Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 11 Juni 2013 -
Baca: Galatia 5:16-26
"Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh," Galatia 5:25
Jika kita menyadari bahwa kekuatan manusia itu sangat terbatas dan segala perkara yang ada di dunia ini tak sanggup menolong, masihkah kita membangga-banggakan diri sendiri dengan segala yang kita miliki, dan tidak mau tunduk kepada Tuhan? Alkitab dengan tegas mengingatkan, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!" (Yeremia 17:5). Kita tak akan mampu mengarungi hidup ini tanpa tuntunan Roh Kudus. Kita sangat memerlukanNya! Apa yang dialami Saul (ditinggalkan Roh Tuhan) menjadi pelajaran berharga bagi kita. Marilah kita meneladani Daud yang begitu merindukan kehadiran Roh Tuhan dalam hidupnya.
Apa yang dikerjakan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya? "Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut." (Roma 8:2). Roh Kudus membebaskan kita dari segala bentuk ikatan dosa yang membelenggu. Dengan kekuatan dan kemampuan sendiri mustahil kita bisa hidup dalam kebenaran secara konsisten. yang terjadi, kita selalu jatuh bangun dalam dosa: berbuat dosa, menyesali diri, minta ampun kepada Tuhan dan kembali melakukan dosa yang sama. Hal itu terus terjadi secara berulang-ulang seperti sebuah siklus. Namun dengan pertolongan Roh kudus kita beroleh kuasa mengalahkan kedagingan dan hidup dalam kebenaran, sebab "...Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran;" (Yohanes 16:13) dan "...yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan
segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah
Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26). Maka dari itu "...hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging." (Galatia 5:16).
Jadi selain menuntun kita dalam kebenaran, Roh Kudus juga akan selalu mengingatkan dan menegur kita apabila langkah kaki kita mulai berbelok/melenceng dari kebenaran, sehingga hidup kita makin diperbaharui dari hari ke sehari, makin diubahkan dan makin mencerminkan karakter Kristus, dan secara otomatis buah-buah Roh akan tampak nyata dalam kehidupan kita.
Miliki kerinduan untuk selalu dipimpin dan diperbaharui Roh Kudus seperti Daud yang berkata, "...perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" Mazmur 51:12
Tuesday, June 11, 2013
Monday, June 10, 2013
DALAM PIMPINAN ROH KUDUS (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 10 Juni 2013 -
Baca: Mazmur 51:1-21
"Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" Mazmur 51:13
Sebagai orang percaya kehidupan kita harus berbeda dari kehidupan orang-orang di luar Tuhan karena di dalam diri kita ada Roh kudus, seperti tertulis: "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" (1 Korintus 3:16) dan "...Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4). Kuasa itulah yang senantiasa menyertai perjalanan hidup kita, bahkan penyertaanNya atas kita sampai kepada akhir zaman. Tanpa Roh Kudus kita tidak akan sanggup melewati tantangan hidup ini karena musuh selalu ada di sekeliling kita. "Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
Kekuatan kita sebagai manusia sangat terbatas. Karena itu firmannya menasihati, "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?" (Yesaya 2:22), sementara uang, kekayaan, jabatan, tentara atau popularitas juga sama sekali tidak bisa menjadi sandaran dan penolong bagi kita. Inilah yang disadari Daud meski dia adalah seorang raja, berlimpah harta kekayaan, pemegang kekuasaan tertinggi dan juga ditopang oleh pasukan tentara yang kuat, tapi kesemuanya itu tak ada yang sanggup menolong hidupnya. Daud pun mengakui, "Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi." (Mazmur 121:2), "Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku." (Mazmur 54:6). Tanpa campur tangan Tuhan ia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak punya arti apa-apa. Itulah sebabnya Daud sangat membutuhkan penyertaan Tuhan melalui kuasa Roh kudus dalam hidupnya. Ia pun memohon kepada Tuhan, "...janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" (ayat nas).
Tidak bisa dibayangkan jika kuasa Tuhan (RohNya) meninggalkan kita dan tidak lagi menyertai kita! Ini yang terjadi dalam diri Saul. "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu." (1 Samuel 15:28). Tanpa kuasa Tuhan menyertai, Saul harus menuai kegagalan dan kehancuran dalam hidupnya! (Bersambung)
Baca: Mazmur 51:1-21
"Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" Mazmur 51:13
Sebagai orang percaya kehidupan kita harus berbeda dari kehidupan orang-orang di luar Tuhan karena di dalam diri kita ada Roh kudus, seperti tertulis: "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?" (1 Korintus 3:16) dan "...Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4). Kuasa itulah yang senantiasa menyertai perjalanan hidup kita, bahkan penyertaanNya atas kita sampai kepada akhir zaman. Tanpa Roh Kudus kita tidak akan sanggup melewati tantangan hidup ini karena musuh selalu ada di sekeliling kita. "Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya." (1 Petrus 5:8).
Kekuatan kita sebagai manusia sangat terbatas. Karena itu firmannya menasihati, "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?" (Yesaya 2:22), sementara uang, kekayaan, jabatan, tentara atau popularitas juga sama sekali tidak bisa menjadi sandaran dan penolong bagi kita. Inilah yang disadari Daud meski dia adalah seorang raja, berlimpah harta kekayaan, pemegang kekuasaan tertinggi dan juga ditopang oleh pasukan tentara yang kuat, tapi kesemuanya itu tak ada yang sanggup menolong hidupnya. Daud pun mengakui, "Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi." (Mazmur 121:2), "Sesungguhnya, Allah adalah penolongku; Tuhanlah yang menopang aku." (Mazmur 54:6). Tanpa campur tangan Tuhan ia benar-benar tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak punya arti apa-apa. Itulah sebabnya Daud sangat membutuhkan penyertaan Tuhan melalui kuasa Roh kudus dalam hidupnya. Ia pun memohon kepada Tuhan, "...janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku!" (ayat nas).
Tidak bisa dibayangkan jika kuasa Tuhan (RohNya) meninggalkan kita dan tidak lagi menyertai kita! Ini yang terjadi dalam diri Saul. "TUHAN telah mengoyakkan dari padamu jabatan raja atas Israel pada hari ini dan telah memberikannya kepada orang lain yang lebih baik dari padamu." (1 Samuel 15:28). Tanpa kuasa Tuhan menyertai, Saul harus menuai kegagalan dan kehancuran dalam hidupnya! (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)