!
Sunday, June 16, 2013
Saturday, June 15, 2013
GOLIAT: Musuh Orang Percaya (2)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 15 Juni 2013 -
Baca: 1 Samuel 17:12-39
"Orang Filistin itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke depan empat puluh hari lamanya." 1 Samuel 17:16
Goliat berhasil menggertak dan mengintimidasi segenap orang Israel sehingga mereka pun takut, cemas, tawar hati. Firman Tuhan: "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu." (Amsal 24:10). Siapa pun yang selalu dihantui rasa cemas, kuatir, tawar hati pada akhirnya akan putus asa; tanda-tandanya adalah perkataan-perkataan yang negatif: sungut-sungut, keluh kesah, kecewa, menyalahkan Tuhan dan sebagainya.
Seringkali kita melihat masalah yang sedang terjadi seperti 'Goliat' yang begitu besar dan seerasa mustahil untuk dikalahkan. Diperburuk lagi dengan ucapan orang-orang sekitar yang cenderung melemahkan dan memojokkan, semakin membuat kita frustasi. Akhirnya iman kita turut melemah tertutup oleh kedahsyatan si 'Goliat'. Kita lupa bahwa kita memiliki Tuhan yang besar, yang kuasanya jauh lebih besar dan dahsyat dari musuh mana pun. Sikap kita seperti 10 pengintai yang di utus Musa: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." (Bilangan 13:32-33). Kita melihat diri ini sangatlah kecil dan tidak sebanding dengan 'Goliat' yang besar. Raja Saul dan para tentaranya pun 'mati kutu' di depan pahlawan Filistin itu. Mereka tak berdaya di hadapan Goliat. Mengapa bisa terjadi? Karena mereka mengandalkan kekuatannya sendiri dan tidak mengandalkan Tuhan. Tertulis: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" (Yeremia 17:5). Satu-satunya jalan untuk keluar dari ketakutan dalam diri kita adalah lari kepada Tuhan seperti yang dilakukan oleh Daud: "Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;" (Mazmur 56:4).
Adakah 'Goliat' sedang mengincar hidup Saudara saat ini? Jangan patah arang dan merasa tidak mampu menghadapinya. Ingat! Ada Tuhan yang jauh lebih hebat dari si 'Goliat'. (Bersambung)
Baca: 1 Samuel 17:12-39
"Orang Filistin itu maju mendekat pada pagi hari dan pada petang hari. Demikianlah ia tampil ke depan empat puluh hari lamanya." 1 Samuel 17:16
Goliat berhasil menggertak dan mengintimidasi segenap orang Israel sehingga mereka pun takut, cemas, tawar hati. Firman Tuhan: "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu." (Amsal 24:10). Siapa pun yang selalu dihantui rasa cemas, kuatir, tawar hati pada akhirnya akan putus asa; tanda-tandanya adalah perkataan-perkataan yang negatif: sungut-sungut, keluh kesah, kecewa, menyalahkan Tuhan dan sebagainya.
Seringkali kita melihat masalah yang sedang terjadi seperti 'Goliat' yang begitu besar dan seerasa mustahil untuk dikalahkan. Diperburuk lagi dengan ucapan orang-orang sekitar yang cenderung melemahkan dan memojokkan, semakin membuat kita frustasi. Akhirnya iman kita turut melemah tertutup oleh kedahsyatan si 'Goliat'. Kita lupa bahwa kita memiliki Tuhan yang besar, yang kuasanya jauh lebih besar dan dahsyat dari musuh mana pun. Sikap kita seperti 10 pengintai yang di utus Musa: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami." (Bilangan 13:32-33). Kita melihat diri ini sangatlah kecil dan tidak sebanding dengan 'Goliat' yang besar. Raja Saul dan para tentaranya pun 'mati kutu' di depan pahlawan Filistin itu. Mereka tak berdaya di hadapan Goliat. Mengapa bisa terjadi? Karena mereka mengandalkan kekuatannya sendiri dan tidak mengandalkan Tuhan. Tertulis: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" (Yeremia 17:5). Satu-satunya jalan untuk keluar dari ketakutan dalam diri kita adalah lari kepada Tuhan seperti yang dilakukan oleh Daud: "Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;" (Mazmur 56:4).
Adakah 'Goliat' sedang mengincar hidup Saudara saat ini? Jangan patah arang dan merasa tidak mampu menghadapinya. Ingat! Ada Tuhan yang jauh lebih hebat dari si 'Goliat'. (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)