Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 22 Mei 2013 -
Baca: Lukas 18:35-43
"...lalu mengikuti Dia sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat melihat hal itu dan memuji-muji Allah." Lukas 18:43
Ketika sedang berada dalam pergumulan yang berat tidak sedikit orang Kristen mengambil tindakan yang salah. Hal pertama yang mereka lakukan adalah mengeluh, bersungut-sungut, ngomong sana-sini, menceritakan keluh kesahnya kepada orang lain. Seringkali bukan jalan keluar yang didapat tapi suasana hati yang semakin keruh dan tidak menentu. Kita lupa bahwa hal terpenting yang seharusnya kita lakukan saat persoalan melanda adalah datang bersimpuh di bawah kaki Tuhan Yesus dan berdoa, karena hanya Dialah yang sanggup mengulurkan tanganNya dan memberi kita kekuatan untuk menghadapi semua itu, sebab "TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan." (Mazmur 145:18). Inilah yang dilakukan oleh Bartimeus yang seharusnya kita pelajari dari dia. Meski banyak orang menghalangi dan menegornya supaya diam ia tidak putus asa dan tetap berjuang untuk datang kepada Tuhan Yesus. "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam
berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong
mereka?" (Lukas 18:7). Bukankah kita seringkali gampang menyerah pada keadaan dan terintimidasi oleh omongan orang lain yang melemahkan, sehingga kita pun tidak lagi datang kepada Tuhan dan akhirnya kita lari mencari pertolongan kepada manusia?
Setelah beroleh kesembuhan Bartimeus tidak lupa mengucap syukur kepada Tuhan; bukan hanya itu, ia juga memutuskan untuk mengikut Tuhan Yesus dengan segenap hati. Ini sebagai respons atas kasih yang telah diterimanya. "Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku;" (Mazmur 50:23a). Bartimeus telah mengalami titik balik dalam hidupnya! Melalui peristiwa ini kehidupan Bartimeus menjadi kesaksian bagi banyak orang dan nama Tuhan pun dipermuliakan. Bagaimana dengan kita? Mari saksikan kebaikan Tuhan kepada orang lain, mengucap syukur kepada Tuhan karena setiap hari kita mengalami dan merasakan kebaikan Tuhan.
Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita, maka milikilah iman yang teguh dan berharaplah hanya kepadaNya!
Wednesday, May 22, 2013
Tuesday, May 21, 2013
BELAJAR DARI BARTIMEUS (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 21 Mei 2013 -
Baca: Lukas 18:35-43
"Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Lukas 18:42
Kisah tentang Bartimeus tidaklah asing bagi orang Kristen. Namun seringkali kita hanya tahu secara garis besarnya saja yaitu Bartimeus yang buta disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Tidak lebih dari itu! Padahal bila kita teliti lebih dalam lagi ada banyak hal yang kita pelajari dari Bartimeus ini.
Secara manusia Bartimeus bisa dikatakan sebagai orang yang tidak memiliki pengharapan dan masa depan (hopeless). Mengapa? Karena ia adalah orang yang tidak bisa melihat (buta) dan hidup dari belas kasihan orang lain semata. Alkitab menyatakan bahwa yang bisa dikerjakan oleh Bartimeus hanyalah "...duduk di pinggir jalan dan mengemis." (ayat 35). Niscaya semua orang pasti memandangnya dengan sebelah mata alias meremehkannya. Itulah sifat manusia! Seringkali kita masih membeda-bedakan status/derajat seseorang; kita hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita; kita hanya peduli terhadap orang yang mempedulikan kita. Namun terhadap orang yang lemah (miskin) kita kerapkali menutup mata. Syukur kepada Tuhan ada satu Pribadi yang selalu peduli dan tidak pernah meninggalkan orang-orang yang dipandang 'rendah' oleh dunia, Dialah Tuhan Yesus Kristus. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang lewat maka segeralah Bartimeus berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (ayat 38) dan Tuhan pun mengindahkannya. Pernyataan Bartimeus "Yesus, Anak Daud." adalah bukti bahwa ia memiliki pengenalan yang benar tentang siapa Yesus itu. Dalam Yohanes 7:42 dikatakan bahwa "...Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." Bartimeus percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang sedang dinanti-nantikan oleh bangsa Yahudi. Meski secara lahiriah tidak bisa melihat, tapi mata rohani Bartimeus terbuka dan melihat. Ia sangat percaya bahwa Yesus sanggup melakukan perkara yang ajaib karena Dia adalah Tuhan yang berkuasa dan Dokter di atas segala dokter. Karena itu ketika Yesus bertanya, "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?", dengan penuh iman Bartimeus menjawab, "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" (ayat 41). Dan mujizat pun dinyatakan, "...seketika itu juga melihatlah ia," (ayat 43). Bartimeus memiliki iman yang hidup, iman yang disertai tindakan sehingga ia menerima mujizat dari Tuhan: matanya yang buta menjadi tercelik! (Bersambung)
Baca: Lukas 18:35-43
"Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!" Lukas 18:42
Kisah tentang Bartimeus tidaklah asing bagi orang Kristen. Namun seringkali kita hanya tahu secara garis besarnya saja yaitu Bartimeus yang buta disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Tidak lebih dari itu! Padahal bila kita teliti lebih dalam lagi ada banyak hal yang kita pelajari dari Bartimeus ini.
Secara manusia Bartimeus bisa dikatakan sebagai orang yang tidak memiliki pengharapan dan masa depan (hopeless). Mengapa? Karena ia adalah orang yang tidak bisa melihat (buta) dan hidup dari belas kasihan orang lain semata. Alkitab menyatakan bahwa yang bisa dikerjakan oleh Bartimeus hanyalah "...duduk di pinggir jalan dan mengemis." (ayat 35). Niscaya semua orang pasti memandangnya dengan sebelah mata alias meremehkannya. Itulah sifat manusia! Seringkali kita masih membeda-bedakan status/derajat seseorang; kita hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita; kita hanya peduli terhadap orang yang mempedulikan kita. Namun terhadap orang yang lemah (miskin) kita kerapkali menutup mata. Syukur kepada Tuhan ada satu Pribadi yang selalu peduli dan tidak pernah meninggalkan orang-orang yang dipandang 'rendah' oleh dunia, Dialah Tuhan Yesus Kristus. Ketika mendengar bahwa Yesus sedang lewat maka segeralah Bartimeus berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" (ayat 38) dan Tuhan pun mengindahkannya. Pernyataan Bartimeus "Yesus, Anak Daud." adalah bukti bahwa ia memiliki pengenalan yang benar tentang siapa Yesus itu. Dalam Yohanes 7:42 dikatakan bahwa "...Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal." Bartimeus percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang sedang dinanti-nantikan oleh bangsa Yahudi. Meski secara lahiriah tidak bisa melihat, tapi mata rohani Bartimeus terbuka dan melihat. Ia sangat percaya bahwa Yesus sanggup melakukan perkara yang ajaib karena Dia adalah Tuhan yang berkuasa dan Dokter di atas segala dokter. Karena itu ketika Yesus bertanya, "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?", dengan penuh iman Bartimeus menjawab, "Tuhan, supaya aku dapat melihat!" (ayat 41). Dan mujizat pun dinyatakan, "...seketika itu juga melihatlah ia," (ayat 43). Bartimeus memiliki iman yang hidup, iman yang disertai tindakan sehingga ia menerima mujizat dari Tuhan: matanya yang buta menjadi tercelik! (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)