Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 20 Mei 2013 -
Baca: Kisah Para Rasul 2:1-13
"Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata
dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada
mereka untuk mengatakannya." Kisah 2:4
Ketika tiba hari Pentakosta dan ketika semua orang percaya berkumpul di satu tempat, "Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing." (Kisah 2:2-3).
Ada dua manifestasi Roh Kudus di sini yaitu dalam rupa 'angin' dan 'api'. Angin adalah gambaran dari nafas kehidupan yang dihembuskan Tuhan. Bila Roh Kudus hadir kita akan merasakan dan menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Ketika kita membuka hati dan mengijinkan Roh Kudus bekerja dalam hidup ini kita akan merasakan sukacita dan kebahagiaan sejati. Adapun sifat-sifat angin adalah sebagai udara untuk bernafas, tidak kelihatan tapi gerakannya dapat dirasakan, ada di mana-mana, selalu bergerak, dan bertiup lembut namun dapat menghasilkan tenaga yang dahsyat. Sedangkan 'api' secara alamiah memiliki fungsi untuk membakar, memberi terang, menyucikan, membangkitkan tenaga, menghanguskan. Melalui pekerjaan Roh Kudus kita dapat memahami apa yang menjadi kehendak Tuhan dalam firmanNya sehingga langkah hidup kita pun makin terarah, sebab "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26), serta "...Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran," (Yohanes 16:13). Api Roh Kudus juga sanggup menghanguskan setiap dosa, menyucikan hati kita serta melembutkan setiap hati yang keras. Hanya dengan Roh Kudus kita dapat hidup dalam kekudusan dan menjadi pribadi-pribadi yang berkenan kepada Tuhan.
Kita tidak akan mampu mengerjakan tugas-tugas pelayanan dan menjadi saksi Tuhan di tengah dunia ini tanpa penyertaan Roh Kudus. Karena itu bukalah hati dan ijinkan Roh Kudus menjamah hidup Saudara supaya kita layak menjadi saksi-saksiNya. Jika Roh Kudus bekerja dalam kita, kita sanggup melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar sebab RohNya lebih besar dari pada roh apa pun yang ada di dunia ini.
Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!
Monday, May 20, 2013
Sunday, May 19, 2013
ROH KUDUS DICURAHKAN (1)
Disadur dari Renungan Harian Air Hidup, edisi 19 Mei 2013 -
Baca: Kisah Para Rasul 1:1-26
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Kisah 1:8
Beberapa waktu yang lalu kita telah merayakan hari Paskah di mana kita memperingati peristiwa kematian dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Setelah bangkit dari kematian (hari yang ke-3), selama 40 hari Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya dan juga orang-orang untuk membuktikan bahwa Dia benar-benar hidup. Dan kemudian Ia pun naik ke sorga. Namun sebelum naik ke sorga Tuhan Yesus meninggalkan pesan kepada murid-muridNya (ayat nas), dan selang sepuluh hari kemudian apa yang di janjikan Tuhan itu pun digenapiNya. Hari di mana Roh Kudus dicurahkan bagi umatNya inilah disebut hari Pentakosta. Dicurahkannya Roh Tuhan ini juga merupakan penggenapan dari apa yang disampaikan oleh nabi Yoel, "...Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan." (Yoel 2:28-29).
Adapun pencurahan Roh Kudus ini terjadi di Yerusalem. Mengapa di Yerusalem? Sebab selama berada di bumi Tuhan Yesus menghabiskan banyak waktunya untuk melayani dan juga mengajar tentang firman di Yerusalem. Hal ini juga telah disampaikan oleh nabi Yesaya ribuan tahun sebelumnya, "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem." (Yesaya 2:3). Itulah sebabnya Tuhan melarang murid-muridNya meninggalkan Yerusalem dan menyuruh mereka untuk tinggal di situ menantikan janji Bapa tersebut. "Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem." (Kisah 1:12). Ada sekitar 120 orang yang berkumpul di sebuah ruangan atas. Untuk mengalami lawatan Roh Tuhan kita tidak boleh 'meninggalkan Yerusalem', artinya harus bertekun dalam pengajaran firman Tuhan dan merenungkan itu siang dan malam. (Bersambung)
Baca: Kisah Para Rasul 1:1-26
"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Kisah 1:8
Beberapa waktu yang lalu kita telah merayakan hari Paskah di mana kita memperingati peristiwa kematian dan kebangkitan Tuhan kita Yesus Kristus. Setelah bangkit dari kematian (hari yang ke-3), selama 40 hari Tuhan Yesus menampakkan diri kepada murid-muridNya dan juga orang-orang untuk membuktikan bahwa Dia benar-benar hidup. Dan kemudian Ia pun naik ke sorga. Namun sebelum naik ke sorga Tuhan Yesus meninggalkan pesan kepada murid-muridNya (ayat nas), dan selang sepuluh hari kemudian apa yang di janjikan Tuhan itu pun digenapiNya. Hari di mana Roh Kudus dicurahkan bagi umatNya inilah disebut hari Pentakosta. Dicurahkannya Roh Tuhan ini juga merupakan penggenapan dari apa yang disampaikan oleh nabi Yoel, "...Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan." (Yoel 2:28-29).
Adapun pencurahan Roh Kudus ini terjadi di Yerusalem. Mengapa di Yerusalem? Sebab selama berada di bumi Tuhan Yesus menghabiskan banyak waktunya untuk melayani dan juga mengajar tentang firman di Yerusalem. Hal ini juga telah disampaikan oleh nabi Yesaya ribuan tahun sebelumnya, "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman Tuhan dari Yerusalem." (Yesaya 2:3). Itulah sebabnya Tuhan melarang murid-muridNya meninggalkan Yerusalem dan menyuruh mereka untuk tinggal di situ menantikan janji Bapa tersebut. "Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari Yerusalem." (Kisah 1:12). Ada sekitar 120 orang yang berkumpul di sebuah ruangan atas. Untuk mengalami lawatan Roh Tuhan kita tidak boleh 'meninggalkan Yerusalem', artinya harus bertekun dalam pengajaran firman Tuhan dan merenungkan itu siang dan malam. (Bersambung)
Subscribe to:
Posts (Atom)