Sunday, June 2, 2013

HEBRON: Upah Kesetiaan Kaleb (2)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 2 Juni 2013 -

Baca:  Yosua 14:6-15

"Lalu Yosua memberkati Kaleb bin Yefune, dan diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya."  Yosua 14:13

Meski dibutuhkan waktu yang tidak singkat dalam menunggu penggenapan janji Tuhan, Kaleb tetap mengikut Tuhan dengan sepenuh hati.  Ia sangat percaya bahwa  "...orang yang benar itu akan hidup oleh percayanya."  (Habakuk 2:4).  Tuhan yang memanggil mereka keluar dari Mesir akan membawa mereka ke negeri yang dijanjikanNya itu, dan sudah menyerahkan negeri itu kepada bangsa Israel sesuai janjiNya kepada Abraham, Ishak dan Yakub.

     Kesetiaan Kaleb mengikut Tuhan pun tidak sia-sia,  "...diberikannyalah Hebron kepadanya menjadi milik pusakanya." (ayat nas) sesuai dengan yang dijanjikan Tuhan bahwa  "...tanah yang diinjak oleh kakimu itu akan menjadi milik pusakamu dan anak-anakmu sampai selama-lamanya,"  (Yosua 14:9).  Ketika diutus untuk mengintai Kanaan Kaleb berumur 40 tahun dan ia mendapatkan Hebron saat usianya sudah mencapai 85 tahun.  Jadi dibutuhkan penantian selama 45 tahun!  Ketika menanti-nantikan janji Tuhan itu apakah ia bersungut-sungut, mengeluh, kecewa, patah arang dan memberontak kepada Tuhan?  Tidak sama sekali!  Ia tetap  "...mengikuti TUHAN, Allah Israel, dengan sepenuh hati."  (Yosua 14:14).  Diberikannya Hebron kepada Kaleb adalah bukti bahwa Tuhan tidak pernah mengingkari apa pun yang dijanjikanNya dan Dia membuat segala sesuatu itu indah pada waktunya (baca Pengkotbah 3:11).

     Perihal janji Tuhan ini Daud menyatakan,  "Janji TUHAN adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah."  (Mazmur 12:7), karena itu  "Dalam hatiku aku menyimpan janji-Mu, supaya aku jangan berdosa terhadap Engkau."  (Mazmur 119:11).  Tuhan yang berjanji kepada Kaleb adalah Tuhan yang sama, yang kuasa penyertaanNya tidak berubah dari dahulu, sekarang dan sampai selama-lamanya.  Meskipun ia tidak hadir secara fisik, Ia menyertai kita melalui Roh kudus yang tinggal di dalam diri orang percaya.  Milikilah iman yang teguh seperti Kaleb, yang membuatnya mampu bertahan di segala situasi dan keadaan.

Lakukan dengan setia bagian kita, jangan pernah berubah!  Tuhan akan mengerjakan bagianNya:  menggenapi janjiNya atas kita tepat pada waktunya!

Saturday, June 1, 2013

HEBRON: Upah Kesetiaan Kaleb (1)

Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 1 Juni 2013 -

Baca:  Ulangan 1:34-40

"kecuali Kaleb bin Yefune. Dialah yang akan melihat negeri itu dan kepadanya dan kepada anak-anaknya akan Kuberikan negeri yang diinjaknya itu, karena dengan sepenuh hati ia mengikuti TUHAN."  Ulangan 1:36

Sampai hari ini masih ada orang yang berpikir bahwa mengikut Tuhan dengan setia tidak ada untungnya sama sekali.  Mereka berkata tidak usah rajin-rajin amat ke gereja, tidak usah terlalu suci, yang biasa-biasa aja;  tidak ada untungnya.  Mereka menyodorkan bahwa hidup mereka tidak ada peningkatan, tetap saja.  Sementara orang-orang di luar sana hidupnya baik-baik saja dan happy.  Benarkah?

     Kepada jemaat di Korintus Rasul Paulus mengingatkan,  "...saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia."  (1 Korintus 15:58).  Jadi  "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,"  (Amsal 14:23).

     Kaleb, yang begitu setia mengiring Tuhan, adalah salah satu dari dua belas orang pengintai yang diutus Musa untuk memata-matai negeri Kanaan selama empat puluh hari lamanya.  "Aku berumur empat puluh tahun, ketika aku disuruh Musa, hamba TUHAN itu, dari Kadesh-Barnea untuk mengintai negeri ini; dan aku pulang membawa kabar kepadanya yang sejujur-jujurnya. Sedang saudara-saudaraku, yang bersama-sama pergi ke sana dengan aku, membuat tawar hati bangsa itu, aku tetap mengikuti TUHAN, Allahku, dengan sepenuh hati."  (Yosua 14:7-8).  Ketika sepuluh pengintai dikuasai oleh rasa pesimis serta putus asa, Kaleb dan Yosua justru menunjukkan sikap hati yang berbeda.  Keduanya memiliki iman yang teguh sehingga tidak terpengaruh oleh keadaan yang ada.  Dalam Ibrani 11:1 dikatakan bahwa  "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."  Kaleb dan Yosua sangat percaya bahwa negeri yang diintainya itu dapat ditaklukkan dan akan diberikan kepada bangsa Israel.  Hal ini membuat mereka dicemooh dan dimusuhi oleh banyak orang.  Namun inilah harga yang harus dibayar!  Tertulis:  "...segenap umat itu mengancam hendak melontari kedua orang itu dengan batu. Tetapi tampaklah kemuliaan TUHAN di Kemah Pertemuan kepada semua orang Israel."  (Bilangan 14:10).  Tuhan tidak tinggal diam, Ia menunjukkan kuasaNya dengan melindungi Kaleb dan Yosua.  (Bersambung)